Menulis Untuk
Kehidupan Dunia dan Akhirat. "Tulislah apa yang kita rasa dan rasakan apa yang kita tulis".
Jika mengharapkan pengingat paling meyakinkan, tulislah pada kertas.
Jika menginginkan manajer yang memaksa meninggalkan kemalasan, tulislah pada
kertas.
Jika ingin menemukan diri dan karir, tulislah pada kertas.
Jika butuh gagasan baru, tulislah pada kertas.
Jika hendak memasuki sebuah kebiasaan dan keterampilan baru, tulislah pada
kertas.
Jika ingin segera menyelesaikan hutang, tulislah pada kertas.
Jika menginginkan kebesaran hidup, tulislah pada kertas.
Buku ini menganjurkan kita untuk berkarya dalam tulisan. Khususnya menulis
buku. Dahsyatnya selain buku ini menjelaskan dan memotivasi kita tentang bagaimana
manfaat menulis buku, buku ini pun mengajak kita untuk menemukan potensi diri
bahwa sekecil apapun potensi yang kita miliki mesti disyukuri dengan cara
mempelajari dan mengolahnya dengan terus bergerak dan belajar. Buku ini pun memiliki cara kreatif untuk terus belajar sehingga tulisan kita
bisa menjadi inspirasi yang mencerahkan. Bahkan dijelaskan pula agar kita bisa
berusaha belajar menghargai dan menggunakan waktu, momentum, dan peluang agar
tidak kehilangan kesempatan.
Menulis sebagai sarana tarbiyah...
Merangkai kalimat yang berantakan menjadi gagasan yang mencerahkan.
Menyusun jejak-jejak yang terserak menjadi penggugah jiwa untuk bergerak.
Merawat kebiasaan yang dianggap biasa menjadi amal unggulan yang membahagiakan.
Memaknai peristiwa yang terjadi sebagai muhasabah diri.
Menekuni profesi apapun yang dijalani sebagai jalan taqwa meraih nikmat
surgawi.
Mengajak sahabat-sahabat yang taat dan dahsyat agar terus berbuat yang terbaik
agar meraih bahagia sukses dunia akhirat.
Ada bagian yang saya suka dalam buku ini, saat tulisan dapat menemukan diri
kita sesungguhnya. Bahkan harus bergegas menemukan jalan sejarah dalam hidup
kita. Pun banyak skill hidup yang harus digali dan dipelajari. Termasuk belajar all
out dan bersyukur setiap waktu.
Dan ternyata...
Banyak sekali hal yang memang harus kita syukuri. Termasuk setiap masalah yang
Allah hadirkan dalam hidup kita. Karena ternyata masalah itu banyak manfaatnya. Terlebih saat kita menulis. Menulis itu berangkat dari masalah. Sensitif terhadap lingkungan. Tidak
terjebak kemapanan. Tidak terbuai kepuasan.
Harus peka memandang masalah untuk dapat melakukan perubahan. Pun dengan masalah kita bisa mencetak sejarah. Maka saat ada masalah, tetap berbahagialah...
Yuk menulislah!
Dan jadilah pribadi yang bersejarah.
Judul Buku : School of Skill
Penulis : Solikhin Abu Izzudin
Penerbit : Pustaka Ikadi
Jumlah Hal : 218
- Amrina Anggrarini -
0 komentar:
Posting Komentar