Judul
Buku : The Chronicles of
Ghazi, Seri #1 (Novel Sejarah)
Pengarang : Felix Siauw dan Say Muhammad Isa
Penerbit : Mizania
Tebal : 304 Halaman
Terbitan : Feb, 2014
Saya dapatkan buku ini sebagai hadiah dari Workshop Menulis Resensi event
Indonesia Readers Festival yang diselenggarakan oleh Goodreads Indonesia. Sebenarnya
saya agak kurang suka fiksi sejarah karena sambil baca bukunya, kadang juga
harus baca buku lain atau sambil googling, tapi karena saya menyenangi sejarah
kekhalifahan Islam (tapi gak punya preferensi fanatisme ke organ atau tokoh
tertentu ya J), maka saya coba juga untuk membaca novel ini. Ketika melihat sinopsis
di bagian belakang buku ini, sejenak saya berpikir, sepertinya novel ini juga
berkaitan dengan film Hollywood: Dracula Untold Story. Makin yakin memang ada
kaitannya setelah membaca kritik Ust. Felix terhadap film tersebut.
Well, walaupun novel ini ditulis oleh sosok kontroversial, tapi saya
coba abaikan hal tersebut. Bagi saya, gagasan seseorang itu harus murni
penilaiannya dari karakter sosok orang tersebut. Apalagi ini gagasan dia dari
sisi yang lain. Buku yang diulis oleh Felix Siauw dan Say Muhammad Isa ini
diawali dengan cerita masa kanak-kanak Mehmed II yang kemudian kita kenal
sebagai Al-Fatih dengan Vlad III si Drakula. Pada suatu pagi selepas shubuh,
ada episode di mana Vlad III kecil memang sudah menunjukkan gejala psikopatnya,
yaitu menyiksa kucing dengan menusukkan tiang kayu yang ujungnya runcing ke
tubuh kucing secara tegak (selain di novel ini, di filmnya, malah orang yang
mati disula). Memang sih ada kontra sejarah antara novel ini dengan film
hollywood tersebut. Ya,,namanya juga karya fiksi, walaupun sejarah tetap saja
tidak bisa dijadikan sandaran. Tapi resume/resensi ini tidak akan membahas
kontroversi film tersebut, pun dikonfrontasi dengan novel ini. Biarlah resume
ini hanya membahas karya sastra saja, ehehehe.
Novel ini dari awal sampai akhir penceritaan yang diungkap adalah
perang antara pasukan Kesultanan Usmani dengan pasukan koalisi Salib Balkan. Lumayan
menarik untuk dibaca, karena mengambil sudut pandang dari kedua kubu. Tokoh
yang disorot juga cukup banyak (bisa dilihat di bagian awal novel ini),
sehingga bisa dirasakan ketegangan dari kedua kubu tersebut.
Sayangnya novel ini alurnya lebih banyak mundur. Mungkin karena baru
seri pertama. Inti dari cerita ini lebih kepada bagaimana Sultan Bayazid I,
ayahnya Mehmed II (yang kalau di film
malah mati oleh Vlad III si Dracula, walaupun menurut Ust. Felix, justru malah
Vlad III yang meninggal di tangan Mehmed II), menalukkan balkan dan anatolia,
wilayah kekuasaannya kakek dan ayahnya si Vlad III Dracula. Dan pertarungan
Mehmed II Fatih dengan si Vlad ini entah ada di seri yang ke berapa.
So far siy, novel ini bahasanya cukup mengalir, di bagian awal
disajikan daftar tokoh yang dari nama-namanya saja cukup asing dan susah
diingat. Ini cukup membantu pembaca jika di tengah cerita lupa mengenai sosok
si tokoh yang dihadirkan di pertengahan cerita. Daftar tokoh ini juga
ditambahkan informasi keterkaitan dengan tokoh lainnya. Sebenarnya bagi penyuka
fiksi sejarah justru membaca novel ini akan sangat mudah. Tapi bagi saya, yang
kurang suka, walaupun menyenangi sejarah, tentu akan cukup banyak effort yang diperlukan.
Sekian
Deri IM1
sumber: https://djenderal4arwah.wordpress.com/2014/02/27/1346/
0 komentar:
Posting Komentar