Judul : Madness and the Moon: The Lunar Cycle and
Psychopathology
Penulis : Mark Owens and Iain W. McGowan
Tahun : 2006
German Journal
of Psychiatry
Bulan,
benda langit nan indah yang seting kali dijadikan objek dalam sebuah puisi,
lagu dan karya sastra yang lain, memiliki sisi lain.
Sejak
jaman romawi bulan dikenal sebagai benda yang memiliki kekuatan supranatural
dan memiliki pengaruh besar tehadap alam dan perilaku manusia. Dalam studi
geografi yang saya geluti, bulan merupakan penyebab pasang surut, gravitasi
bulan kuat sekali sehingga mampu meningkatkan ketinggian muka air laut. Pasang
terjadi saat fase bulan baru dan bulan purnama. Pengaruh gravitasi bulan
ternyata tidak hanya memengaruhi air laut, tepi juga otak manusia (juga hewan)
yang merupakan bagian anggota tubuh paling lunak dan mengandung banyak cairan.
Pada penelitian sebelumnya diketahui bahwa pada
bulan purnama kebanyakan orang akan mengalami insomnia dan pada penderita
scizofrenia akan memburuk pada bulan purnama, dilaporkan terjadi penurunan kondisi mental diukur dengan Brief Psychiatric Rating Scale.
Menurut kuantum fisika semua benda di alam memiliki frekuensi tertentu.
Frekuensi dipancarkan oleh bulan memengaruhi frekuensi dari pikiran yang
memberikan kontrol atas perasaan, emosi dan keinginan. Pikiran, yang terdiri
dari pikiran sadar dan pikiran alam bawah sadar, bereaksi terhadap fase dan
posisi bulan di langit. Neurologist telah mengakui bahwa alam bawah sadar
mengontrol 95% dari kehidupan kita. Frekuensi bulan mampu membuat pikiran bawah
sadar kita muncul menjadi pikiran sadar. Karena pikiran bawha sadar terdiri
dari hal yang diperlukan dan tidak diperlukan (positif dan negatif),
kemunculannya pada pikiran sadar dapat mengakibatkan kita merasa kesal, marah,
dan tidak berguna.
Banyak hipotesis dari
para ilmuan yang menyebutkan bahwa pada fase purnama akan meningkatkan kasus
kekerasan dan kejahatan, bunuh diri, dan penyakit kejiwaan lainnya. Mark Owens
and Iain W. McGowan menngacu pada teori The Transylvania Effect
yang menentang hipotesis tersebut. Pada berbagai penelitian tidak ditemukan
bukti yang signifikan adanya hubungan fase bulan dan penyakit gangguan mental,
kekerasan, dan kejahatan. Hipoccrates pernah mencatat “no physician should be entrusted with the treatment of disease who was
ignorant of the science of astronomy”. Jadi dapat disimpulkan bahwa fase
bulan tidak berhubungan dengan gangguan kejiwaan dan da[at dikatakan bahwa
hubungan tersebut masih bersifat mitos yang berangkat dari penggunaan kata
“Lunacy” (atau kegilaan) yang diambil dari nama luna, dewi bulan romawi,
sehingga diasumsikan terdapat hubungan antara gangguan jiwa dan bulan.
_Khairisa_IM2
0 komentar:
Posting Komentar