Kiamat adalah
sebuah kejadian yang akan mengakhiri seluruh aktivitas kehidupan duniawi.
Sebagai umat Islam meyakini bahwa kiamat pasti akan terjadi adalah sebuah
kewajiban yang merupakan bagian dari iman. Keyakinan terhadap kiamat ini, tidak
hanya terdapat di dalam ajaran agama Islam, tetapi juga terdapat di dalam
ajaran Nashrani dan Yahudi. Mereka mengistilahkan hari kiamat ini dengan
sebutan Armagedon. Hanya saja mereka
menganggap berakhirnya dunia (kiamat) bukan berarti alam semesta ini akan
dihancurkan, sebagaimana pandangan ajaran Islam. Ajaran mereka menganggap bahwa
yang akan dihancurkan adalah orang-orang yang tidak taat pada Tuhan, sehingga
dengan penghancuran tersebut, yang tersisa hanyalah orang-orang yang taat,
sedangkan bumi akan tetap seperti apa yang dirasakan saat ini dan diganti
dengan Firdaus (Pengawal: 2008,7).
Meskipun
ajaran mereka (Nashrani) menganggap bahwa langit dan bumi tidak akan
dihancurkan, namun pada ayat lain dalam kitab suci mereka, ada sebuah
pernyataan dalam (Mazmur/102: 26-28) yang menyatakan bahwa sebenarnya bumi dan
langit pada hari kiamat (armagedon)
akan binasa (hancur), yang tidak akan hancur hanyalah Tuhan, namun tetap saja
mereka enggan mengakui langit dan bumi akan binasa.
Melihat dari
dua pandangan agama, Islam dan Nashrani, maka kiamat adalah keniscayaan yang
pasti akan terjadi, dan kita sebagai umat Islam harus meyakini perihal
kejadiannya. Kiamat merupakan rahasia terbesar ALLAH SWT yang tidak diketahui
makhluk-Nya. Meskipun kita tidak dapat mengetahui kapan terjadinya kiamat,
bukan berarti ALLAH akan mendatangkan kiamat tanpa ada sebuah peringatan
terlebih dahulu. ALLAH pasti akan memberikan peringatan sebelum kiamat terjadi,
sebagai bukti bahwa DIA adalah Dzat Yang Maha Bijaksana. Peringatan tersebut
telah diinformasikan melalui Al-Quran dan hadits Rasulullah SAW.
Tujuan dari
peringatan tersebut adalah agar tidak ada lagi alasan bagi manusia untuk
mengelak dan berkelit. Adapun peringatan yang dimaksud adalah tanda-tanda
kiamat. Tanda-tanda kiamat ini ada yang sudah terjadi, ada yang sedang terjadi
(akan terus berlangsung), dan ada juga yang belum terjadi. Tanda-tanda yang
sudah terjadi dan sedang terjadi termasuk ke dalam golongan tanda kiamat sughro (kecil).
Tanda kiamat sughro yang sudah terjadi diantaranya
adalah wafatnya Rasulullah SAW, penaklukan Baitul Maqdis, penyakit mewabah,
wafatnya para sahabat, terbunuhnya Umar bin Khattab, wafatnya Utsman bin Affan,
Perang Shiffin, fitnah Tatar dan serangan Turki, serta munculnya para pengaku
nabi.
Tanda kiamat
yang sedang terjadi dan akan terus berlangsung (terjadi) sampai datangnya
kiamat besar (kubro) menurut sebagian
ulama disebut dengan tanda kiamat wustha
(pertengahan). Tanda-tanda kiamat wustha
antara lain: berlomba-lomba memperindah masjid, wanita berpakaian seperti
telanjang, tidak ada imam sholat, meluasnya perdagangan, salam hanya kepada
yang dikenal, dan putusnya silaturrahim, enggan mengajarkan ajaran Islam,
munculnya para penjilat, tidak mengindahkan halal dan haram, memakan harta riba,
hilangnya ilmu, banyak gempa dan pembunuhan, menyelewengkan amanah.
Apabila tanda
kiamat sughro wustha sudah banyak terjadi dan berlangsung di hadapan kita, maka
tunggulah tanda kiamat kubro. Adapun
tanda kiamat kubro terdapat di dalam
hadits Rasulullah SAW, yang artinya:
“Kiamat tidak akan terjadi sampai
sudah terjadi 10 tandanya: (1) matahari terbit dari sebelah barat, (2)
munculnya dajjal, (3) munculnya awan, (4) munculnya binatang melata (yang dapat
berbicara), (5) munculnya Yajuj dan Majuj, (6) Turunnya Nabi Isa bin Maryam AS,
(7) terjadinya tiga gerhana bulan (bersamaan); gerhana di dataran Timur, Barat,
dan di Jazirah Arab, (8) Api yang keluar dari sumur yang berada di negeri ‘And
(salah satu kota di Yaman) yang biasa dipergunakan tempat istirahat para
pedagang.” (HR.Ibnu Majah)
Yang
dimaksud dengan “Menunda Kiamat” disinilah adalah menunda kiamat tersebut
sampai datangnya benar-benar sesuai dengan ketentuan dan kehendak ALLAH SWT.
Bukan terjadi karena ulah manusia yang selalu mengingkari perintah-perintah
ALLAH. Kita dapat mengambil pelajaran dari tanda-tanda kiamat yang
diinformasikan Rasulullah SAW. Bisa dikatakan, bahwa dari tanda-tanda kiamat wustha, 90% berhubungan dengan
kemaksiatan, kezholiman, dosa, dan keingkaran hamba terhadap ajaran agamanya
(Islam). Munculnya tanda kiamat wustha
akan berdampak pada kemunculan tanda kiamat kubro.
Karena tidak mungkin tanda kiamat besar akan muncul , bila tanda kiamat
pertengahan belum sempurna kemunculannya. Oleh karena itu, terjadinya kiamat
merupakan akibat, sebabnya adalah banyaknya manusia yang senantiasa mengingkari
ajaran ALLAH dan Rasul-Nya.
Karena kiamat adalah sebuah
akibat, maka sebab terjadinya kiamat dapat kita ambil dari tanda-tanda kiamat wustha itu sendiri. Oleh karena kiamat
merupakan akibat dari adanya sebab, maka kita harus dapat meminimalisir
sebab-sebab itu terjadi. Dan yang dapat meminimalisir adalah kita, manusia.
Kita harus dapat memulainya dari diri masing-masing, setelah itu didakwahkan
kepada keluarga, tetangga, dan masyarakat sekitar. Hal ini dilakukan agar
sebab-sebab terjadinya kiamat tidak terlalu cepat kemunculannya. Pesatnya
kemunculan tanda kiamat wustha,
berarti kemunculan tanda kiamat besar akan semakin cepat pula.
Oleh karena itu, penundaan
kiamat bisa dilakukan apabila kita mampu meminimalisir kemunculan terjadinya
kiamat wustha. Caranya adalah dengan
melakukan kebalikan dari tanda-tanda kiamat wustha
tersebut, antara lain: mencari rezeki yang halal dan diberkahi, sholat berjamaah,
mengenakan busana muslimah yang baik, mengucapkan salam kepada semua orang
(muslim), tidak mengeksploitasi alam secaraF berlebihan.
Untuk itu, bagi kita yang
menginginkan terjadinya penundaan kiamat, maka segeralah untuk meredam hawa
nafsu yang mengajak pada perusakan. Ingatlah satu hal, bahwa kita pasti akan
kembali kepada ALLAH SWT, melalui kematian. Kematian itu sendiri merupakan awal
dari alam akhirat . Bila perintah ALLAH SWT telah kita amalkan dan taati, tidak
merusak alam, dan malah melestarikan alam, lalu ruh lepas dari raga, maka
kematian merupakan awal dari kenikmatan di akhirat.
Masih
banyak lagi cara untuk menunda kiamat, intinya yaitu dengan melakukan sesuatu
yang berlawanan dari tanda-tanda kiamat wustha.
sumber gambar: http://assunnahfm.com/wp-content/uploads/2012/05/Kiamat.jpg
Semoga Bermanfaat...
Resumed by: Ayu Afsari >>>
Judul Buku: Menunda Kiamat, Penulis: Zaenal Mutaqin, Lc.
0 komentar:
Posting Komentar