Tentukan Misi Hidup Pribadi
Menentukan misi hidup bukanlah perkara
gampang. Perlu perenungan mendalam termasuk kemungkinan mengoreksi diri anda
yang sekarang secara berulang ulang. Kenapa misi hidup sangatlah penting!?karena
apabila kita telah memilikinya kita akan mengetahui apa yang penting dan apa
yang tidak penting dalam hidup. Dari hal ini kita dapat memilih apa yang harus
dilakukan, apa yyang tidak boleh dilakukan dan juga apa yang malah harus
diabaikan.
Tanpa adanya misi hidup yang jelas
kita akan sulit membuat prioritas. Riak-riak kecil kalau tidak diwaspadai bias
menjauhkan anda dari haluan, sedangkan gelombang besar malah bisa-bisa
menenggelamkan kapal kehidupan kita. Lagipula sebenarnya kita tidak mungkin
hidup tanpa misi karena ketika kita bergerak ke suatu titik, maka pada saat
yang sama kita juga menjauhi titik lainnya. Kita tidak akan bisa berjalan ke
dua arah sekaligus. Kita harus tegas memilih kemana kita mau pergi dan lebih
penting lagi kenapa kita pergi kesana. DIsinilah kenapa perenungan mendalam
sangat diperlukan. Hidup tanpa misi ibarat melakukan perjalanan tetapi tidak
pernah mencapai kota manapun, hanya akan membuang-buang waktu. Tentukan misi
hidup anda dulu, baru anda bisa menhargai waktu.
Mau Seperti Apa kita Saat Hari Terakhir?
Selain penentuan misi hidup kita juga harus
memiliki cita-cita. Bayangkanlah hari terakhir pemakaman kita. Siapakah yang
akan hadir pada acara pemakaman saat itu?Bila ada kalimat terakhir yang
disampaikan, siapakah gambaran diri anda pada saat itu?Dengan bayangan itu kita
jadi mengetahui apa yang akan kita inginkan. Sudah pasti kita tidak mau menjadi
orang yang gagal total saat kita meninggal nanti. Tidak hanya berhasil tapi
kita juga ingin berguna, berhasil dan dicintai : dimata Tuhan dan manusia.
Orang yang berhasil memanfaatkan
waktunya dengan baik. Dia juga tentunya meninggalkan suatu karya dalam hidupnya
yang bukan haya untuk dirinya tapi juga untuk orang lain. Dia pun harus bebas
dari cacat perilaku yang merusakkan namanya sendiri dan nama keluarganya. Ia
harus bersih, jadi prestasi saja tidaklah cukup tapi juga penuh integritas.
Keberhasilan juga harus seimbang. Tidak hanya urusan duniawi saja tetapi juga
menyangkut urusan akhirat. Keseimbangan itu sendiri dapat dicapai ketika anda
mampu mengatur waktuu dan dengan pengaturan waktu yang mantap, tidak aka nada
satupun peran yyang terabaikan.
“Undang-Undang Dasar Untuk Pribbadi”
Untuk mencapai seperti yang diuraikan diatas,
kita harus menetapkan sebuah “undang-undang dasar” untuk pribadi. Seperti
halnya UUD sebuah Negara, dengan inilah kita berdiri tegak dengan
prinsip-prinsip yang kuat. Ada landasan bergerak, ada aturan bertindak, dan ada
control sekaligus koreksi terhadap kesalahan.
Pastikan UUD pribadi ini berfungsi
seperti halnya UUD Negara yaitu berfungsi sebagai fondasi yang member arah
kemana anda hendak menuju, bagaimana harus melakukannya, dan apa yang harus
dilakukan jika ada pelanggaran terhadapnya. Karena bersifat pribadi, maka
integritas anda sangat menentukan apakah anda taat atu tidak. Sekali lagi UUD
pribadi saja tidak cukup, harus ada komitmen kuat untuk melaksanakannya.
Tentukan Tujuan
Tujuan
beerkaitan dengan apa yang kita percayai sebagai hal-hal yang harus diraih
dalam hidup. Dengan kata lain, kalau misi hidup itu tujuan besar anda maka
tujuan (goal) lebih merupakan
sasaran-sasaran kecil. Untuk itu setiap tujuan harus jelas. Kita bisa bilang:
“saya ingin menjadi karyawan teladan”, tetapi hal itu kurang tajam, kurang
terang. Kita juga bisa mengatakan ingin meningkatkan penjualan tetapi itu masih
belum jelas juga; kita harus membuat detailnya: berapa peningkatannya,
bagaimana mencapainya, dalam berapa lama dst.
Singkatnya, tujuan mestinya memiliki
5 sifat berikut (SMART) :
1.
Specific
Spesifik,
jelas, tidak ambigu; contohnya : menyelesaikan 3 proyek dalam 6 bulan kedepan.
2.
Measurable
Dapat
diukur; contohnya : meningkatkan penjualan sebesar 10% dalam 6 bulan dengan
menambah jam kerja sebanyak 10 jam perminggu
3.
