Judul Buku :
Nano di Alam
Penulis : Dr. Nurul Taufiqu Rochman
Penerbit : Nanotech Indonesia
Penulis : Dr. Nurul Taufiqu Rochman
Penerbit : Nanotech Indonesia
Karya ini adalah karya yang mampu membuka kembali rasa
keingintahuan saya akan ciptaan yang maha kuasa. Betul, saya makin sadar aja
nih ternyata sesuatu yang terkadang menurut kita gak bermanfaat keberadaannya
justru bisa sangat dibutuhkan kebermanfaatannya. Yup, tepat banget, ternyata
kuncinya bersumber pada titipan sang Maha Rasyid berupa akal yang mau dan terus
digunakan manusia untuk berpikir. Dengan modal keyakinan itu, mudah-mudahan deh
niatan hakiki dari penulis buku Nano di Alam ini bisa kita terapkan diberbagai
dimensi kehidupan.
Oke, kita mulai dengan kata NANO di awal judul buku
ini.Saya yakin, otak kita mungkin akan sepakat untuk bernostalgia dengan memori
indah seputar kata ini. Misalnya;permen Nano nano yang ngangenin rasanya, atau
malah kebayang sama sosok artis Nano Karno yang sangat lengket dengan kisah Si
Doel anak sekolahnya. Ya ya, ini semua gak salah juga kok. Tapi ternyata nano
disini punya artian yang konkrit yaitu tentang se-persembilan dari ukuran suatu
benda atau yang secara matematis ditaksir sebesar 0,0000000001 dari ukuran
benda yang sesungguhnya. Jadi kalo mau kita gambarkan secara nyata, sama
maksudnya kira-kira dengan bola tenis sebagai ukuran nano dan bumi kita sebagai
ukuran benda yang sebenarnya. Trus, kalo kita dalami apa manfaatnya ya?
ternyata sadar atau gak sadar melalui penemuan se-persembilan inilah maka akan
tercipta partikel-partikel baru yang punya fungsi-fungsi baru atau pelengkap
dari ragam kebutuhan manusia yang tanpa batas. Perlu kita ketahui guys, inovasi
se-persembilan atau nanoteknologi ini telah berkembang pesat dipasar dunia pada
masa ini dan akan semakin pesat di masa mendatang.
Mengingat besarnya peluang dan dampak nanoteknologi di
dunia, khususnya negara-negara maju berlomba-lomba mengalokasikan dana untuk
berinvestasi mambangun dan mengembangkan nano teknologi. Namun, sebenarnya terdapat
teknologi yang gak kalah canggih yang juga mulai dikembangkan. Teknologi ini
dikenal sebagai Nanoteknologi di Alam, yaitu sebuah maha karya yang ada di alam
sekitar kita yang telah di ciptakan oleh Allah. Ini nih sajian menarik yang
akan kita lahap di buku ini.
Arang vs Intan
Secara umum,banyak orang yang sudah mengetahui bentuk fisik dari arang dan
intan. Arang seringkali diasosiasikan
sebagai barang yang kotor, rapuh dan bernilai jual yang redah. Sedangkan intan
seringkali diasosiasikan sebagai barang yang cantik, eksotis, kuat dan bernilai
jual tinggi. Padahal arang dan intan sebenarnya sama-sama tersusun dari
kumpulan atom karbon. Dengan
nanoteknologi dimungkinkan membuat diamondbuatan
sesuai yang kita inginkan. Dewasa ini
telah berhasil ditemukan struktur karbon yang lain seperti Carbon nano tube(CNT)yang memiliki kekuatan dan fungsi yang sangat
istimewa dan dapat diaplikasikan dalam berbagai bidang. CNT merupakan penemuan
terbesar pada era nanoteknologi yang dewasa inimenjadi material baru. Secara
ringkas CNT adalah tube (tabung) terkecil yang ada di alam, dengan diameter
antara 1-30 nm, dengan kekuatan tarik 10 kali lebih kuat dari baja dan memiliki
sifat lentur yang sangat bagus sehingga tidak mudah rusak. Kemudian, bergantung
pada diameter silinder, CNT memiliki sifat listrik yang bagus. Selain itu,
karena bentuknya tabung, maka dapat dimanfaatkan untuk menyimpan hidrogen, atau
sebagai emitor elektroda. Sebagai contoh aplikasi CNT, belakangan IBM telah
berhasil mengembangkan teknologi transistor untuk memperkecil dan memperingan
devais elektronik, sehingga kita gak ngerasa aneh lagi ya kalo lihat teknologi
yang ukurannya mini yang didampingi dengan vitur seabreg.
Ada setidaknya 19 ciptaan Allah di alam yang pak Nurul kupas inovasi
nanoteknologinya. Mulai dari paruh burung Taucan yang telah diadopsi sebagai
bahan utama dari body pesawat terbang
dan mobil karena terkenal kuat dan ringan. Tinta gurita yang dihasilkan melanin
ditubuhnya yang berukuran nano. Kumbang gurun yang punya cara yang unik untuk
mempertahankan dirinya dari kehausan melalui sayapnya yang bersifat hidrofil
(suka air) dimana sayapnya ternyata dilapisi semacam lilin nanobumbs. Cuka hipposudoric pada hippo Sweat yang berukuran
nanometer dapat menghalangi pertumbuhan bakteri atau mengeringkan keringat
secara alami ditemukan pada Kuda Nil. Kemudian telah marak juga pengembangan
metoda pembuatan cat, genteng, bangunan dan permukaan-permukaan lainnya agar
tetap kering dan bersih telah diadopsi dari daun teratai yang dapat
membersihkan sendiri air yang melewatinya.
Jadi guys, kamu harus sadar ya... Memasuki abad ke-21 ini, dengan
terjadinya perubahan paradigma baru dalam memandang iptek itu sendiri, yaitu
nanoteknologi, maka para pakar iptek memprediksi bahwa dalam periode yang
sangat singkat dengan hitungan beberapa tahun kedepan, akan terjadi revolusi
mendasar yang berdampak luar biasa sebagaimana empat revolusi yang terjadi dua
abad ini.