Selasa, 28 Februari 2017

Sehari Di Kediaman Rasulullah

Mayoritas kaum muslimin pada hari ini terjebak diantara dua sikap yang kontradikrif terhadap Rasulullah, ada yang berlebih lebihan terhadap Beliau bahkan sampai terseret ke dalam perbuatab syirik dan ada pula yang memandang remeh kedudukan Beliau sebagai utusan Allah SWT.

Buku kecil ini hadir sebagai upaya memperkenalkan biografi dan seluk beluk kehidupan Rasulullah. Kehidupan Rasulullah SAW adalah sebagai penuh tauladan bagi umat, acuan dakwah sekaligus peduman hidup. “ Dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang agung”(Al-Qalam:4).

Kita akan mengadakan kunjungan istimewa, mengunjungi Rasulullah SAW di rumah beliau melalui untaian kata dan kalimat. Seiring dengan pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan, banyak literatur-literatur yang dibaca kaum muslimin, mereka dapat dengan mudah mengunjungi Timur dan Barat melalui buku-buku, tulisan-tulisan dan film. Penulis mengingatkan kita akan kunjungan syar’i ke rumah Rasulullah SAW dari pada mereka.

Rasulullah SAW sendiri menegaskan bahwa mencintai beliau termasuk salah satu sebab mendapat manisnya iman. Perjalanan menuju rumah Rasulullah SAW merupakan sebuah perjalanan yang sarat ibrah dan pelajaran, penuh teladan yaitu perjalanan melalui kitab-kitab dan riwayat-riwayat dari lisan para sahabat.

Rasulullah menetap di kota Mekkah selama lebih kurang sepuluh tahun setelah itu hijrah ke Madinah. Mengunjungi kota Madinah, maka akan terlihat gunung Uhud yang dikatakan Rasulullah SAW “ ini adalah gunung yang mencintai kami, dan kamipun mencintainya (Muttafaq ‘alaih).

sebelum memasuki kediaman Rasulullah SAW, sejenak kita melihat bangunannya. Sebuah bangunan kecil yang sangat sederhana yang sangat zuhud terhadap dunia. Beliau tidak menoleh pandangan pada kemewahan dan gemerlapan harta benda dunia. Yang menjadi penyejuk mata hati beliau hanyalah ibadah sholat.

‘ Aku tak tertarik dengan dunia! Kehadiranku di dunia hanyalah bagaikan seorang pengendara  yang tengah berjalan di panas terik matahari, lalu berteduh di bawah naungan pohon beberapa saat, kemudian segera pergi dan meninggalkannya (untuk kembali melanjutkan perjalanan). (HR. At Tirmidzi).

Saat memasuki rumah beliau, terlihat kamar-kamar yang sederhana, dibangun dari pelepah kurma dan polesan tanah, sebagian lagi dengan batu yang di tata sedemikian rupa. Langit- langit rumah tersebut dapat dijangkau dengan tangan. Kesederhanaan itu penuh dengan cahaya keimanan dan ketaatan dengan wahyu dan risalah ilahi.

Sahabat yang melihat langsung Rasulullah SAW menceritakan agar kita seolah-olah melihat beliau. Al-Bara bin Azib menuturkan” nabi adalah seorang yang sangat tampan wajahnya, sangat bagus postur tubuhnya, beliau tidak jangkung dan tidak pula pendek.” (diriwayatkan oleh al-  Bukhari).

Beliau adalah seorang yang rendah hati lagi lemah lembut. Kepedulian beliau terhadap umat ialah dengan memperhatikan tingkatan intelektualitas dan pemahaman mereka di dalam berkomunikasi, hal itu menunjukkan beliau adala seorang yang sangat penyantun lagi sabar.

Rasulullah SAW biasa minum dengan sebuah gelas terbuat dari kayu yang tebal dan disepuh denga besi. Dengan gelas itu Rasulullah biasa meminum air, Nabidz, madu dan susu.

Beliau juga sangat setia menjaga hubungan tali silaturrahim dengan karib kerabat. Khadihah melukiskan sifat beliau dengan ucapannya “ Engkau adalah seorang yang suka menyambung tali silaturrahim dan selalu berkata jujur”. Betapa besarnya kecintaan Rasulullah kepada karib kerabatnya, beliau mendakwahi, membimbing, serta menyelamatkan mereka dari api neraka. Beliau begitu tabah dalam menghadapi segala macam kesulitan untuk itu. Saat berusia 7 tahun beliau menziarahi makam ibunya.

Aktivitas Rasulullah SAW, tidak ada satu perkarapun yang melalaikan Rasulullah dari beribadah dan berbuat ketaatan. Beliau segera menyambut seruan adzan dan meninggalkan segala aktivitas duniawi.

Dalam aktivitas terhadap makanan, beliau memakan apa yang disajikan, beliau tidak menolak makanan yang dihidangkan dan tidak mencari-cari apa yang tidak tersedia.

Rasulullah adalah seorang yang banyak berdoa, memohon dan menunjukkan ketergantungan kepada Allah. Beliau senantiasa berdoa dalam keadaan lapangmaupun sempit. Saat perang Badar, beliau berdoa kepada Alla SWThingga selendang beliau jatuh dari kedua pundaknya.

Dipenghujung kunjungan, Rasulullah  SAW memiliki hak yang wajib ditunaikan untuknya. Supaya menyempurnakan kebaikan yang kita peroleh.

Perpisahan, kita akan bertolak meninggalkan rumah yang dibangun di atas pilar-pilar iman dan ketaatan. Tinggalllah sunnah Rasulullah SAW dalam genggaman kita, sebagai rambu kehidupan yang menghendaki keselamatan dan sebagai pedoman bagi yang menghendaki hidayah.

Judul buku: Sehari Di Kediaman Rasulullah
Penulis: Abdul Malik Bin Muhammad Al-Qasim
Penerbit: Darul Haq
Halaman: 126
Peresume: Belia Laksmi Masril
24 Februari 2017


Berpikir Supra-Rasional

Deskripsi :
Buku ini untuk orang yang ingin banyak rezeki dan mendapatkan kebahgaiaan yang hakiki. Memperluas area biru dari kekuatan Supra-Rasional untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Resume :
Buku ini merupakan salah satu buku karya R Ridwan Hasan Saputra. Disamping karya-karya beliau lainnya yang sebagian besar berupa buku pengayaan Olimpiade Matematika. Penulis merupakan salah satu tokoh muda Indonesia yang mendapatkan penghargaan Satya Lencana Wirakarya dari Presiden Susilo Bambang Yudoyono tahun 2007. Dan Tokoh Perubahan versi Republika tahun 2013.

Karya-karya beliau sangan bergizi dan memotivasi untuk bekerja ikhlas, sesuai dengan mottonya Tegas Ikhlas Puas. Di antaranya yaitu : Matematika Sulit, Itu Fitnah!, Bayaran Sistem Keropak, Matematika Nalaria Realistik dan banyak yang lainnya.

Buku yang saya resume ini belum resmi beredar sebenarnya. Namun saya sangat ingin meresumenya, karena sangat penting dalam merubah mental bangsa.

Dalam buku ini dituliskan. Cara berpikir manusi digolungkan ke dalam empat model yaitu : Natural, Rasional, Supra-Natural, dan Supra –Rasional.

Berpikir natural adalah berpikir yang murni, alami saja. Misalnya petani cabe berpikir natural, ia kan bertani saja menanam, memelihara dan panen. Setelah panen akan dijual ke tengkulak atau pedagang. Itu saja. Petani cabe yang berpikir rasional, akan memikirkan nilai tambah bagi hasil cabenya. Pada saat harga cabe naik, pasti menguntungkan. Lalu bagaimana jika harga jatuh, atau tak terjual karena musim hujan?, secara rasional petani akan berpikir, apakah mengolahnya menjadi cabe kering, bubuk cabe atau produk lain yang waktu expired nya lebih lama, harganya pun stabil walaupun sedang musim cabe.

Bagaimana yang berpikir supra-Natural, petani tetsebut tidak percaya dengan kemampuannya lalu minta bantuan mahluk lain yang gaib. Bakar kemenyan, susuk, dll. Sehingga menjadi syirik.

Sedangkan berpikir supra –Rasional, setelah berusaha secara rasinal, diimbangi dengan lebih dekat kepada Sang Maha Kuasa yaitu Allah swt. Petani cabe akan mengeluarkan zakat, puasa Senin Kamis, salat di awal waktu, salt dhuhanya semakin rajin dan sebaginya. Sehingga datanglah pertolongan dari arah yang tidak disangka-sangka. Inilah yang dinamakan berpikir Supra-rasional.

Penulis  menggambarkan kebutuhan kita dengan sumbu x dan y,akan terbentuk segitiga merah atau segitiga kebutuhan. Dan upaya kita memenuhinya adlaah luasan segitiga biru. Sumbu x merupakan ibadah yang berhungan dengan manusia, seperti menuntut ilmu, silaturahmi, tolong menolong, toleransi, sedekah, zakat, dan sebaginya. Sedangkan sumbu y adalah ibadah yang langsung dengan Allah swt, seperti salat, puasa, dzikir dan sebaginya.

Kesulitan-kesulitan yang timbul baik secara individu maupun masyarakat kemungkinan besar adalah karena luasan area merah lebih besar dari luasan area biru. Sulit dapat jodoh, TKW yang kurang beruntung, pengangguran, terbelit hutang, usaha susah maju, banyak kesusahan. Untuk mengatasinya maka luasan daerah biru harus diperluas. Upah dari memperluas daerah biru tidak hanya materi tapi disimpan secara ghaib oleh Allah swt dalam bentuk pahala. Pahala ini akan Allah realisasikan dalam bentuk terpenuhinya kebutuhan manusia tersebut.

Jika SDM supra-Rasional semakin banyak di Negara Indonesia ini, Insya Alloh Indonesia akan menjadi negara yang baldatun thoyibatun warrobun ghofur. Aman, tentram, makmur dan bahagia.

Di bab terakhir buku ini. Penulis memberi judul Indonesia Ikhlas. Indonesia memiliki visi Membangun Manusia Supra-Rasional  untuk Indonesia yang lebih baik.
Membangun lembaga-lembaga pendidikan formal maupun non formal dengan menerapkan Sistem Meteode Seikhlasnya. (Sistem Metode Seiklasnya, ada bukunya tersendiri)

Peresume         : Erna Maryati
Bulan               : Februari 2016
Judul buku       : Berpikir Supra-Rasional
Pengarang        : R Ridwan Hasan Saputra
Penerbit           : Republika

Tahun terbit     : 2016


The Great Leaders, Kisah Khulafaur Rasyidin

Manusia kedua setelah Rasulullah SAW yang ingin saya jumpai (kelak-jika diridhoi Allah SWT) ialah Abu Bakar Ash-Shiddiq r.a. Setelahnya ialah Umar bin Khaththab r.a., setelahnya lagi Ustman bin Affan r.a, dan setelahnya lagi Ali bin Abi Thalib r.a. Mencintai sahabat Rasulullah SAW dengan membaca sirahnya adalah salah satu cara menumbuhkan dan menambahkan rasa cinta saya kepada Nabi Muhammad SAW.

Buku ini salah satunya. Buku yang cukup lengkap mengisahkan tentang empat sosok khulafaur rasyidin. Empat khalifah  tersebesar sepanjang masa setelah Rasulullah SAW. Dalam versi aslinya (berbahasa arab), buku ini hadir dalam 4 jilid, dimana masing-masing jilid menceritakan kepribadian masing-masing khalifah, kehidupannya pada masa jahiliyah, awal mula mereka masuk islam, peristiwa hijrah hingga di medan pertempuran, masa-masa menjabat sebagai khalifah, hingga wafatnya para khulafaur rasyidin. Semua menjadi satu jilid dalam versi bahasa Indonesia, dan dalam satu bab pokok yang masih terbagi lagi menjadi subbab.

Maka saya awali dengan beberapa bab kisah khalifah pertama, Abu Bakar ash-Shiddiq r.a. Subbab; Abu Bakar Ash-Shiddiq Selama Berada Di Mekkah, Keislamannya Hingga Peristiwa Hijrah. Di subbab ini kita akan lebih mengenal sisi lain Abu Bakar r.a., sahabat yang paling dicintai Nabi SAW.

Gelar ash-shiddiq yang tersemat pada Abu Bakar tak lain karena seringnya beliau membenarkan perkataan dan ajaran dakwah Rasulullah SAW. Salah satu contoh yang dikisahkan adalah saat peristiwa isra’ mi’raj Rasulullah SAW, dimana masyarakat saat itu baik kaum muslim maupun musyrik meragukan perkataan Nabi tentang perjalanan isra’ mi’raj Nabi SAW., melainkan hanyalah Abu Bakar yang membenarkannya. Pun semasa jahiliyah dikisahkan Abu Bakar tidak pernah meminum khamr dan tak pernah menyembah berhala. Karena beliau pernah melihat seorang kawannya meminum khamr dan mengakibatkan hilang akal dan kendali sehingga memasukkan kotoran ke dalam mulutnya. Adapun patung berhala yang ada, tak dapat mengabulkan semua permintaan Abu Bakar kecil, saat Abu Quhafah, sang Ayah menyuruhnya menyembah patung berhala. Maka bekerjalah logika Abu Bakar kecil untuk tak pernah mengimani berhala sebagai Tuhannya.
Disebutkan pula ciri-ciri fisik Abu Bakar yang dikisahkan Aisyah r.a., saat ada seorang lelaki bertanya ciri fisik Ayahnya.  Abu Bakar juga menikahkan putrinya, Aisyah r.a dengan Rasulullah SAW atas permintaan Rasulullah SAW. Pernikahan itu berlangsung sepeninggal wafatnya Ummul Mukminin, Siti Khadijah.

Satu bagian kisah yang kerap kita ingat adalah saat Abu Bakar r.a. menyelamatkan seorang budak berkulit hitam Bilal r.a. dan memerdekakannya. Di bab ini ternyata juga diceritakan bahwa Abu Bakar banyak memerdekakan budak-budak, semata mengharap keridhaan Allah SWT.

