Jumat, 25 Agustus 2017

Kangen

Hasil gambar untuk Kangen Asma Nadia


Baru kali ini saya membaca cerpen itu seperti apa, pertama kali saya membaca cerpen karya Asma Nadia dan Birulaut tentang pernikahan. Membayangkan pernikahan rasarasanya indah, romantic, ingin selalu lengket dan situasi-situasi yang membuat hati ‘terutama’ seorang isteri berbunga-bunga. Itulah imagine saya tentang pernikahan sebelum mengalami pernikahan itu sendiri. Dan setelah saya terjun dalam the real my wedding saya tahu bahwa apa yang sebelumnya pernah saya bayangkan tidak melulu manis. Tidak dipungkiri memang bahwa dalam sebuah pernikahan banyak hal-hal baru. Perkara manis itu menurut saya ya seperti romantisme pacaran begitu.

Ada pepatah mengatakan bahwa pernikahan adalah jalan pembuka rejeki. Dan lagi-lagi menurut pandangan saya pribadi pepatah itu ada benarnya. Karena yang saya rasa selalu saja ada rejeki disaat saya dan pasangan sedang membutuhkannya. Terutama berupa materi. Padahal dari segi agama bahwa yang dimaksud dengan rejeki itu luas maksdunya. Ya salahsatunya materi.

Asma Nadia dan Birulaut mengungkap banyak hal dalam buku tersebut. Istilah kata untuk mengetahui keindahan laut maka kau harus menyelaminya. Pun jua dengan pernikahan, jika ingin mengetahui seberapa besar hubungan dari sebuah pernikahan maka kau harus menyelaminya. Semakin dalam maka kau akan mengetahui panorama keindahan dari sebuah pernikahan. Memang dalam proses menyelam tersebut kau harus sudah siap basah, namun yang kau dapat akan jauh lebih nikmat. Kata orang beda pendapat, berselisih paham merupakan bumbu-bumbu pernikahan. Hanya saja hal itu tidak akan jadi boomerang kalau keduanya dapat berdamai kembali. Bahkan bumbu tersebut kan jadi lem perekat dari pernikahan. Tapi bagaimana jika sebaliknya? Seperti halnya kapal, seberapa besar dan seberapa kuat serta canggihnya sebuah kapal laut kalau tidak stabil dalam menyetirnya maka akan karam jua.

Begitu pula dengan pernikahan, jika kedua sejoli bersikukuh dengan ego masing-masing yang berarti mengesampingkan kelangsungan hidup bersama maka akan tenggelam dalam sebuah perpisahan. Bagaimana Asma dan Birulaut memaparkan sebuah perjalanan dari belum menikah, mau menikah dan sudah menikah itu begitu mengharu biru. Karena melalui perjalanan itu manusia akan belajar sabar, tabah, mengalah, menyadari, menyayangi, komit, trust, komunikasi, legowo dan tentunya pasrah kepada Sang Pemilik hati.

Pernikahan bukan akhir, pernikahan adalah awal yang menuntun manusia ke arah pendewasaan. Yang dari bumbu-bumbu itu akan menghasilkan cita rasa yang nikmat yakni kangen.


Judul                               : Kangen
Penulis                            : Asma Nadia dan Birulaut
Penerbit, th. Terbit         : Lingkar Pena Publishing House, cet-1 2007
Hal                                   : 185 hal.
ISBN                               : 979-1367-04-3
Resume                           : Isaimamiqi

0 komentar: