If there’s no passion in your life. have you really lived? Find your passion whatever it may be – T. Alan Armstrong (hlm.168)
Sebenarnya saya sudah
mulai baca buku ini sejak setahun yang lalu, saat itu saya mulai ‘sedikit’
fokus di jalur bisnis. Tapi karena godaan novel-novel dan bacaan-bacaan lain
yang kelihatannya lebih menarik akhirnya tertunda lama dan mau gak mau baca
ulang dari awal hehe.
Passion adalah perasaan
cinta yang menggebu-gebu dalam suatu aktivitas, yang memberi kita kepuasan
pribadi ketika melakukannya. (hlm.21)
Beberapa faktor passion
yaitu hobi, bakat, minat, kekaguman, dan yang paling penting antusiasme. Sesuai
dengan judulnya, buku ini membimbing pembacanya untuk menemukan passion dalam
hidupnya dan tahapan-tahapan yang bisa dilakukan untuk mencapai income alias duit dari jalur bisnis.
Buku ini terbagi menjadi 7 bab tahapan yang disertai dengan ilustrasi kasus,
motivasi, dan pertanyaan-pertanyaan yang biasa ditanyakan dalam seminar bisnisnya.
Lebih rincinya akan saya bahas sedikit per babnya;
Bab 1 Passion
Di tahapan ini penulis
memberikan beberapa petunjuk untuk menemukan passion diantara hobi dan
aktivitas-aktivitas yang kita sukai. Tapi ditegaskan bahwa tidak semua hobi
merupakan passion yang tepat buat kita, misalnya hobi kita makan bakso tapi
kita tidak ada minat untuk terlibat dalam proses pembuatan dan penjualannya
maka itu jelas bukan passion kita. Jika ingin menentukan passion dari hobi,
carilah hobi yang tidak hanya enjoy untuk dilakukan namun juga produktif. Jika
sudah ketemu luangkan waktu untuk menggali dan mengembangkan passion tersebut
1-2,5 jam sehari. Siang kerja? bisa malam hari.
Bab 2 Tiga Jalan Kaya
Setelah kita menemukan
passion kita, penulis mengajak kita untuk menentukan 3 jalur sukses yang bisa
kita raih yaitu jalur akademis, professional mandiri, dan jalur bisnis.
Ternyata penulis tidak memaksa kita untuk jadi pebisnis saudara-saudara tapi
kita bisa menyesuaikan mana jalur yang cocok untuk kita, dilihat dari
sifat/gaya pekerjaan, jenis/sifat income, dan tentu saja resikonya. Terus jalur apa yang pas buat saya? Nilai sendiri pribadi kamu, mana yang lebih disukai income
aman atau berisiko? kerja
agresif atau pasif? suka
kuliah atau bersosialisasi. Tiap orang beda.
Bab 3 Bidang Pilihan
Pada bab ini penulis
menceritakan asal muasal berdirinya Starbucks. Bermula dari Alfred Peet yang
cinta dengan ‘kopi’ namun ketika ia pindah di Amerika, ia tidak bisa menemukan
kualitas kopi yang menurutnya baik. Hal inilah yang mendorongnya untuk membuka
toko kopi. Kemudian ia berkenalan dengan 3 orang pecinta kopi lainnya dan mereka
mendirikan jaringan toko retail dan biji kopi yang kemudian dikenal dengan nama
‘Starbucks’. Kemudian salah seorang dari mereka, Howard, mempunyai arah berbeda
dan ingin menjadikan Starbucks sebagai café atau restoran, ide ini ditolak dan
akhirnya ia dan teman-temannya meraih keberhasilannya masing-masing. Peet dkk
sukses menjalankan toko biji kopi dan peralatannya dengan nama ‘Peet Coffee and
Tea’ dan Howard sukses dengan café Starbucks nya yang tersebar di seluruh
dunia. Dari kisah ini bisa kita liat, Passion mereka? kopi. Jalur
yang dipilih? bisnis. Bidang pilihan? berbeda beda. Tidak ada yang benar atau salah dalam passion,
semua kembali pada pilihan kita masing-masing.
Bab 5 Dua Dunia
Setelah di bab-bab sebelumnya
penulis mengajak kita untuk fokus ke passion dan mungkin meninggalkan pekerjaan
yang jelas-jelas tidak kita sukai. Di bab ini penulis mengajak kita untuk
kembali bersikap realistis. Yes. Resign dari pekerjaan yang ada saat ini
mungkin bukan pilihan yang perlu dilakukan sekarang. Kenapa? selain karena kita punya kebutuhan
hidup yang harus dipenuhi dulu, pekerjaan yang kita miliki saat ini bisa jadi
aset kita untuk berproses, yaitu dengan mentransfer income menjadi modal dan
mentransfer jaringan kerja menjadi rekan atau calon customer kita. Ingat,
berani berbeda dengan gegabah. Jangan terburu buru, nikmati dulu prosesnya.
Bab 6 Mentor
Saya tidak akan banyak
menjelaskan tentang mentor, tapi di bab ini intinya menjelaskan bahwa kita
tidak akan pernah punya waktu yang cukup untuk mengalami semuanya baru bisa
mengambil keputusan. Kita harus bekerja lebih cerdas, yaitu belajar dari
pengalaman orang lain dan siap-siap sebelum mengalaminya sendiri. Maka dari itu
kita perlu menemukan mentor buat membimbing kita. Ya gak?
Bab 7 Tindakan Nyata
Dari semua tahapan,
inilah tahapan yang paling menentukan. Action. Yaiyalah. Tapi tenang, penulis masih
memberikan langkah-langkah untuk memulai aksi yang nyata, yaitu mulai dengan
menentukan visi atau impian terbesar kita sebagai target jangka panjang
kemudian diturunkan menjadi target-target jangka pendek sampai dengan target
yang paling mudah untuk diraih saat ini. Selain itu, di bab ini juga memberikan
tips-tips untuk mengembangkan diri menjadi seorang yang spesialis dibidangnya.
Akhirnya, saya merasa
buku ini wajib dipunyai siapapun yang mau mengembangkan passionnya di jalur
bisnis. Bahasa yang digunakan penulisnya cukup runtun, padat, dan juga
memotivasi pembaca untuk tidak sekedar baca tapi juga mempraktekkan ilmunya.
Ditambah lagi, penulis memberikan passion
worksheet di halaman terakhir untuk bisa diisi dan dijadikan mind mapping untuk passion kita.
Penutup dari saya, uang
dan kesuksesan yang kita peroleh datangnya bukan dari bekerja, namun dari
Allah. Bekerja siang malam adalah bentuk ikhtiar dan usaha kita. Lalu
bertawakallah kepada Allah. Rezeki yang diperoleh telah ditetapkan dan ditulis
di lauhul mahfuz. Namun Allah akan menilai kesungguhan kita dan membalasnya
sesuai usaha kita. Gantungkan hati ini pada Allah, maka kita tidak akan pernah
kecewa, jika berharap pada buku atau mentor yang hebat bersiaplah untuk kecewa.
Judul buku : PASSION – Ubah Hobi Jadi Duit
Nama Penulis : Dedy Dahlan
Penerbit : Elex Media Komputindo
Tahun Terbit : 2010
Jumlah Halaman : 195 halaman
Bandar Lampung, 31
Agustus 2016
Mustika Rizky Amalia
0 komentar:
Posting Komentar