Judul Buku : Dahsyatnya Kekuatan Pikiran yang Diikuti dengan Tindakan
Penulis : Hati Sri Prameswari
Penerbit : CR Publishing
Tebal : 118 hal
Yogyakarta, 24 Desember 2013 - Merupakan buku bergenre kepribadian dan pengembangan diri, namun unic karena dikupas dengan cara berbeda. Keseluruhan isi buku lebih menceritakan pengalaman pribadi penulis sehingga tidak monoton dan pembaca tak merasa digurui. Justru ini menguatkan kita tentang bukti dahsyatnya kekuatan pikiran yang langsung dialami oleh orang lain.
Penulis : Hati Sri Prameswari
Penerbit : CR Publishing
Tebal : 118 hal
Yogyakarta, 24 Desember 2013 - Merupakan buku bergenre kepribadian dan pengembangan diri, namun unic karena dikupas dengan cara berbeda. Keseluruhan isi buku lebih menceritakan pengalaman pribadi penulis sehingga tidak monoton dan pembaca tak merasa digurui. Justru ini menguatkan kita tentang bukti dahsyatnya kekuatan pikiran yang langsung dialami oleh orang lain.
Ate panggilan penulis untuk dirinya mengklaim hanyalah wanita biasa, ibu rumah tangga dengan 2 putri yang mulai berbisnis di dunia asuransi jiwa yang disebutnya sebagai Unity University, sejak thn 2013. Namun Ate memilki mimpi dan jalan hidup yang luar biasa. Perjalanan hidup ini juga yang memotivasi Ate untuk menulis buku ini. Motonya adalah tidak ingin menunggu hebat untuk memulai sesuatu. Just do it!
Ate lahir dari keluarga broken. Ia memiliki 5 saudara tiri (dari pernikahan pertama sang ibu) yang kesemuanya tidak suka sama Ate. Ayah Ate meninggalkan keluarga dan menikah lagi sejak Ate masih dalam kandungan. Jadilah ibunya single parent dengan 6 orang anak. Ketiadaan sang ayah tentu saja membuat Ate lebih mudah diitimidasi oleh kakak2 tirinya. Ketika kelas 4 SD dia pernah mencoba kabur dari rumah (entah berapa lama tak dijelaskan) karena tidak tahan. Namun beruntung saat lulus SMP dia diboyong ke rumah eyang Kakungnya dan dirawat penuh kasih sayang disana.
Kejadian masa kecil tak lantas membuat Ate menjadi anak broken yang “rusak” ia justeru bertekad untuk bangkit. Ia ingin membuktikan bahwa seorang anak broken home tidak harus hancur, tidak harus salah jalan. Sejak lulus SMP Ate belajar hidup mandiri dengan bekerja jadi staff administrasi di sebuah swalayan. Learning by doing tentunya karena dia awalnya gak ngerti sama sekali tentang dunia penjualan dan administrasi.
Semangat belajar Ate sangat tinggi. Dengan masih nyambi kerja sana sini, dia melanjutkan SMA, lalu kuliah di Akademik Sekretari Saint Marry, bahkan nyambi kursus bahasa Inggris. Ate bertekad untuk bertahan ditengah kerasnya hidup di Jakarta. Terngiang ucapan kakaknya “kalau mati di Jakarta, mayatnya dibuang di kali, biar hanyut, karena harga tanah kuburan mahal.” Jadi ate berusaha untuk bertahan hidup. Harus hidup! Ate juga mencoba berbagai pekerjaan sampai yang tidak ia suka sekalipun dari mulai administrasi, keuangan, accounting, sampai handle airline di beberapa international airline. Ini menjadi pengalaman dan learning luar biasa bagi Ate.
Hidup tak selamanya ada di atas, saat menikah Ate mengalami masa2 kesuksesannya. Sang suami punya bisnis trasportasi yang cukup sukses. Ia berada di atas saat itu. Punya rumah mewah, beberapa mobil, dan tentu kebahagiaan lainnya. Lalu Allah memberinya ujian. Usahanya terpuruk sampai titik nol, rumah mobil dan semuanya dijual untuk menutupi utang bahkan masih menyisakan cicilan utang setelah itu. Emosi suami istri itu menjadi labil dan pertengkaran tentu tak terhindarkan. Bahkan sampai suaminya pulang ke rumah ibunya. Ate lah yang disalahkan keluarga sang suami. Tapi ia mencoba bertahan dengan cacian dan makian kakak2 suaminya. Ate menyadari ia salah. Seharusnya ia mampu memeluk suaminya tatkala suaminya gagal. Awalnya Ate selalu bersabar ketika suaminya marah, namun lama2 tak tahan juga sampai terjadi pertengkaran besar itu.
