Rabu, 18 Maret 2015

Rahasia Nikmatnya Menghafal Al-Qur’an – Siapa pun Anda, Anda adalah Penghafal AL-Qur’an (Berdasarkan Pengalaman Penulis yang Hafal Al-Qur’an dalam 56 Hari)

Peresensi : Yurista Yohasari (IM 2)
Kategori Bacaan : Non-Fiksi, Agama
Judul : Rahasia Nikmatnya Menghafal Al-Qur’an – Siapa pun Anda, Anda adalah Penghafal AL-Qur’an (Berdasarkan Pengalaman Penulis yang Hafal Al-Qur’an dalam 56 Hari)
Halaman : 288
Penulis : DM Makhyaruddin (Juara 1 Tahfiz dan Tafsir 30 Juz Musabaqah Internasional)
Penerbit : Noura Books (PT Mizan Publika)




Sekitar tahun 2008, Alhamdulillaah kegiatan menghafal Al-Qur’an mulai booming di Indonesia. Sampai tahun 2015 sekarang, sudah terbit puluhan buku yang membahas mengenai kegiatan menghafal Al-Qur’an yang memotivasi pembaca untuk melakukan hal yang sama : menghafal Al-Qur’an.

Diantara sekian banyak buku tersebut, buku yang ditulis oleh Juara 1 Tahfiz dan Tafsir 30 Juz Musabaqah Internasional Tahun 2011 di Casablanca, Maroko ini memiliki sejumlah keunikan tersendiri yaitu :
1)   menceritakan dengan cukup rinci bagaimana perjalanannya menghafal Al-Qur’an 30 Juz dalam waktu 56 hari;
2)   tips sukses menjadi penghafal Al Qur’an 30 Juz;
3)   menjelaskan banyak ayat Al-Qur’an, hadits Rasulullaah, dan nasihat Ulama berkenaan dengan menghafal Al-Qur’an;
4)   bagaimana perjalanan setelah seorang penghafal Al-Qur’an meraih hafalannya utuh 30 Juz.
Kembali kepada buku. Penulis juga menjelaskan 3 metode pengulangan yang penulis pakai untuk menjaga hafalan, yaitu : Tadzkîr, Talfîzh, dan Tanzhîr. Penjelasan lebih detail mengenai ketiga metode tersebut dijelaskan penulis dalam halaman 13.

Setelah penulis, dengan izin Allah, sukses menghafalkan 30 Juz Al-Qur’an, penulis mengganggap bahwa jihad yang besar tengah menanti penulis di depan sana, yaitu jihad menjaga hafalan dalam hati sampai ajal menjemput. (hlm. 17)

Karena sebenarnya, bagi penulis, diberikan kemampuan cepat menghafal itu tidak hebat, tetapi yang hebat itu adalah orang yang diberikan kemampuan untuk terus menjaga hafalannya dengan istiqamah dan mengamalkannya dengan baik, sehingga Al-Qur’an itu melekat kuat dalam hatinya dan mampu berakhlak dengan akhlak Al-Qur’an. (hlm. 18)

Karena sejatinya seorang penghafal Al-Qur’an, sebagaimana ungkapan Hasan Al-Bashri, bukanlah sekedar menghafal huruf-hurufnya, melainkan juga menegakkan hukum-hukumnya. (hlm. 42)

Buku ini dibagi dalam 3 bagian, yang ketiganya, sesuai dengan pengalaman penulis, adalah hal penting yang harus dipenuhi dengan maksimal oleh calon penghafal Al-Qur’an. Bagian pertama adalah “I’dad: Persiapan Mengarungi Keindahan Wahana Al-Qur’an”.