SEJAK KEISLAMANNYA SAMPAI PERISTIWA HIJRAH
Saat Abu Bakar menyatakan keislamannya dihadapan Rasulullah SAW, Rasulullah adalah orang yang merasa paling berbahagia dengan keislaman Abu Bakar. Setelahnya Abu Bakar pun segera menemui Ustman bin Affan, Thalhah bin Ubaidillah dan banyak kawan lainnya, mengajak dan menyeru untuk memeluk agama Allah SWT. Hal ini lebih mudah bagi Abu Bakar, mengingat Abu Bakar adalah lelaki asli keturunan kaum Quraisy yang paham betul baik buruk keadaan kaumnya, dicintai kaumnya dan dikenal pandai bergaul. Abu Bakar juga seorang pedagang yang memiliki akhlak terpuji. Sehingga banyak kaum Quraisy yang dengan mudah menerima ajaran Islam melalui Abu Bakar.

Dalam satu riwayat dari Aisyah r.a. pernah satu ketika jumlah kaum Muslim saat itu masih berjumlah sedikit, sekira 38 orang. Namun Abu Bakar meminta Rasulullah SAW untuk berdakwah secara terang-terangan. Nabi SAW. mengatakan bahwa saat itu bukan waktu yang tepat, mengingat jumlah kaum muslim  masih sangat sedikit. Abu Bakar tak bisa menahan diri, hingga akhirnya ia berpidato dihadapan semua orang sementara Rasulullah SAW duduk disampingnya. Abu Bakar menyeru agar semua kaum Quraisy menerima ajaran agama Allah SWT dan Rasul-Nya. Tak pelak, kaum musyrik yang melihat dan mendengar pidato Abu Bakar saat itu marah dan memukuli kaum Muslim dengan beringas. Abu Bakar pun tak luput dari pukulan seorang musyrik, Utbah bin Rabi'ah. Dengan beringas ia memukul perut Abu Bakar hingga darah mengucur deras dari hidungnya. Kericuhan terhenti saat Bani Tamim datang melerai dan membela Abu Bakar. Beliau lemah tak berdaya hingga baru tersadar keesokan harinya. Saat sadar, kalimat pertama yang terucap dari bibirnya adalah, "Bagaimana keadaan Rasulullah SAW?". Bertubi-tubi Abu Bakar hanya menanyakan keadaan Rasulullah SAW, hingga memaksa Ummu Jamil dan Ibundanya, Ummul Khair membopong tubuh penuh luka Abu Bakar ke hadapan Rasulullah SAW. Nabi SAW menyambut Abu Bakar dan menciumnya. Melihat sahabatnya lemah tak berdaya, Rasulullah SAW menangis tersedu-sedu, dan Abu Bakar masih sempat berkata, "Aku tak apa-apa Rasulullah."

Dikisahkan kembali saat Abu Bakar pernah menangis karena bahagia, setelah mengetahui bahwa dirinya terpilih untuk mendampingi Nabi SAW. hijrah ke Madinah. Abu Bakar sudah menyiapkan dua hewan tunggangan untuk hijrah dan merawatnya sejak jauh hari, tanpa sepengetahuan Rasulullah SAW. Buku ini juga menceritakan tentang persembunyian  Rasulullah SAW dan Abu Bakar di dalam gua untuk menghindari kejaran kaum musyrik. Abu Bakar memeriksa semua lubang di dalam gua, memastikan keamanannya dari serangan hewan. Satu lubang ditutupnya dengan helai kain yang dirobek dari jubahnya, dan dua lubang lainnya beliau tutup dengan kedua kakinya. Rasulullah SAW pun tertidur nyaman di pangkuan Abu Bakar. Tak lama, kaki Abu Bakar pun tersengat hewan dari salah satu lubang. Tubuhnya tak bergeming, meski kakinya sakit disengat hewan. Abu Bakar takut, jika ia menggerakkan kakinya, Rasul Allah yang mulia itu terbangun dan terganggu tidurnya. Jadilah Abu Bakar hanya meringis dan menangis menahan sakit, hingga air matanya jatuh ke wajah Nabi SAW. Peristiwa itu terekam dalam Al-Qur'an surat At-Taubah: 40.

Abu Bakar mendampingi Nabi SAW. hingga memasuki Kota Madinah. Saat itu, masyarakat muslim Madinah (yang disebut kaum Anshar), sudah menunggu kedatangan Rasulullah SAW sejak pagi. Adalah mereka kaum anshar, yang mengimani agama islam bahkan sebelum bertemu Nabi SAW, dikisahkan juga di buku ini. Sesampainya di Madinah, Abu Bakar terserang wabah penyakit demam. Kala itu, Madinah adalah kota yang sering terserang wabah penyakit demam. Hingga akhirnya Rasulullah SAW berdoa agar wabah itu dipindahkan ke daerah lain. Abu Bakar dan sahabat-sahabat lainnya berangsur sembuh dari sakit.

Buku ini, meski baru sebagian subbab saja yang saya resume, semua poin terasa penting untuk diketahui karena penuh dengan hikmah. Membuat saya jadi semakin mengenal lebih personal sahabat kesayangan Rasulullah SAW ini, jika dibanding buku-buku tentang khulafaur rasyidin sebelumnya yang pernah saya baca juga. Subbab lain yang tak cukup dipaparkan disini, ialah tentang bagaimana sejarah perjuangan Abu Bakar di medan pertempuran, keutamaan-keutamaan Abu Bakar, peran-perannya saat menjabat sebagai khalifah umat muslim dan idenya untuk menghimpun Al-Qur’an.

Sejarah khulafaur rasyidin di buku ini selain ringkas, padat dan lengkap, setiap poin peristiwa yang dinukilkan mempunyai sumber jelas. Ada catatan kaki yang berisi info rujukan buku yang dikutip oleh penulis di setiap halamannya. Ini masih tentang khalifah Abu Bakar ash-Shiddiq, belum 3 khalifah agung lainnya.

Maka, tak ada persahabatan yang lebih indah, melebihi indahnya cinta para sahabat kepada Rasulullah SAW, begitupun sebaliknya. Allahumma sholli ‘ala sayyidina Muhammad~

Judul Buku : The Great Leaders, Kisah Khulafaur Rasyidin
Penulis : Ahmad Abdul ‘Aal ath-Thahthawi
Penerbit : Gema Insani
Jumlah Halaman : 435 halaman

Peresume : Nafisah AR

The Secret Friend

Baru kali ini saya membaca novel Thriller Fiction, sebenarnya ini buku lama yang tertumpuk di bawah buku-buku lainnya. Ehehehe. Sejak awal, penulis sudah menyuguhkan ketegangan dengan ditemukannya mayat di  dermaga Boston yang sebelumnya juga pernah ditemukan mayat di sana dengan ciri-ciri yang sama.

Darby McCormick, seorang detektif perempuan anggota CSI ditugaskan untuk memimpin penyelidikan kasus pembunuhan ini. Di novel ini meski alurnya laju tapi tak pernah lepas dari ketegangan. Buku yang ditulis oleh seorang penulis novel terlaris “The Missing” yaitu Chris Mooney. Penulis sudah mengenalkan pelakunya yaitu Walter Smith di awal. Meski begitu, ceritanya mampu membuat saya penasaran.

Kasus yang ditangani Derby kali ini menjadi sorotan public dikarenakan korbannya adalah anak gadis dari seorang konglomerat Boston yaitu  Jonathan Hale. Darby sangat kesulitan dalam memecahkan kasus kali ini, karena korbannya sudah terapung-apung di dermaga  beberapa hari yang lalu sehingga menghilangkan semua bukti di air. Hal serupa juga terjadi pada korban sebelumnya yang hingga kini Darby belum tahu siapa pelakunya.

Ada beberapa ciri fisik korban yang ditemukan sama di jasad para gadis ini, yaitu bagian kepalanya bocor, terdapat gaun di tas mereka dan di saku terdapat patung perawan maria, serta tanda baptis di dahi keduanya. Hanya itu yang ditinggalkan pelaku, semua bukti sidik jari, tes-tes urin dll hilang karena jasad yang sudah rusak akibat lumutan di air atau di makan ikan.

Awalnya ini adalah kasus penculikan yang berujung pembunuhan, korbannya selalu perempuan dan seorang  mahasiswi. Kenapa pelaku selalu memberikan gaun dan menyelipkan patung perawan maria di setiap kantong mereka? Darby sangat kesulitan mencari tahu siapa pelakunya. Pasalnya, patung perawan maria dan gaun yang mereka bawa itu berasal dari pabrik pabrik yang sudah ditutup sejak lama dan tidak beroperasi lagi.

Belum selesai kasus penculikan pembunuhan ini selesai. Darby dikagetkan dengan kasus penculikan lagi, kali ini pelaku kembali menculik seorang mahasiswi bernama Hannah Givens, apakah kasus ini sama? bagaimana mungkin tidak ada masyarakat yang menjadi saksi mata? Apa mungkin  pelaku menyamar menjadi temannya? Dan kenapa korbannya selalu perempuan? Semua pertanyaan itu menumpuk di kepala Darby.

Bukan hanya menjadi sorotan public, Malcolm Fletcher seorang mantan agen FBI yang menjadi buronan kini juga tertarik akan kasus ini. Malah Malcolm sedang memburu si pelaku. Darby merasa was-was karena harus berpacu dengan Malcolm untuk menemukan si pembunuh. Tapi, Malcolm selalu menunjukkan bukti-bukti tentang si pelaku kepada Darby, memberitahu bagaimana pelaku mendapatkan patung perawan maria dan baju-baju gaun tersebut bisa didapatkan pelaku. Darby tidak tahu motif apa dan kenapa Malcolm menunjukkan semua itu kepada dirinya? Padahal mereka juga sedang bersaing mencari si pelaku, yang sebenarnya Malcolm sudah mengetahui bahwa Walter Smithlah pelakunya.

Walter Smith seorang pemuda dengan wajah dan tubuh di penuhi oleh luka-luka bakar, walter mengalami penyakit jiwa schizophrenia. Schizophrenia adalah gangguan mental kronis yang menyebabkan walter mengalami delusi, halusinasi, dan pikiran kacau. Walter sulit sekali membedakan antara kenyataan dengan pikiran sendiri, ada alasan kenapa smith selalu meletakkan patung maria di sana. Agar korbannya bisa selalu bersama dengan ibunya. Ia menyangka bahwa bisikan-bisikan yang ia dengar berasal dari maria ibu angkatnya, padahal itu adalah pikirannya sendiri.

Di novel ini dijelaskan bagaimana walter menculik mereka dengan menyamar menjadi teman. Dan bagaimana kelakuan walter terhadap korban-korbannya selama mereka di sekap. Alasan kenapa korbannya selalu perempuan adalah karena walter ingin menikah, dan maria selalu membisik bisikan walter untuk menculik mereka, dan merawat mereka. Sayang wanita yang diculik sebelumnya tidak menyukai walter dengan perintah maria, walter membunuh mereka dan memperkosa mereka sebelum akhirnya ditembak dan direndam dalam air. Mengerikan, dan  kali ini maria menyuruhnya untuk menikah dengan Hannah.

Bagaimana kelanjutan kasus ini? Apakah Darby dapat menemukan walter smith?  Bagaimana petualangannya di rumah sakit jiwa yang usang? Apakah Hannah givens dapat lolos atau menjadi korban selanjutnya? Dan siapa yang harus dipercaya darby? Apakah temannya yang telah menyembunyikan barang bukti? Atau Malcolm yang seorang buronan FBI? Semua akan terjawab jika anda menmbaca bukunya.. eheheh. Sekian.

Judul                : The Secret Friend
Penulis             : Chris Mooney
Penerbit           : Dastan Books
Tebal               : 356 Halaman
Cetakan           : kelima

Peresume         : Nur Arfah

Perempuan di Titik Nol

Tragis. Kata kata itu yang keluar dari pikiran saya selepas membaca novel dengan tebal 150 halaman ini. Tragis ketika saya mulai memikirkan tentang dunia yang notabene di era modern ini sering terjadi permasalah pertentangan gender. Tragis ketika saya mulai memikirkan betapa banyak kasus kekerasan dan pelecahan seksual yang terjadi kepada anak-anak kecil di bawah umur.

Saya bersyukur terlahir menjadi islam yang sangat meninggikan derajat kaum perempuan, saya juga bersyukur menjadi rakyat Indonesia yang mana kebudayaannya sangat menghormati perempuan. Tapi, banyak pula yang menganggap bahwa perempuan itu lemah, tidak bisa menjadi pemimpin. Manis awalnya saja saat pertama menikah seterusnya sepah di buang. Perempuan seperti mahluk tak berdaya di bawah laki-laki hidung belang. Allah, maaf jika saya terbawa emosi. Saya sendiri termasuk perempuan yang setuju jika pemimpin itu laki-laki sedangkan perempuan memimpin di rumah, membaca novel ini saya jadi teringat entah di daerah mana di Indonesia masih ada perbudakan perempuan, anak kecil dikawinkan dengan lelaki yang sudah beristri bahkan istri yang masih mengandung pun jika anak dalam kandungannya sudah ‘dibayar’ lunas oleh lelaki berduit setelah siap ‘dibuahi’ lelaki itu bisa mengambil dan memeliharanya di rumah. Allah, padahal Indonesia sudah merdeka 59 tahun lamanya.

Seperti halnya saat saya membaca novel ini, emosi saya seperti teraduk-aduk, antara membenarkan dan tidak membenarkan. Membenarkan bahwa mayoritas lelaki memiliki kebobrokan jiwa, sehingga tak jarang kita sering mendengar pelecehan-pelecehan yang dilakukan oleh kaum laki-laki. Tidak membenarkan karena banyak perkataan tokoh pertama ini bahwa “Pelacur yang sangat rendah adalah seorang istri di bawah suaminya.” Naudzubilah, saya mengerti kenapa tokoh utama berkata seperti itu.

Lansung saja ini kisah tentang seorang pelacur bernama firdaus, seorang pelacur yang divonis hukuman gantung karena telah membunuh seorang laki-laki. Dari balik sel penjara firdaus menceritakan bagaimana lika-likunya di kehidupan, dari sejak ia masih menjadi gadis di sebuah desa terpencil sampai menjadi pelacur kelas atas di kota Kairo Mesir.