Achievable
Bisa
dicapai dalam kapasitas; contohnya : seorang tukang yang biasa memproduksi 3
unit perhari ingin menambah menjadi 4 atau 5 unit perhari
4.
Realistic
Tidak
mengawang-awang; contohnya : dokter ingin buka poliklinik sendiri dan bukan
malah ingin jadi panglima tentara
5.
Time-Bound
Ada
target waktunya; contohnya : satu bulan, satu semester, satu tahun
Tuliskan Tujuan
Banyak orang memiliki tujuan tetapi ketika
ditanya apa sih tujuan-tujuan yang pernah terlintas di kepalanya, maka mereka
akan menjawab : “tidak tahu”, atau “lupa”. Kalu sudah begitu tujuan tidak lagi
sesuai denga hakikatnya yang mengikat
tetapi sekedar angan-angan yang cepat melayang.
Agar tujuan tidak menjadi
angan-angan kita harus menuliskannya. Tuliskan semua tujuan kita sebagai bagian
dari rencana yang lebih besar (dibahas pada bab 3). Jadi tidak sembarangan
menulis, melainkan hanya menuliskan tujuan yang memang harus dicapai setiap
hari, setiap bulan, setiap tahun dst. Tuliskan pula rencana disehelai kertas
atau dimanapun yang memudahkan kita untuk mengingatnya dengan tujuan sebagai
sumber acuan dalam melakukan kegiatan. Jadikan tulisan ini sebagai alat
control. Dengan itu anda terhindar dari kegiatan tanpa tujuan yang sering
menggerogoti waktu anda yang berharga.
Tujuan tertulis juga merupakan alat
evaluasi. Setelah menjalani kehidupan selama waktu tertentu kita perlu
melakukan evaluasi. Kita akan mengetahui apa saja yang telah tercapai dan kita
dapat membandingkan antara apa yang sudah dilakukan dengan tujuan yang dulu
pernah ditulis.Sehingga kita dapat mengetahui berapa persen tingkat pencapaian
kita dan apa saja yang belum tercapai. Tanpa tujuan tertulis akan sangat sulit
untuk membuat evaluasi diri apalagi pegembangan diri.
Atur Prioritas Tujuan
Dengan mengatur prioritas maka kita bisa
membebaskan diri dari kungkungan hal-hal yang mendesak (tyranny of the urgent). Ha-hal mendesak memang sering menyita
sebagian waktu kita. Palagi secara alamiah manusia cenderung mengutamakan hal
yang mendesak dulu walaupun beluum terlalu penting.
Buatlah aturan
prioritas dengan mengacu pada urutan berikut ini :
a.
Penting dan mendesak
b.
Penting tapi tidak mendesak
c.
Tidak penting tapi mendesak
d.
Tidak penting dan tidak mendesak
Salah satu prinsip penting untuk
mengendalikan waktu secara efektif adalah kita harus tahu bahwa selalu ada
waktu untk hal-hal penting. Bukan banyaknya kegiatan yang menjadi masalah.
Permasalahanny adalah nilai dari hal yang kita kerjakan dan bagaimana kita
mengerjakannya. Jadi bukan jumlah kegiatan, tetapi kualitas dan motivasi di
belakang kegiatan itu.
Dengan demikian untuk berhasil kita
mesti kuat berpegang pada tujuan yang sudah diterapkan dan hanya memusatkan
diri pada kegiatan-kegiatan yang menunjang tujuan tersebut.
Waktu Penting Tapi Bukan Segalanya
Banyak orang hidup dengan pola piker go with the flow alias tidak mau
mengendalikan situasi termasuk waktu.”Hidup itu mengalir”; demikian motto
mereka. PAda akhirnya setiap tindakan lebih didasarkan dorongan-dorongan sesaat
ketimbang hasil rancangan yang sudah dipikir secara masak.
Di lain pihak ada juga orang yang
demikian terobsesi dengan waktu. BAgi mereka waktu harus dikendalikan secara
ketat, menit demin menit, mirip seperti iklan di televise. Mereka tidak bisa
menoleransi ketidaktepatan waktu sama sekali dan menganggap kesalahan jadwal
sebagai malapetaka.
Kedua ekstreem diatas jelas salah.
Yang harus kita ambil adalah jalan tengah. HArus tanggung jawab untuk
mengendalikan waktu sehingga waktu yang ada bisa membawa manfaat besar bagi
sesame dan juga diri sendiri.
Di phak lain kita [un tidak
terlampau obsesi dengan waktu sehingga tidak bisa menerma sedikit kesalahan.
Ada saat-saat ketika semua baik baik saja tapi ada juga waktu ketiika semuanya
seperti lepas kendali dan bahkan kacau balau.
Dalam hidup yang singkat ini yang
penting adalah kemampuan untuk bersyukur dan menikmati apapun yang terjadi.
Jangan lupa juga untuk terus maju dan memperbaiki diri tanpa henti.
sumber gambar: http://nurjannahhulwani.com/wp-content/uploads/2014/01/time-mng-2.jpg
-Enril IM1-
0 komentar:
Posting Komentar