Salah satu yang dibahas dalam bagian pertama adalah mengenai Tahsin Al-Qirâ’at (memperindah bacaan). Apabila niat menghafal Al-Qur’an sudah benar, siapa pun akan bersedia belajar tahsînul qirâ’at terlebih dahulu. Menghafal Al-Qur’an bukan sekedar mengumpulkan huruf-huruf dalam hati, melainkan ibadah yang melahirkan pahala, memberikan kemudahan hidup, dan kesejahteraan. Oleh karena itu, bacaan yang baik menjadi penting untuk menggapai kesempurnaan itu. Apabila penghafal Al-Qur’an hanya ingin menghafal, tetapi tidak mau memperbaiki bacaannya, niatnya perlu dipertanyakan, apakah mencari pahala atau ingin disebut hafal Al-Qur’an? (hlm. 50)

Bagian kedua adalah “Kaifiyyah: Nikmat Menghafal Al-Qur’an, Hidangan Terlezat dari Allah Swt.” Dalam bagian ini, salah satunya dijelaskan penulis bahwa ketika menghafal Al-Qur’an, hindari mengejar khatam. Kenapa mengulang hafalan terasa lebih berat dari menambah? Jawabannya, karena ingin cepat selesai. Memang mau kemana? Apakah setelah selesai itu menjadi tidak perlu membaca Al-Aur’an? Hafal Al-Qur’an untuk dibaca seumur hidup. Selesainya itu nanti, saat kembali menghadap Allah Swt. Dengan membawa hafalan Al-Qur’an. (hlm. 108)

Dengan kemudahannya untuk dihafal, Al-Qur’an mempunyai cara tersendiri untuk menguji keikhlasan para pembaca dan penghafalnya. Di celah-celah ujian itu, setan menyingsingkan “lengan baju” untuk menggoda mereka agar tak mampu bersabar. Peran lembaga tahfîzh terkadang tak mampu lagi membantu mereka, bahkan berbagai macam tips dan metode dalam ratusan buku pun terkadang tak lagi berpengaruh bagi mereka. (hlm. 2)

Menghafal Al-Qur’an akan melatih kesabaran. Orang yang sudah hafal Al-Qur’an dengan benar adalah orang yang kesabarannya telah teruji. Kesabaran yang dibentuk Al-Qur’an mempertebal pengharapan kepada Allah Swt. Oleh karena itu, pertolongan Allah Swt. tak menunggu waktu untuk datang. Al-Qur’an akan menuntun penghafalnya kepada akhlak-akhlak terpuji atau disebut akhlak Al-Qur’an. (hlm. 182)

Bagian ketiga adalah “Muhâfazhah: Menghafal Sepanjang Hayat”.

Penulis berpendapat dalam bukunya bahwa, “… cepat hafal Al-Qur’an bukan jaminan menjadikan seluruh waktu ter-Al-Qur’an-kan. Itu penyebab kemunduran umat setelah generasi pertama Islam. … Ujian sejati bagi penghafal Al-Qur’an adalah ketika menjelang kematiannya. Selama belum meninggal dunia, siapa pun berpeluang untuk lupa atau dilupakan. Kehormatan penghafal Al-Qur’an itu bukan hafalannya, melainkan kualitas hidup dan peradabannya. …” (hlm. 63-64)

Karena sebenarnya, bagi penulis, diberikan kemampuan cepat menghafal itu tidak hebat, tetapi yang hebat itu adalah orang yang diberikan kemampuan untuk terus menjaga hafalannya dengan istiqamah dan mengamalkannya dengan baik, sehingga Al-Qur’an itu melekat kuat dalam hatinya dan mampu berakhlak dengan akhlak Al-Qur’an. (hlm. 17-18)

Faktanya, sebagaimana dikemukakan Al-Syâfi’I, terjadi penurunan kualitas para penghafal Al-Qur’an, karena banyak penghafal Al-Qur’an, yang setelah hafal, malah berhenti menghafal, hingga tidak mampu memahami dan mengamalkannya. (hlm. 114)

Semoga bermanfaat.