Nawal El-Saadawi adalah seorang dokter bangsa mesir, ia menulis kisah ini berdasarkan kisah nyata di balik sel penjara wanita. Sebagai seorang ahli psikolog dan dokter ia penasaran dengan kehidupan-kehidupan wanita di balik sel pejara. Terutama tentang Firdaus. Firdaus sama sekali tidak mau bertemu dengan siapapun, bahkan kehadiran Nawal di penjara tidak ia hiraukan. Firdaus adalah satu satunya perempuan di dalam tahanan sel yang tidak pernah mau ditemui siapapun. Ia  mendukung kematiannya yang tinggal beberapa hari lagi. Ia malah sangat gembira akan kabar hukumannya dan menolak grasi dari presiden yang diusulkan oleh nawal. Sang dokter penjara.

“betapapun suksesnya seorang pelacur, dia tidak pernah dapat mengenal semua lelaki, akan tetapi semua lelaki yang saya kenal, tiap orang diantara meereka telah mengobarkan dalam diri saya satu hasrat saja. Untuk mengangkat tangan saya dan menghantamkannya ke muka mereka . Akan tetapi karena saya seorang perempuan saya tidak memiliki keberanian untuk melakukannya. Dan karena saya seorang pelacur, saya sembunyikan rasa takut saya di bawah lapis-lapis solekan muka saya.”

Itu adalah salah satu cuplikan firdaus saat menceritakan kisahnya kepada dokter penjara. Sejak kecil Firdaus tidak pernah mengenal ibunya. Ia dibesarkan oleh ibu tiri dan ayah kandungnya, Firdaus selalu bertanya hal yang sama di mana  ibunya? Tetapi ibu tirinya selalu memukulnya dan bilang “Ibumu seorang pelacur!” tentu bagi anak seusianya dia tidak mengerti apa itu pelacur. Firdaus selalu di asingkan tetapi dia memiliki teman laki-laki tapi ah, saya sangat miris menceritakannya. Saya jadi berfikir jika nanti saya punya anak akan selalu saya awasi anak saya bermain dengan temannya. Kalian akan terkejut jika mambacanya. Teman laki-lakinya mengajak firdaus bermain permainan suami istri. Allah. Dan yang sangat menyakiti saya ketika pamannya sendiri melakukan hal yang sama terhadap Firdaus. Allah. Mengerikan. Firdaus tidak pernah tahu apa-apa, namanya juga anak kecil pasti kalau dibujug dan diiming-imingi sesuatu pasti mau. dia tidak tahu perbuatan itu salah atau tidak,  karena keduaorangtuanya tidak memperdulikan Firdaus. Yang Firdaus tau perbuatan yang dilakukan teman dan pamannya memang membuatnya sakit tapi itu mengasyikkan baginya. Allah.

Dan hal itu berlangsung sampai besar! Sampai pamannya sudah beristri! Ketika  besar firdaus di jual oleh pamannya kepada seorang yang sudah beristri! firdaus selalu disiksa, dipukul! Sampai akhirnya Firdaus kabur tetapi dalam kaburnya ia malah bertemu seorang germo. Dari situlah Firdaus mengetahui tentang dirinya yang begitu cantik dan gemulai. Dari situlah ia mulai mengerti tentang bayaran mahal dan sebagainya.

Semenjak Firdaus kabur dari germo itu, dan mulai bisnis sendiri ia melayani laki-laki dengan tarif yang super duper mahal, ia juga mempunyai syarat untuk lelaki yang ingin bersamanya. Hingga ia menjadi pelacur kelas atas di Kairo Mesir.

Apakah Firdaus tidak ingin hidup normal seperti remaja lain? Atau apakah firdaus tidak ingin mengenal cinta? Apakah firdaus pernah jatuh cinta dan ingin bekerja? Atau apakah ia tidak mau mengambil langkah benar untuk dirinya sendiri? Apakah ia tidak mau menjadi suci? Siapa sebenarnya yang dibunuh firdaus?  itu semua akan terjawab jika anda membacanya.

Ada banyak pelajaran yand dapat dipetik, ini tentang bagaimana kita mendidik anak di masa kecilnya, edukasi pelajaran tentang agama antara hubungan laki-laki dan perempuan harus diterapkan penting untuk anak-anak kita. Saya sangat prihatin karena banyak kasus hamil diluar nikah zaman sekarang ini.  Karena bukanlah hal keren jika anak anak kita sudah hamil di luar nikah. Naudzubilah. Satu hal yang pasti tentang kisah Firdaus ini bahwa ia memang sudah dididik dari kecil seperti ini, dari mulai orangtua, paman, teman sampai ia dijadikan istri kedua. Saya salut kepada Nawal El Saadawi yang sangat berani menulis buku ini, meski karena hal ini dirinya pernah dipenjara karena memperjuangkan hak hak wanita.  Sekian..

Judul                : Perempuan Di Titik Nol
Penulis             : Nawal El Saadawi
Penerbit           : Yayasan Obor Indonesia
Tebal               : 150 Halaman
Cetakan           : kesepuluh

Peresume         : Nur Arfah

Senin, 27 Februari 2017

#sharing

Mungkin ada yang sudah tau atau pernah mendengar siapa itu Handry Satriago? Beliau saat ini adalah CEO GE (General Electric). Hampir seluruh isi buku ini base on experience beliau. Kontennya tentang motivasi dan inspirasi, baik itu untuk skala pribadi, hubungan sosial, ataupun leadership. Uniknya, buku ini sebenarnya merupakan hasil tweet beliau di medsos twitter, karena itu pula diberi judul sharing dengan ada hastag didepannya. Pasalnya, beliau memiliki prinsip bahwa sharing knowledge dan experience tidak hanya bermanfaat untuk orang yang mendapat sharing tersebut, tapi juga untuk yang men-sharing sesuatu. Karena dengan sharing seseorang menjalani proses belajar dan mengajar sekaligus. Buku ini ringan dibaca, bahasanya lugas tak berbelit, apalagi setiap point sharing diberi nomor, tidak dalam paragraph-paragraf.
Bagian pertama yang saya baca yakni tentang perjalanan hidup. Bab ini lebih seperti penguatan dan pembangunan pondasi mental ketika menghadapi masalah. Hastag pertama yang disharing yaitu #kursiroda. Beliau (Handry Satriago) memang lumpuh sejak 27 tahun silam, saat masih dibangku sekolah. Bagi kebanyakan orang mungkin akan sangat depresi dengan keadaan tersebut, apalagi notabene tidak berasal dari keluarga kaya. Tapi pilihan cara menghadapi masalah itulah yang akhirnya membentuk mental seseorang. Kata beliau, orang lumpuh dengan kursi roda, pilihannya cuma 2, jabanin-keluar rumah, atau terima nasib dirumah aja. Dan kedua pilihan tersebut tak akan mengembalikan keadaan seperti semula. Jadi kalo memilih terima nasib dirumah aja, ruginya ada dua, sudah di kursi roda, tak pula bisa melihat dunia. Intinya sich facing reality, apapun masalahnya, hadapi dan nikmati. Karena setiap kesulitan yang diberikan selalu satu paket dengan kemudahan, asal diikhtiarkan.
Dalam sharing ini, Handry juga tak lupa menggambarkan sosok-sosok yang berperan penting dalam kehidupan beliau. Tak lain seperti ibu, ayah dan para sahabat. Jangan anggap kesuksesan yang diraih sekarang karena turunan dari orang tua yang kaya, sama sekali tidak. Tapi tak lain dari didikan luhur keduanya. Sang ayah yang selalu mengajarkan untuk terus berjuang menggapai impian “grow no matter what”, diajarkan dengan keras/tegas dan no excuse. Sementara sang ibu yang mengajarkan tentang penerimaan “accepting” apapun yang sedang dihadapi, dijalani dan dinikmati dengan penuh rasa syukur. Bagi Handry, gabungan keduanya “grow” dan “accepting” memberikan efek yang dahsyat bahkan hingga sekarang saat menjadi leader. Keduanya menjadi penyeimbang dan memunculkan kebijaksanaan dalam bersikap. Tak hanya peran orang tua, namun juga teman-teman serta orang disekitar yang bersikap care saat beliau membutuhkan pertolongan.

