Buku ini
termasuk dalam genre buku sains, lebih tepatnya neurosains. Neurosains adalah ilmu
yang mempelajari tentang otak dan sistem saraf. Aktivitas otak dan sistem
saraf diyakini penulis sebagai bagian
tubuh yang bertanggung jawab penuh terhadap munculnya keyakinan spritual atau
keimanan terhadap Tuhan. Keyakinan tentang hal ini didasarkan atas kajian
ilmiah yang mendalam. Selama puluhan tahun, para penulis (khususnya penulis
utama; Newberg) bekerja di bidang Radiologi dan Psikiatri, dan secara intens
terlibat dalah kajian maupun penelitian tentang spiritualitas. Oleh karena itu,
tidak heran jika di dalam buku yang terdiri dari 484 halaman ini, pembaca akan menemukan segudang
penjelasan ilmiah berdasarkan tinjauan neurosains tentang terbentuknya
keyakinan maupun ketidakyakinan terhadap Tuhan.
Perspektif
neurosains terhadap keyakinan seseorang tentang Tuhan, diulas secara bertahap.
Bagian pertama memuat cara otak mencipta realitas. Bagian kedua menguraikan
tentang perkembangan pada masa kecil dan moralitas. Hubungan antara otak dan
realitas menjadi bagian paling akhir yang dijelaskan. Akan tetapi, saya akan
membatasi resume ini hanya pada bagian pertama buku ini khususnya pada bab awal
yang mengkaji tentang cara terbentuknya sebuah keyakinan pada diri seseorang.
Keyakinan dapat
diartikan sebagai suatu perasaan bahwa sesuatu itu ada atau benar, pendapat
yang dipegang teguh, yang dipercayai atau keimanan. Secara khusus dalam
neurosains, keyakinan diartikan sebagain persepsi, kognisi, atau emosi apapun
yang dianggap benar oleh otak, dengan sadar maupun tidak sadar. Keyakinan
digambarkan sebagai sebuah peta internal yang dibentuk oleh lebih dari 100
miliyar neuron di otak. Dengan adanya peta ini, kita diarahkan ke arah tertentu
yang kita percaya merupakan tujuan. Proses
terbentuknya keyakinan seseorang dapat terjadi karena empat hal yaitu;
persepsi, kognisi, nilai emosional, dan konsensus sosial. Persepsi diartikan
sebagai semua informasi yang diterima oleh indera, tentang diri maupun
lingkungan sekitar. Kognisi merupakan proses kompleks yang terjadi di otak
melibatkan “fungsi luhur” otak seperti pemikiran, memori dan kesadaran. Emosi
merupakan pengalaman afektif yang dirasakan sehingga menambah nilai dan
intensitas bagi kedua proses sebelumnya. Sedangkan konsensus sosial adalah
masukan yang diterima seseorang dari anggota masyarakat. Keempat hal ini
digambarkan sebagai sebuah lingkaran yang saling mempengaruhi, diistilahkan
dengan “kendali identitas”. Semakin tinggi intensitas dari keempat faktor ini,
maka semakin nyata dan terpercaya sebuah keyakinan.
Contoh
berlakunya konsep ini dalam kehidupan adalah bahwa seorang anak yang dibesarkan
dalam lingkungan keluarga yang berpegang teguh terhadap nilai-nilai agama
(persepsi dan konsensus sosial), maka anak akan cenderung untuk memiliki
keyakinan terhadap Tuhan sesuai agama yang diyakini (meskipun persepsi dan
kognisinya masih belum sempurna), demikian juga sebaliknya. Jika di telaah, banyak
kisah para Nabi dan Rasul dalam mencari keberadaan Allah, bermula dengan
persepsi, kognisi dan emosi. Intensitas ketiga proses ini sangat kuat sehingga
keyakinan para Nabi dan Rasul terhadap Allah sangat nyata dan teguh. Walaupun
secara konsensus sosial, apa yang mereka yakini bertentangan dengan keyakinan
yang berlaku di lingkungan hidup mereka.
Dalam
menjelaskan konsep ini, penulis menjelaskannya dengan menggunakan banyak
istilah medis dan neurosains, dilengkapi dengan penjelasan tentang sirkuit
saraf yang cukup detail dan rumit. Hal ini menjadi kelebihan, sekaligus
kekurangan buku ini. Kelebihan karena ilmiah (empiris dan rasional) dan
kekurangan karena segmen pembaca sempit (neurosaintis atau mereka yang
benar-benar tertarik dengan neurosains dan filsafat). Meskipun kebanyakan riset
yang dilakukan menggunakan subjek penganut agama Kristen dan Budha, penulis
dapat sampai pada titik bahwa keimanan akan Tuhan akan menjadikan hidup menjadi
lebih bermakna.
Akhirnya,
berbagai konsep keyakinan yang disajikan dalam buku ini ditulis dengan brilian
dan hati-hati. Membacanya membuat saya sangat bersyukur kepada Allah karena dilahirkan
dalam keluarga muslim. Sangat menjanjikan untuk dibaca mereka yang ingin
menelusuri dan memperteguh keyakinan tentang keberIslamanya dengan jalan yang
berbeda.
Penulis : Andrew Newberg dan Mark
Waldman
Penerbit : Mizan
Tebal : 484 halaman
0 komentar:
Posting Komentar