Muda Karya Raya

Buku      : Muda Karya Raya
Penulis   : Setia Furqon Kholid
Penerbit  : Rumah Karya Publishing



Buku ini berisi kiat-kiat yg motivasi dalam merancang dan menggapai masa muda yang gemilang, mandiri, penuh prestasi, dan yang pasti cinta Illahi...
Bahwasanya kita harus buka mata dan ubah paradigma!
Pemuda harus berpikir harus kaya dan senantiasa berkarya sejak muda. seperti yang dicontohkan oleh nabi Muhammad beserta para sahabatnya.
Bebaskan duniamu!
Seseorang yg berkualitas harus senantiasa memperbaiki diri dari segala kesalahan-kesalahannya. baik itu kebiasaan buruk, hutang yg belum dibayar, janji yg belum ditepati, melaksanakan kewajiban, memperioritaskan yg wajib, hingga mohon maaf kepada orang terdekat.
disini kita harus sadar, bahwa banyak sekali tugas dan kewajiban yg harus kita lakukan dibandingkan melakukan hal-hal yg tidak penting dan tidak bermakna.
"Bukalah lembaran baru kehidupan dengan mengutamakan perbaikan diri dan minta maaf kpd sesama."
Bercerminlah dan temukan keajaiban!
Bermakna atau tidaknya suatu amalan bergantung pada niat sang pelakunya. kadang ini menjadi masalah yg disepelekan, namun sesungguhnya ini merupakan masalah yg penting. karena seseorang akan mendapatkan sesuatu sesuai dengan yg diniatkannya.
Niat akan mempengaruhi tekad dan semua itu akan saling bersinergi jika ada passion yg mendukung didalamnya.
So merenunglah dan putuskan pilihan terbaik dalam hidupmu lalu fokuskan itu menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi dirimu dan orang lain.
Masuki zona bintang dan nikmati harimu!
Disinilah rahasia pemuda sukses yg membedakannya dengan orang-orang biasa.
yaitu;
1. selalu memperbaiki kualitas komunikasi dengan orang lain, karena sehebat apapun dirimu jika tidak bisa berkomunikasi dengan baik maka tidak akan banyak menghasilkan kebermanfaatan.
2. jalan-jalan, karena dengan jalan-jalan doamu akan terkabul (apalagi kalau jalan2 untuk kebaikan dalam keadaan hujan :), jalan2 pun akan menjalin silaturahim,  banyak pengalaman, pikiran terbuka, dan akan menjadikan pribadi yg semakin bijak.
3. berkaryalah, dengan berkarya dirimu akan bisa menjadi sosok yang bermanfaat untuk orang lain dengan karyamu.
4. temukan mentor kehidupan, dengan mentor akan ada sosok yg terus memotivasi, membantu, dan meluruskan pikiran-pikiranmu secara bijak.
5. membangun jaringan, dengan membangun jaringan akan mempunyai hubungan yg baik dgn banyak pihak. sehingga terjalin hubungan persaudaraan yg baik dan tolong menolong yg sangat kuat.
Melesatlah dengan secepat kilat dengan meraih ridhoNya!
Ini kiat paling ampuh untuk menggapai segala hal yg kita inginkan..
yaitu, dengan berdoa, dhuha, tahajud, shalat tepat waktu, sedekah, doa orang tua, dan nikah muda..
"Tidak ada sesuatu yang instan, segala hal butuh kesabaran.. kesungguhan.. dan keikhlasan dalam menjalani setiap lika-likunya.."
#AmrinaAnggrarini, IM2
1 Februari 2015

Setengah Isi Setengah Kosong

Judul buku : Setengah Isi Setengah Kosong
Penulis : Parlindungan Marpaung
Cetakan ke : V, Juni 2006
Diterbitkan oleh : MQS Publishing
Halaman. : 332



Bismillahirrahmanirrahim
Setengah Isi Setengah Kosong, buku yang ditulis oleh Bp. Parlindungan Marpaung ini merangkum kisah-kisah inspiratif sarat hikmah untuk bisnis dan karier. Pria kelahiran Jambi 13 November 1968 ini adalah seorang psikolog di bidang industri dan organisasi. Ia sangat concern menggeluti bidang pelatihan dan pengembangan.

Menginspirasi dan memotivasi bagi yang membacanya melalui pesan-pesan moral yang dituangkan secara menarik. Ia berbagi kebaikan dan manfaat ketika menemukan inspirasi yang bermakna dalam menjalani kehidupan ini, menemukan jalan untuk melakukan perubahan diri. Pesan moral dirangkuim dalam 63 kisah tentang kasih sayang, komunikasi, motivasi, profesionalisme dan sikap hidup.