Namun diatas itu semua, ada hal yang sangat penting yaitu berserah diri kepada Tuhan. Bagi sebagian besar orang, berserah diri atau pasrah sering disalahartikan sebagai langkah pasif. Namun sebenarnya, itu merupakan proses aktif, proses yang tak hanya menunggu hasil, proses yang tak hanya semata dijalani dengan doa. Salah satu kutipan menarik, saya berterima kasih pada Tuhan, bahwa setelah 26 tahun “melawan”, saya sadar kursi roda ini memberikan lebih banyak dari yang diambil dari saya. Akhirnya, memang tak ada celah untuk membuat kita tidak bersyukur, yakin bahwa jalan yang diberikan oleh Tuhan adalah jalan yang terbaik untuk kita lalui.

Judul               : #sharing
Penulis             : Handry Satriago
Penerbit           : PT Gramedia Pustaka Utama
Tebal buku      : 422 hal

Crazy Honeymoon in Japan

Buku ini saya dapat gratis dari sebuah toko buku karena saya borong buku dr sana😆
Buku ini terdiri dari 8 bagian dan setiap bagiannya terdiri dari 3 sampai 8 bab. Nah, saya baru baca sampai bagian dua, jd ini yang akan saya resume pada kesempatan kali ini.

Mengapa penulis buku ini memberi judul 'Crazy Honeymoon in Japan'? Well, setelah penulisnya menikah, sebut saja Mba Fifi, beliau dan suaminya menjalani LDR Indonesia-Jepun. Suaminya yang tinggal di Jepang. Saya tidak tahu apakah suaminya me jalani studi atau bekerja di Jepang karena tidak dijelaskan di pengantar oleh Mba Fifi. Nah, karena LDR, Mba Fifi ini sering berkunjung ke Jepang untuk menemui suaminya. Dan segala kisah perjalanannya ke Jepang dalam rangka menemui sang suami lah yang beliau sebut sebagai honeymoon, dan beliau abadikan melalui buku ini.

Lantas apa menariknya buku ini? Penulis tidak serta-merta hanya berkisah tentang perjalanan-perjalannya di Jepang, namun juga mengambil banyak hikmah dari budaya masyarakat Jepang. Plus, diaertai tips-tips untuk hidup di Jepang dan segala pernak-perniknya bagi yang berencana mencicipi kehidupan di negeri matahari terbit ini.

BAGIAN PERTAMA,  Salam, terdiri dari tiga bab. Embun di Kanaya, Rintik di Osaka, dan Sakura Pertama. Embun di Kanaya berkisah tentang perjalanan beliau ke kebun teh di Kanaya, kaki gunung Fuji, dan bertemu dengan seorang mualaf Jepang.  Rintik di Osaka berkisah tentang pertemuannya dengan Yuriko, teman suaminya dari Jepang dan bagaimana mereka sangat menghargai cita-cita seseorang walaupun orang tersebut belum merealisasikan cita-cita tersebut. Ya, Yuriko menyemangati Mbak Fifi untuk berhasil merealisasikan mimpinya menerbitkan buku melalui doanya. Lalu Sakura Pertama. Bab terakhir di bagian pertama ini mengkisahkan sakura pertama yang dilihat Mbak Fifi di Jepun.

Pada bagian awal ini, beliau banyak memberi info tentang organisasi-organisasi penting untuk kita hubungi ketika berkunjung atau menetap di Jepun untuk beberapa saat.  Dari banyak hikmah yang beliau ambil, dari bagian pertama ini beliau berkisah tentang teraturnya, bersihnya dan tepat waktunya transportasi di Jepun.

BAGIAN DUA, Sekitar Apato. Apato adalah istilah orang Jepang untuk menyebut apartemen tempat tinggal. Kalau mewah, nyebutnya mansion. Bagian ini terdiri dari 4 bab. Naik Sepeda Lagi, Kesan Pertama, Langkah Bayi Penyu, dan Tidak berpagar.

Naik Sepeda Lagi, berkisah tentang waktu beliau diajak suami ke pusat kota Hamamatsu naik sepeda dari apato mereka. Beliau banyak bercerita tentang asyiknya bersepada di Jepang. Ada jalur khusus, tertib pengguna lalu lintasnya, sampai keamanan parkirnya.

Kesan Pertama, bercerita tentang pengelolaan sampah di Jepang. Dari dimana saja tempat penampungannya, jadwal pengambilan sampah dan jenis-jenisnya. Keseriusan Jepang dalam mengelola sampah menghasilkan Jepang yang bersih. Masyarakat yang mau diajak bekerjasama berdisiplin dalam membuang sampah sesuai aturan, tempat dan jadwal juga faktor yang sangat penting. Dan, tempat penampungan sampah disana tidak bau kayak disini.😬

Bab ketiga, Langkah Bayi Penyu, bercerita tentang pertama kalinya Mbak fifi di ajak suami ke pantai. Beliau menyaksikan anak-anak TK sedang melepas bayi-bayi penyu ke laut. Orang Jepang sangat menjaga keseimbangan ekosistem dengan membiarkan hewan dan tumbuhan hidup di alam bebas.

Nah, bab terakbir dr bagian kedua ini adalah Tidak Berpagar. Apa maksudnya? Ya, beliau menceritakan tentang setting saranya transportasi dan pusat perbelanjaan di Jepang. Stasiun, terminal bus dan pusat perbelanjaan ada dalam satu area di Jepang untuk efektifitas waktu. Pun bandara, biasanya selalu terintegrasi dengan stasiun dan pemberhentian bus bandara.

Nah itu dia diantara hal2 positif yg bisa di contoh dari masyarakat Jepang dari Bagian 1 dan 2 buku ini..


Devy, IM2

The Miracle of Endorphine

Bab 2 Mereka yang Memperkuat Otot, Tak Akan Jatuh Sakit

Terbebas dari Penyakit Gaya Hidup Meskipun Mengonsumsi Lemak
Sebagian besar penyakit yang disebabkan gaya hidup itu, berhubungan dengan lemak. Karena hampir semua makanan enak, mengandung lemak. Misalnya orang Indonesia secara umum disuruh milih antara makan kentang goreng atau brokoli rebus tanpa garam, pasti kebanyakan bakal milih kentang goreng. Yaiyalah, wong lebih enak kentang goreng rasanya. Brokoli yang direbus aja tanpa dikasih garem, mungkin bagi sebagian besar orang dianggap nggak enak atau nggak ada rasanya. Ya wajar sih, karena makanan enak lebih enak dibanding makanan sehat. Hehe. Makanya, kebanyakan manusia modern, mati karena keracunan lemak.

