Resume sebelumnya yg saya tuliskan
bisa dikatakan hanyalah pembuka dari keseluruhan isi buku, ulasan singkat
tentang keberhasilan negara tsb. Salah satu kunci rahasianya adalah
mengadaptasi budaya luar. Mengadaptasi disini tak hanya melihat dan menerapkan
tanpa ada filter, namun Jepang sukses memadukan budaya luar tersebut dengan
kearifan lokal yang menghasilkan kekuatan dahsyat dalam persaingan
internasional.
Sejarah kebudayaan Jepang yang
panjang ditandai dengan litoko dori, yakni kemampuan mengadopsi budaya luar
kemudian berasimilasi menjadi budaya setempat yang unik. Pada masa pra-modern, Jepang
banyak “meminjam” elemen dalam sistem pemerintahan dan kemasyarakatan, terutama
dari China dan Korea. Kemudian pada masa modern, Jepang banyak meminjam dari
kebudayaan barat.
Sebenarnya, impor kebudayaan
dimulai sejak tahun 300 SM, pada penggunaan besi dan cara bercocok tanam.
Kemudian pada abad ke-6 impor kebudayaan gelombang kedua dari Cina terjadi,
ditandai dg masuknya agama Buddha dan Konfusianisme, yang selanjutnya
menjadikan Buddha sebagai salah satu agama mayoritas penduduk Jepang dan
berpengaruh kuat pada seni serta arsitektur jepang.
Tidak hanya itu, bahkan sejak
Restorasi Meiji Kaisar Jepang membuat kebijakan untuk mempelajari kemajuan
dunia barat, dan sengaja membuat misi diplomatik dengan melakukan perjalanan ke
negara-negara Eropa, serta AS untuk mempelajari sistem pemerintahan, hukum,
ekonomi, militer, pendidikan, serta kemajuan teknologi industry. Hingga pada
akhirnya, budaya luar pun bisa diterima dengan baik dan perlahan menjadi
keseharian masyarakat jepang, seperti penggunaan pakaian yg bukan kimono, dan
populernya fast food.
Budaya asli jepang dalam hal
pakaian, musik, lukisan, serta kaligrafi memang jarang ditemui dalam masyarat
secara umum, karena hal-hal tersebut dinilai lebih cocok menjadi konsumsi
keseharian kalangan kelas atas (ryotei). Meskipun begitu, budaya tersebut tetap
ada dan lestari. Pada waktu-waktu tertentu sepanjang tahun, seperti hal nya
tahun baru, perayaan pernikahan, upacara minum teh, upacara kedewasaan, serta
festival-festival lainnya, budaya asli Jepang akan terlihat kental dalam
masyarakatnya.
Judul : Spirit Jepang
Chapter : Adaptasi Budaya Luar
Pengarang : Taufik Adi Susilo
Penerbit : Garasi (House of Book)
Resumed by : Nining Sumawati Asri (IM6)
0 komentar:
Posting Komentar