Pada cover buku digambarkan sebuah gelas yang berisi air yang tidak penuh disertai dengan judul Setengah Isi Setengah Kosong, kita seperti diajak untuk memberi pendapat apakah sebenarnya gelas tersebut setengah isi atau setengah kosong atau malah penuh karena setengahnya diisi air dan setengahnya diisi udara. Kesemuanya bisa salah bisa juga benar, semua bergantung dari cara pandang kita. Kita diajak untuk berpikir positif dan kreatif dengan melihat setiap permasalahan hidup dalam kisah-kisah inspiratif tersebut dari berbagai aspek, dengan demikian akan membuat kita lebih cerdas, lebih jeli, lebih terbuka memahami peluang dan memiliki motivasi yang lebih baik.

Salah satu petikan kisah yang mewakili sikap hidup sesorang terhadap ujian hidup disampaikan oleh Socrates bahwa "hidup yang tidak teruji adalah hidup yang tidak layak untuk dihidupi (unexamied life is not worth living)".

Dalam "The bamboo Oracle", dikisahkan bagaimana pohon bambu (bamboo) yang hidup enak dalam rumpunannya terpaksa harus ditebang dan menderita rasa sakit yang amat sangat ketika dipotong- potong. Namun sang bambu akhirnya mengerti setelah dia tahu bahwa dirinya dipergunakan untuk saluran air bagi masyarakat, obor, kentongan dan lemang. Rasa sakitnya ternyata bermakna untuk kebahagiaan orang lain. Mungkin juga ujian hidup yang tengah kita alami saat ini dipersiapkan untuk memberi jalan amal bagi kebahagiaan orang lain.

Buku ini menarik dan tidak membosankan untuk selalu dibaca, sejak pertama kali terbit hingga saat ini. Karena isinya mampu membuat kita tersenyum, kadang ada kejadian yang sama dengan apa yang kita alami, sehingga bisa membantu kita intropeksi untuk melakukan hal yang lebih baik lagi. Manfaatkanlah dan optimalkan pikiran kita sebagai salah satu cara bersyukur kita atas nikmat yang telah Allah limpahkan.

Tanggal. : 2 Februari 2015
Peresume : Neny Setia Manah
Group : Indonesia Membaca 3

__Aplikasi Kalsium untuk mengurangi cemaran getah kuning pada buah manggis__










Cemaran buah manggis pada buah manggis merupakan salah satu penyebab rendahnya mutu buah manggis untuk di ekspor. Getah kuning merupakan lateks yang dihasilkan secara alami pada seluruh bagian tanaman manggis. Getah ini menjadi masalah ketika saluran yang dilalui pecah dan dapat menyebar ke daging buah manggis (aril) sehingga terasa pahit.
Pecahnya saluran lateks tersebut disebabkan oelh faktor internal dan lingkungan. Faktor internal disebabkan karena adanya suatu masa dimana perkembangan aril dan biji yang lebih cepat dibandingkan perkembangan kulitnya sehingga ada tekanan ke kulit buah.
Faktor lingkungan yaitu disebabkan cuaca yang ekstrim, yaitu panas kemudian beberapa lama setelah itu hujan. Curah hijan yang tinggi menyebabkan adanya peningkatan potensial air tanah yang terjadi secara tiba-tiba. Terjadinya peningkatan potensial air tanah tersebut mengakibatkan penyerapan air pada sel epitelum meningkat sehingga terjadi peningkatan tekanan terhadap dinding sel epitelium yang menyebabkan dinding selnya pecah.
Pecahnya dinding sel tersebut ada hubungannya dengan kalsium di dinding sel. Defisiensi kalsium dapat mengakibatkan saluran getah kuning rusak sehingga cemaran getah kuning sehingga cemaran getah kuning pada buah manggis pun meningkat. Oleh karena itu, salah satu cara untuk mengurangi rusaknya saluran getah kuning tersebut adalah dengan pemberian kalsium. Pada penelitian ini kalsium ditambahkan dengan menggunakan media pupuk.
Penelitian ini dilakukan di Bogor dan Purworejo. Kenapa di kedua kota tersebut?
Karena menurut penelitian sebelumnya, yaitu manggis untuk ekspor banyak berasal dari kota tersebut. Selain itu disebutkan pula bahwa di penelitian sebelumnya kedua kota tersebut yang mengandung banyak getah kuningnya.
Dari kedua kota tersebut, buah manggis yang mengandung banyak getah kuning yaitu dari Purworejo. Pemberian pupuk kalsium nyata dapat menurunkan camaran getah kuning pada buah manggis, baik pada kulit, aril maupunjuring buah dibandingkan dengan tanpa pemberian pupuk kalsium.
Pemberian pupuk dolomit (yang dilakukan dalam penelitian ini) dengan dosis 1.5 kg ca2+ per pohon mampu menurunkan skor dan presentase aril yang tercemar getah kuning pada buah manggis.