Sebagian orang di dunia ini, demi ngehindarin sakit akibat kebanyakan lemak, akhirnya malah mengurangi konsumsi lemak (diet lemak), atau malah jadi vegetarian total. Padahal kalo kita ninggalin makan makanan yanh disukai, malah bisa bikin stress, ujung-ujungnya, malah jadi cepet tua nanti. Nah makanya solusi terbaiknya adalah membangun otot biar kuat dan mempertahankannya.

Dari bukunya Dr. Shigeo ini, saya baru tahu kalo ternyata otot itu juga dikenal sebagai "jantung kedua", karena fungsinya yang membantu berlangsungnya peredaran darah dalam tubuh manusia, bersama jantung. Saat massa otot berkurang, kelancaran peredaran darah juga berkurang, dan ini bisa memunculkan berbagai keluhan kesehatan.

Kita bisa tahu apakah otot kita mengendur atau nggak, dari perut. Perutbyang menonjol ke depan, nggak hanya nunjukkin penimbunan lemak, tapi juga mengindikasikan massa otot yang berkurang. Dari sini kita bisa nyimpulin kalo peredaran darah memburuk. Selain itu, perut yang membuncit juga mengindikasikan jumlah sel otak yang mati, tingkat penuaan dan resiko penyakit kronis yang ada. Jumlah sel otak yang mati sebanding dengan ukuran perut yang membuncit. Inilah mungkin kenapa Rasulullah dulu wanti-wanti kepada umatnya mengenai perut. Karena perut emang sumber penyakit.

 Olahraga Berat Hanya Sampai Usia 25
→ Olahraga berat, pasti memicu tubuh menghasilkan oksigen aktif atau radikal bebas. Ini nggak baik bagi tubuh. Saya sendiri agak kaget dengan info yang dituliskan Dr. Shigeo ini, bahwa setelah melewati usia 25 tahun, manusia tidak dianjurkan untuk melakukan olahraga berat semacam lari, angkat beban, dll. Karena ternyata setelah melewati usia 25 tahun, produksi superoksida dismutase (SOD) yang berfungsi mengatasi keracunan akibat oksigen aktif, berhenti. Setelah melewati usia 25 tahun, kita lebih dianjurkan untuk melakukan olahraga ringan untuk membakar lemak dan membebaskan hormon kebahagiaan.
 Jangan Berhenti Mendadak Setelah Berolahraga
→ Ketika kita melakukan olahraga berat, misalnya main baseball atau sepak bola, seringkali kita akan terengah-engah. Ini artinya, kita harus menormalkan kembali pasokan oksigen yang terpakai untuk berlari, dan ini bisa dilakukan dengan tidak mendadak berhenti atau berbaring setelah olahraga tersebut. Artinya, semakin keras aktivitas tubuh, semakin berbahaya juga kalo kita berhenti secara tiba-tiba. Idealnya, setelah olahraga berat, gerak-gerakkan badan atau jalan berkeliling untuk meredakan nafas dan menyeimbangkan pasokan oksigen ke tubuh.

 Pelatihan Berlebihan Membawa Beribu Kerugian
→ Dr. Shigeo berpendapat, bahwa latihan fisik yang lebay, kayak pergi ke gunung malem-malem, atau berdiri di bawah air terjun, itu terlalu ekstrim dan sebenernya nggak bagus untuk tubuh. Karena, saat kita melakukan kegiatan itu, seringnya ada perasaan sengsara atau tersiksa, dan kalo udah begini, si Nora yang beracun akan diproduksi otak kita. Oksigen aktif pun terbentuk. Emang sih, kalo udah selesai dan terbiasa dengan latihan begini, seseorang bakal bahagia. Tapi tetep latihan seperti ini beresiko menurut Dr. Shigeo.

 Peregangan, Ideal bagi Usia di atas 30
→ Untuk orang yang usianya sudah di atas 30, olahraga yang aman adalah gerakan senama semisal peregangan. Peregangan termasuk latihan yang tidak banyak nggerakin persendian, tapi menegangkan otot sejauh mungkin. Ini bermanfaat karena otot-otot yang biasanya terabaikan, akan digunakan, dan akan melancarkan peredaran darah pada tulang.

 Mereka yang Memberdayakan Otak Kanan, Hidup Lebih Lama
→ Ternyata hormon kebahagiaan lebih banyak dihasilkan oleh otak kanan. Hasil penelitian yang disampaikan Dr. Shigeo mengenai hubungan antara pekerjaan dan harapan hidup menunjukkan bahwa orang yang bekerja dalam bidang seni memiliki usia harapan hidup yang lebih tinggi dibandingkan orang yang bekerja di bidang eksakta dan teknik, yang cenderung berpikir logis-rasional. Para pekerja seni lebih sering menggunakan otak kanannya, sedangkan para ilmuwan dan insinyur lebih sering menggunakan otak kiri dalam bekerja.

 Membentuk Otot dan Membakar Lemak
→ Ternyata gerakan yang berat malah akan sedikit membakar lemak, menurut Dr. Shigeo. Ini disebabkan karena, pembakaran lemak membutuhkan banyak oksigen, sedangkan pelatihan berat membutuhkan banyak oksigen untuk bergerak, jadi oksigen yang tersisa nggak cukup untuk membakar lemak.

→ Saat kita bernafas dengan benar dan bergerak santai, tubuh akan terpasok oksigen yang banyak, dan hampir semua lemak akan terbakar. Makanya menurut Dr. Shigeo, latihan terbaik untuk membakar lemak adalah jalan kaki. Semua pasiennya diminta berjalan kaki selama 1 jam setiap hari.

 Dari Perspektif yang Menyenangkan Muncullah Gelombang Alfa
→ Cara terbaik untuk menilai keadaan mental seseorang, adalah dengan melihat gelombang otak mereka. Jika gelombang otajnya berada pada frekuensi gelombang alfa, maka orang tersebut sedang dalam keadaan bahagia dan rileks. Untuk bisa melatih otak berada dalam gelombang alfa, maka bisa dengan melakukan meditasi. Meditasi bisa mengosongkan kepala dari segala pikiran, yang merupakan tujuan utama meditasi. Pikiran yang numpuk, dihilangkan dan diganti dengan membayangkan hal-hal yang menyenangkan. Dengan kondisi otak yang berada dalam gelombang alfa, ini membantu dalam proses tubuh melancarkan peredaran darah sehingga pengaturan pola makan dan olahraga yang dilakukan, efeknya jadi berlipat.

 Seni Pengobatan Timur Adalah untuk Merasa Nyaman
→ Pengobatan timur ternyata menekankan pada gimana peredaran darah lancar. Jika peredaran darah lancar, maka penyakit-penyakit kronis, bisa diatasi dan tubuh bisa tercegaj dari penyakit gaya hidup.