Ate mencoba kembali mengalah dan itu mampu memperbaiki hubungan dengan suami dan keluarganyapun kembali membaik. Ia membuktikan bahwa always listening and understanding dapat memperbaiki masalahnya. Ngalah intinya. Dan mereka mulai bangkit. Ate mencoba bekerja lagi kali ini di lembaga asuransi yang sebetulnya ia sangat membenci itu (pada awalnya). Namun ketika ia bekerja di Prudential yg disebut Unity Universe ia menemukan sesuatu yang lain, kehangatan, persaudaraan, dan tentu spirit.
Banyak kisah ajaib dikala ia bangkit dari keterpurukannya itu. Hal-hal sederhana yang membuat ia semakin berfikir positif bahwa tangan Allah always bekerja ditengah kesungguhan ikhtiar manusia. Sebagai contoh ketika suatu hari harus menghadiri training dan terjebak macet, tidak mungkin ia naik mobilnya ke sana, tetiba datang pertolongan dari seorang bapak pemotor yang mau mengantarnya ke lokasi training. Setelah training selesai dia bingung mau pulang karena uang didompet hanya 10ribu dan memang itu uang yang dia miliki, tiba-tiba bapak yang mengantarkannya pagi tadi menelepon dan menawarkan tumpangan pulang. Masya Allah. Allah yang menggerakan bapak ini.
Pun ketika anaknya ulang tahun meminta dibelikan kado, Ate tidak punya uang sama sekali begitu pula suaminya. Dan saat bongkar-bongkar lemarinya Ate menemukan amplop berisi uang 300 ribu entah kapan ia naroh uang disitu. Dan berhasil membelikan kado untuk anaknya, meski kado tak seberapa. Awalnya saya pikir apa sih pentingnya kado. Tapu ucapan anaknya Ate yang lain membuat saya berfikir ulang perasaan seorang ibu. “Mama merayakan ulang tahunku di sebuah cafe dengan kolam renang, dapat crayon carandas, dan banyak hadiah lain, Key bahkan nggak dapat kado” Dan ucapan itu yang membuat Ate menangis, yah hidupnya telah berubah. Ate bilang bahwa fakta paling menyedihkan di dunia ini adalah ketika sebagai orang tua ia tak mampu memenuhi kebutuhan anak2nya.
Dan masih banyak kisah2 lain yang inspiratif dan lucu. Misalnya ketika Ate nonjok laki-laki yang meraba-rabanya di kereta. Ketika dia closing asuransi malah ditawarin untuk jadi istri ketiga (penulisnya cantik hehe). Ketika ia tidur di garasi karena pulang kemaleman dan tak mau menganggu anak dan suaminya yang sudah tidur. Atau kisah yang bikin syok ketika bayi temannya ketahuan disewa dari suster pengasuhnya untuk dibawa oleh peminta-minta. Dan tentu si suster bayi dan si peminta-minta akhirnya kudu berurusan sama polisi. Suster bayi yang dibayar mahal-mahal ini tega menyewakan bayi dengan dihargai 10ribu perak untuk diajak minta-minta. Duh jadi kudu hati-hati juga sama ibu2 yang minta2 bawa bayi jangan2 banyak kasus bayi sewaan kayak gini yang orang tuanya gak tahu bayinya disalah gunakan.
Di akhir buku ini Ate kembali menegaskan bahwa ia mampu menjalani semua masa pahit hidupnya sampai sekarang ini karena ia selalu positif thinking terhadap apapun yang menimpanya. Ia percaya bahwa Allah tak akan membebani seseorang diluar kemampuannya. Allah mengujinya supaya Ate menjadi semakin kuat. Menurut Ate bahwa hidup ini adalah hitam putih, pertukaran luka dan bahagia, hidup tidak selamanya bahagia. Bagaimana cara agar sedih bisa bahagia? Carilah kebahagiaan itu. Jangan hanya pinter download lagu dan film tapi juga kudu bisa download kebahagiaan.
Ate bilang bahwa shalat khusyuk adalah alat untuk bahagia. Shalat dengan hati. Shalat dengan taubat dan berjanji untuk tak mengulangi kesalahan, stop meyakiti orang lain dengan menjaga lisan karena lidah itu lebih tajam dari pedang. Dan lakukanlah kencan di sepertiga malam sama Allah. Godaannya berat tapi Ate selalu mencoba untuk melawan godaan itu. “Sesungguhnya di waktu malam terdapat suatu saat, tidaklah seorang muslim mendapati saat itu, lalu memohon kebaikan kepada Allah, kebaikan dunia dan akhirat, kecuali Allah akan memperkenankannya. Demikian itu terjadi pada setiap malam.” (HR Muslim).
-THW IM1-