Sekian, dari saya
Semoga bermanfaat
#mari makan buah
__Ani im2 masih di Bogor__

LEGIUN MUSLIM DI KANCAH EROPA



JUDUL BUKU : LEGIUN MUSLIM DI KANCAH EROPA
PENULIS : AGUS “AHA” HIDAYAT
PENERBIT: B-FIRST
CETAKAN I: 2008
JUMLAH HALAMAN: xviii HALAMAN DAN 259 HALAMAN




Saat ini sepakbola sudah menjadi olahraga yang paling digemari masyarakat kita, tak peduli usia, ras, agama bahkan gender. Semuanya hampir menyukai olahraga mengolah kulit bundar ini.
Beberapa sejarah pun telah terukir indah dalam kancah persepakbolaan dunia, mulai dari pecah telurnya penantian panjang PERSIB selama 20 tahun untuk menjadi JUARA di ISL 2014, takluknya Brazil secara memalukan oleh Jerman pada helatan Piala Dunia kemarin, terpilihnya CR7 (Cristiano Ronaldo) sebagai peraih Ballon d’or, dan gol spektakuler James Rodriguez yang mengalahkan gol The Flying Dutchman milik Robin van Persie dalam event penghargaan Puskas Award.
Sebenarnya jika gol van Persie yang terpilih dalam event tersebut, maka kabar gembira ini setidaknya bisa menjadi pelipur lara bagi umat muslim di dunia ini, khususnya di Indonesia, di tengah segala bencana, fitnah dan provokasi yang tengah menimpa kita.
Mengapa? Karena menurut pemaparan buku ‘Legiun Muslim di Kancah Eropa’ ini, disebutkan salah satu legiun Muslim yang beredar di liga-liga papan atas Eropa adalah van Persie, yang saat ini membela Manchester United.
Karena buku ini di terbitkan pada tahun 2008, maka dalam buku ini diulas kisah perjalanan karir sepak bola seorang van Persie, dari awal mula meniti karir di klub Feyenoord di tahun 2001 sampai di kontrak Arsenal dan saat berseragam Arsenal-lah, tepatnya pada tahun 2006 van Persie menikah dengan seorang gadis keturunan Belanda-Maroko bernama Bouchra. Allah akhirnya memberikan Hidayah Nya melalui istri van Persie, van Persie menjadi mualaf bukan hanya karena kecintaannya terhadap Bouchra, ia masuk Islam karena keyakinannya, ia merasa mendapatkan keteduhan dan ketenangan. Memang, pemberitaan keislaman van Persie lebih sedikit di ekspos, karena hingga saat ini van Persie tak banyak berkomentar soal status Muslim yang di sandangnya. ia lebih memilih untuk menyimpan rapat-rapat. Para wartawan yang mencoba mengorek hal ini pun malah ditanggapi van Persie dengan senyuman.
Tak hanya van Persie, legiun Muslim lainnya pun yang berkiprah di liga-liga eropa musim 2007/2008 dikupas di buku ini. Zlatan Ibrahimovic yang saat itu berseragam Inter Milan. Karim Benzema yang masih membela Olympique Lyon. Frederic Kanoute saat membela panji Sevilla. Nicolas Anelka dan Khalid Boulahrouz di Chelsea. kakak beradik Kolo Toure dan Yaya Toure yang masing-masing pada musim 2007/2008 membela Arsenal dan Barcelona.
Pun rekan Yaya Toure di Barcelona saat itu, Eric Abidal dan Lilian Thuram. Di tim rival Real Madrid ada Mahamadou Diarra. El Hadji Diouf, pemain yang malang melintang di klub-klub Eropa dan tempramental itu membela Bolton Wanderers. Duo pemain Juventus, Hasan Salihamidzic dan Mohamed Sissoko. Juga Lassana Diarra yang membela Portsmouth. Tak lupa pemain yang sejak buku ini diterbitkan sampai sekarang masih setia membela Bayern Muenchen, yaitu Franck Ribery.
Beberapa nama yang disebut merupakan pemain senior yang saat ini sebagian kecil sudah gantung sepatu, buku ini juga mengupas kisah pemain muda Muslim yakni Hatem Ben Arfa yang bermain di Marseille dan Samir Nasri yang saat itu masih berkostum Arsenal.