 Cegah Penyakit Sebelum Berjangkit: Sebuah Prinsip
→ Manusia modern mengalami stres yang kuantitasnya biasanya tinggi. Apalagi mereka yang hidup di kota besar semacam Jakarta yang macet dan penuh polusi. Banyak orang juga yang mungkin merasa sehat jasmani, karena hasil cek kesehatannya nggak ada gangguan apapun dalam tubuhnya. Tapi, kondisi kesehatan ternyata nggak sebatak jasmani aja. Saya baru tahu definisi resmi "kesehatan" menurut WHO pada 22 Juli 1946:
"Kesehatan adalah suatu keadaan sehat jasmani, ruhani, dan sosial, dan bukan hanya terbebas dari penyakit serta kecacatan."

Dalam seni penyembuhan timur, tugas dokter adalah mencegah manusia terkena penyakit. Maka kalo seorang dokter didatangi pasien yang sudah dalam keadaan sakit, itu tanda kegagalan sang dokter. Ini adalah prinsip yang keren dan sudah diajarkan kakeknya Dr. Shigeo sejak dia kecil. Namun prinsip ini sepertinya nggak dipegang sama dokter jaman modern ini. Hehe.

 Memicu Gelombang Alfa Lewat Meditasi
→ Seperti yang tadi sudah saya tuliskan, gelombang alfa otak sangat penting untuk kesehatan seseorang. Karena ini berhubungan dengan tingkat rileks dan kebahagiaan seseorang, sehingga pembuluh darah tidak mengkerut dan peredaran darahpun jadi lancar.

→ Sebenarnya, tubuh manusia sungguh sangat mengagumkan karena semua yang dibutuhjan untuk hidup sudah disediain Allah. Subhanallaah. Saat kita perlu obat, pabrik farmasi di dalam tubuh udah nyediain dalam dosis yang tepat. Tubuh oun sebenarnya jarang rusak, kalo dipake dengan benar (macem barang aja). Makanya, untuk orang yang berpenyakit gula. Mereka kekurangan insulin karena pankreas yang nggak bisa menproduksi insulin yang cukup. Kalo menurut pengobatan Barat, obatnya adalah harus disuntikkin insulin dari luar. Tapi ternyata kalo ini terus-terusan dilakukan, akhirnya pankreas akan berdegenerasi dan tambah sedikit menghasilkan insulin. Maka, pengobatan Timur juga perlu dikombinasikan dengan prinsip peredaran darah yang lancar dan meditasi, untuk memperbaiki fungsi pankreas.


→ Dr. Shigeo mengsnjurkan untuk berjalan mininal 5,000 langkah setiap hari. Ini sangat efektif untuk membakar lemak dan juga untuk meditasi.

Judul: The Miracle of Endorphine
Kategori: Buku
Penulis: Dr. Shigeo Haruyama
Penerbit: Mizan Qanita
Peresume: Uus, IM1

99 Hijab Stories A Beautiful Spiritual Journey

Setahun yang lalu, kita dihebohkan dengan pemberitaan kasus korupsi yang membawa seorang perempuan berjilbab bernama Atut Chosiyah ke dalam pusarannya. Beberapa pekan ini infotainment di televisi kita juga tak henti menyorot kisah Marshanda yang heboh dengan kasus lepas jilbab dan permasalahan lain yang saya sendiri tidak mengikuti kisahnya.
Dua berita heboh di atas yang menjadi latar belakang bagi saya untuk membaca buku ini. Kenapa? Karena ada tulisan Marshanda dan Atut di dalam buku ini yang mengisahkan awal mula mereka berjilbab.
Bab I dari buku ini mengulas apa alasan dan dalil seorang perempuan muslim wajib mengenakan jilbab. Selain menunjukkan ayat Al Quran yang menjadi dasar perintah berjilbab, Assad juga menuliskan sebuah paragraf yang menurut saya cukup logis untuk dipahami.
The point is… everything in this world, which is very precious, valuable, and delightful, is covered. To taste the sweet oranges, you have to peel away their skin. To drink the refereshing water of coconuts, you need to drill down its skin. To gain access to the pearls, you have to dive deep down the ocean and open its calm.”
Begitulah Assad menganalogikan betapa seorang perempuan muslim itu sangat berharga dan Allah menyayangi mereka dengan memberikan perintah berhijab.
Bab II dalam buku ini menguraikan 10 alasan klasik mengapa perempuan muslim ogah-ogahan menjalankan perintah berjilbab:
·        Saya belum siap (emang pada tahu umurnya sampai kapan?)
·        Menghijabkan hati dulu (alasan paling absurd, memangnya hati bisa dihijabin?)
·       Belum dapat hidayah (ya kalau Cuma di kamar nunggu hidayah, enggak bakal datang juga keleus)
·         Tidak yakin hijab itu kewajiban
·         Panas dan merusak rambut
·         Dilarang orang tua
·         Susah mendapatkan rezeki atau pekerjaan
·         Menjauhkan diri dari jodoh
·         Kuno dan tidak modis
·         Takut jadi jelek (emang tanpa hijab, situ cantik?)
Sebelum berpindah ke Bab III Assad juga menuliskan kisah ibundanya. Ibunda Assad, adalah seorang wanita karier yang cemerlang, pernah bekerja di PBB, bank, perusahaan minyak swasta terbesar. Ibunda Assad mulai berjilbab setelah melaksanakan ibadah haji tahun 1992, padahal di jaman itu orang berjilbab masih dilarang oleh pemerintah.Assad menceritakan kesulitan yang harus dialami ibunya, entah datang dari bos di kantor maupun orang di sekitar. Namun ibunda Assad tetap berdoa dan berusaha untuk tidak mudah menyerah dan minta dikuatkan Allah. Pada akhirnya janji Allah itu benar adanya, Ia tak akan menyia-nyiakan hamba yang mengikuti segala perintahnya. Ibunda Assad memperoleh kemudahan dalam karier dan rezeki pun terus berdatangan.

Bab III adalah inti dari buku ini. Ada 99 cerita para tokoh muslimah saat memulai berjilbab. Ada Dewi Motik, pengusaha yang naik kelas setelah Ramadhan dengan mengenakan jilbab, Iffet Sidharta sang manager Slank yang mendapat ujian anaknya terkena narkoba ketika memulai berjilbab, Melani Leimena Suharli yang mualaf dan berjilbab setelah sekian lama menggeluti bisnis travel haji lalu ditanya suaminya, “Usaha kamu memasarkan travel haji itu bagus, tapi masa kamu-nya malah pakai rok mini?” dan masih banyak lagi tokoh muslimah lain yang diwawancarai oleh Assad. Adapula Marshanda dan Atut Chosiyah yang saat ini sedang menghadapi permasalahan. Caca dengan “acara copot jilbab”nya dan Atut dengan kasus korupsinya. Saya jadi merinding saat membaca tulisan mereka, terasa sekali bahwa setelah melewati fase sulitnya mendapat hidayah, kita akan dihadapkan dengan fase menjaga keistiqamahan. Allah Maha membolak-balik hati, selogis apapun hipotesis bahwa “saya enggak bakal copot jilbab” harus dibarengi dengan sering meminta dikuatkan dan berjuang untuk terus memperbaiki diri tanpa kenal henti.