Meski demikian penulis buku ini, Agus AHA dalam kata pengantarnya, tidak melupakan sang Legenda Zinadine Zidane yang kala itu masih aktif membela Real Madrid. Bahkan penulis berhasil menyusun starting eleven tim Muslim berdasarkan pengamatannya pada perhelatan Piala Eropa 2008, dengan catatan tidak memasukkan pemain Turki yang notabene beragama Islam.
Penulis mengatakan total ada 20 pemain muslim yang masuk dalam skuad Muslimnya itu, mereka adalah, Kiper: Rami Shaaban (Swedia), Eldin Jakupovic (Swiss). Bek: Renat Yanbayev (Rusia), Khalid Boulahrouz (Belanda), Eric Abidal (Prancis). Gelandang: Darijo Srna (Kroasia), Franck Ribery, Samir Nasri, Lassana Diarra (Prancis), Ibrahim Affelay (Belanda), Diniyar Bilyaletdinov (Rusia), Valon Behrami (Swiss). Depan: Robin van Persie (Belanda), Nicolas Anelka, Karim Benzema (Prancis).
Belum ditambah pemain keturunan Turki yang membela negara lain: Hakan Yakin, Eren Derdiyok, Gokhan Inler (Swiss), Ramazan Ozkan dan Umi Korkmaz (Austria).
Para Pemain ini kebanyakan merupakan pilar penting di klub dan timnas. Misalnya saja sampai saat ini Karim Benzema membuktikan dirinya pantas bermain bersama peraih Ballon d’or tahun ini CR7 di Real Madrid. Samir Nasri memberikan tajinya bersama Arsenal sebelum pindah ke Manchester City dan mempersembahkan gelar liga primer Inggris. Atau Eric Abidal yang merupakan pintu pertahanan Barcelona yang kokoh padan musim 2007/2008.
Namun, mereka tak hanya bintang di lapangan, di dalam buku ini disebutkan pula keseharian para legiun Muslim yang menunjukkan keseharian seorang Muslim, misalnya saja kebiasaan Franck Ribery yang selau menengadahkan kedua tangan, mengkhusyukan diri dalam doa sekian detik sebelum kick off di mulai. Jiwa sosial yang tinggi pada diri Frederic Kanoute terlihat saat beliau menyelamatkan sebuah Masjid di Sevilla, juga mendirikan yayasan yatim piatu di kampung halamannya, Mali. Pun kebiasaan Eric Abidal yang selalu membawa tas kecil dalam setiap sesi latihan Barcelona, isi tas tersebut adalah Al Qur’an, para pemain El Barca lainnya sering melihat Eric Abidal menyendiri atau bahkan tak terlihat setelah latihan, mereka tahu Abidal sedang menunaikan shalat atau meluangkan waktu membaca Al Qur’an. Bahkan bagi seorang Kolo Toure shalat Jum’at lebih penting daripada wawancara, beberapa kali jika latihan pagi bertepatan dengan hari Jum’at, wartawan yang ingin mewawancarainya terpaksa gigit jari, karena tak mendapati Kolo Toure di Press Room. Ada juga Mohammed Sissoko yang selalu mengawali percakapan dengan Assalamu’alaikum dan berjabat tangan.
Islam memang agama yang indah, seorang Robin van Persie yang selama berkostum Feyenoord selalu bermasalah dengan pelatihnya saat itu, van Marwijk akibat sifat tempramentalnya. Setelah pindah ke Arsenal dan memeluk Islam, perlahan van Persie mulai bisa mengendalikan emosinya. Begitu juga dengan Franck Ribery yang semakin mengkilap bersama Bayern Muenchen sampai saat ini. Hal itu terjadi karena Franck Ribery menjadikan Islam sebagai sumber kekuatannya di dalam maupun di luar lapangan.
Akhirul kalam, kelanjutan dari buku ini sangat saya nanti, karena saat ini pun masih bertebaran legiun Muslim di kancah Eropa, sebut saja Mesut Ozil yang selalu membaca Al Fatihah sebelum bertanding, Ozil sukses di Real Madrid dan kini di Arsenal, ia pun menjadi pilar lini tengah timnas Jerman. Kita juga tentu masih ingat dengan sosok striker haus gol, Demba Ba yang bersinar bersama Newcestle, Ba terkenal dengan selebrasi golnya yang khas, yakni sujud syukur.

Bandung, 19 Januari 2015
Ahmad Fauzi
Indonesia Membaca 3

Bukan Untuk Dibaca



Judul: Bukan Untuk Dibaca
Penulis: Deassy M. Destiani
Penerbit: Selaksa Publishing
Tebal: 402 halaman
Peresume: Tri Widayanti




Buku ini bercerita tentang kisah-kisah inspiratif dalam kehidupan. Beberapa disebutkan bahwa cerita diambil dari kisah nyata. Namun ada juga yang tidak dituliskan, mungkin hanya karangan fiktif. Terdiri dari 12 BAB. Kisah-kisah yang membuat kita merenung, ternyata banyak sekali kejadian yang mungkin tidak kita sadari hikmahnya. Buku ini tidak ditulis sendiri oleh Deassy. Beliau hanya pengumpul kisah-kisah inspiratif, ada yang dari blog, catatan di facebook, group sosmed, dll. Bahkan, beberapa cerita sudah pernah saya baca, dapat broadcast-an dari whatsapp.
BAB 1 HIKMAH DAN PENYESALAN. Ada 2 kisah yang menarik disini, semuanyamenceritakan penyesalan orang tua terhadap perlakuannya kepada anaknya.
(1)     Bacakanlah Segera Cerita untuk Anak Sebelum Kita Menyesalinya
Diceritakan disini bahwa ayah dan ibu si anak sangat sibuk dengan pekerjaan kantornya. Malam itu si anak memiliki buku cerita baru. Dia sudah menghampiri ibunya untuk meminta dibacakan cerita tersebut tetapi sang ibu meminta si anak untuk pergi dan meminta kepada ayahnya. Si anak kemudian menghampiri ayahnya di meja kerjanya, tetapi penolakan juga yang didapat dari ayahnya. Si anak terus merengek manja kepada ayahnya untuk dibacakan buku cerita tersebut. Saya kutip percakapannya dikit ya.. :D
Setelah beberapa kali merayu dan merengek kepada ayahnya, si anak si anak masih berdiri kaku di sebelah ayahnya sambil memgang erat bukunya. Lama sekali sang ayah itu mengacuhkan anaknya. Tiba-tiba si anak mulai lagi.
“Tapi Papa, gambarnya bagus sekali dan ceritanya pasti bagus! Papa pasti akan suka.”
“Magy, sekali lagi papa bilang, lai kali!” dengan agak keras sang ayah membentak anaknya.
Hampir menangis si anak mulai menjauh. “Iya deh, lain kaliya Papa, lain kali.” Tetapi kemudian si anak kembali mendekati ayahnya dan menyentuh lembut tangan ayahnya, menaruh bukunya di pangkuan sang ayah sambil berkata, “Kapan saja Papa ada waktu ya, Papa tidak usah bacauntuk Magy, baca saja untuk Papa. Tapi kalau Papa bisa, bacanya yang keras ya Pa, supaya Magy juga bisa ikut dengar.”
Tahukah teman-teman? Ternyata kalimat itu yang membuat sang ayah sangat menyesal karena ia kemudian hanya bisa membaca buku cerita itu sambil menangis, sambil berharap bahwa suaranya cukup keras bagi Magy untuk dapat mendengar dari tempat peristirahatannya yang terakhir. Ia sudah melupakan pekerjaan yang dulu amat penting. Ia bahkan juga lupa akan kemarahan dan kebenciannya terhadap pemuda mabuk yang dengan kencangnya menghantam tubuh putrinya di jalan depan rumah hingga putrinya meninggal di depannya.

(2)     Ayah Ibu Maafkan Dita
Sepasang suami istri – seperti pasangan lain di kota-kota besar – meninggalkan anak-anak diasuh pembantu sewaktu bekerja. Anak tunggal pasangan ini bernama Dita, cantik, berusia tiga setengah tahun. Setiap hari Dita ditinggal di rumah dengan pembantunya yang juga sibuk dengan pekerjaan dapur. Hari-hari Dita selalu merasa kesepian.
Suatu hari Dita melihat sebatang paku yang sudah berkarat. Diambilnya paku itu kemuadian ia mulai mencoret lantai tempat mobil ayahnya terparkir. Tetapi karena lantainya terbuat dari marmer, maka coretan tidak terlihat. Dicobanya lagi pada mobil baru ayahnya. Ya… karena mobil itu berwarna gelap, maka coretannya tampak jelas. Dita pun mulai membuat coretan sesuai kreativitasnya hingga penuh.
Pasangan suami istri ini terkejut ketika pulang kerja dan mendapati mobil yang baru setahun dibeli dengan bayaran angsuran yang masih lama lunasnya penuh dengan goresan. Sang ayah yang belum lagi masuk rumah ini pun langsung berteriak keras, “Kerjaan siapa ini!!!”
Si anak yang mendengar suara ayahnya tiba-tiba berlari keluar dari kamar. Dengan penuh manja dia berkata, “Dita yang membuat gambar itu Ayah. Cantik kan?” Katanya sambil memeluk ayahnya sambil bermanja seperti biasa.
Sang ayah yang sudah hilang kesabaran mengambil sebatang ranting dari pohon di depan rumah kemudian memukulkannya ke telapak dan punggung tangan anaknya berkali-kali hingga lecetlecet dan berdarah. Si istri mendiamkan apa yang dilakukan suaminya. Pembantu hanya terbengong, tidak tahu harus berbuat apa. Si ayah cukup lama memukul-mukul tangan kanan, kemudian ganti tangan kiri anaknya.
Belum puas dengan apa yang dilakukan terhadap anaknya, malamnya pasangan suami istri ini membiarkan anaknya tidur bersama pembantunya. Esok harinya si anak demam, orang tuanya masih acuh, hingga akhirnya si anak dibawa ke RS karena demamnya tak kunjung turun. Setelah diperiksa dokter, ternyata kedua tangan Dita harus diamputasi karena inveksi. Setelah Dita sadar…
“Ayah… Ibu… Dita tidak akan mengulanginya lagi… Dita tak mau lagi Ayah pukul. Dita tak mau jahat lagi… Dita sayang Ayah… Sayang Ibu,” katanya berulang kali membuat si ibu gagal menahan rasa sedihnya.
“Dita juga sayang Mbok Narti…,” katanya memandang wajah pembantu rumah,sekaligus membuat wanita itu meraung histeris.
“Ayah… Kembalikan tangan Dita. Untuk apa diambil… Dita janji tidak akan mengulanginya lagi! Bagaiman caranya Dita kan makan nanti? Bagaimana Dita akan bermain nanti? Dita janji tidak akan mencoret-coret mobil lagi,” katanya berulang-ulang.

Perenungan:
Setan penggoda ada dimana-mana. Jika kita tidak bisa mengendalikan diri, maka setanlah yang menguasai kita. Apakah pekerjaan dan harta lebih berharga dari keluarga? Jika jawabannya “iya”, maka penyesalan seumur hidup yang akan disapatkan, seperti kedua kisah di atas. Begitu suci dan polosnya anak-anak itu, tetapi mereka tetap menjadi korban emosi orang tuanya.

Sekian, sebenarnya masih banyak yang ingin disampaikan, tetapi terlalu panjang, ntar bosen temen-temen bacanya :D