Resume 6: Indonesia Membaca
Oleh: Try Antika
Oleh: Try Antika
Judul : Catatan Dodol Ukhti
Ngocol
Penulis : Arkandini Leo
Penerbit : ProYou
Tebal Buku : 132 hlm
Penulis : Arkandini Leo
Penerbit : ProYou
Tebal Buku : 132 hlm
Bismillah
Kali
ini saya mau resume buku yang agak santai aja ya, judulnya “Catatan Dodol Ukhti
Ngocol”, karyanya Senior Kece saya di Fakultas, J Mb
Arkandini Leo namanya. Jadi ceritanya buku ini bertuliskan kisah-kisah kocak
sarat hikmah yang sebagian besar adalah pengalaman pribadi langsung dari Mb Dini ini. Oleh karena itu,
karena berdasarkan pengalaman pribadi dan kebetulan Mb Dini sedang berguru di
Negeri Pelajar juga, maka akan banyak cerita yang berlatarkan Yogyakarta.
“Catatan
Dodol Ukhti Ngocol” ini isinya memang cerita-cerita kocak, tapi kerennya adalah
ada banyak hikmah yang berhasil Mb Dini sampaikan dalam sesederhananya
cerita-cerita kocak yang Beliau tulis. Misalnya bagian cerita yang berjudul
“Tas Gledheg”, tau tas gledheg gak? Itu loh tas yang bisa ditarik kayak koper.
Jika Anda pernah merasakan memimpikan memiliki tas gledheg tersebut dikala masa
kecil, maka bersyukurlah, masa kecil Anda bahagia. :D Nah, di cerita tersebut,
Mb Dini menceritakan pengalaman adik dan sepupunya yang menginginkan tas gledheg
tersebut mati-matian, bahkan ketika Mb Dini bertanya apa mimpi dan cita-cita
mereka? maka mereka akan menjawab, “Tas Gledheg.” Mb Dini sok kehabisan pikir
dan mengganggap lucu saja permintaan dan cita-cita mereka. Tapi, begitulah anak
kecil, bisa bermimpi apa saja tanpa pernah peduli dan memikirkan banyaknya kemungkinan
kegagalan. Menginginkan apa saja yang diinginkan dan harus dipenuhi dengan
segera tanpa memedulikan banyak pertimbangan. Sekadar euforia ingin memiliki
saja. Setelah memiliki, bosan itu mudah saja menyusul. Ini menjadi cerminan
diri bagi kita ketika meminta sesuatu, berdo’a kepada Allah berharap dikabulkan
banyak keinginan, yang padahal jelas keinginan tersebut adalah sesuatu yang
jauh dari manfaat, minimal untuk diri-sendiri. Mungkin Allah di ArsyNya sana,
ketika mendengar permintaan konyol hamba-hambaNya akan tertawa. “Duhai hambaKu,
akan kukabulkan do’amu yang satu ini, dan mari kita lihat saja nanti setelah
Aku mengabulkan doamu ini, Kamu akan menyesal penuh kelucuan pernah memohon permintaan
ini dikabulkan, sungguh, Aku lebih mengetahui apa yang tidak kamu ketahui. J” Jika
benar seperti itu adanya, ya Allah, ajari kami untuk bisa menertawai diri kami
sendiri. Dan jagalah hati kami selalu. Begitu pinta Mb Dini dibalik kisah “Tas
Gledheg”nya.
Satu
lagi kisah yang paling saya suka di buku ini, judulnnya “Ridiculuous Tapi
Genius”, “Edan Tapi Genius”. Jadi ceritanya itu Mb Dini ini punya teman kos
yang melankolis, rajin menabung, hafal Pancasila, suka memasak dan
bersih-bersih, pokoknya istriable bangetlah. :’) Eh, enggak. Eh, jayus. Okeh
abaikan. -_- Nah, jadi ceritanya teman kos Mb Dini ini orangnya takut dengerin
suara-suara film horor, tapi suka nonton film horor. Nah, piye jal? :D Apa coba
yang dilakukan oleh teman kos Mb Dini ini? Demi menyalurkan hobinya nonton film
horor tapi takut denger suara-suara di film horor, jaditemen kos Mb Dini ini
kalau nonton film horor, volumenya dibikin mute sama dia, terus muterin
muratal. Jadilah yang ditonton film horor tapi suaranya muratal. Sumpah ini kece
genius banget. :D Kemudian satu lagi, teman kos Mb Dini yang lainnya lagi ini
orangnya sangat jijikan. Sedangkan dalam kehidupan kos, berbagi itu adalah
sebuah seni yang tidak bisa ditolak. Jadi, suatu hari teman kos Mb Dini ini
pulang ke kos dengan menenteng satu plastik es teh. Walhasil es teh tersebut
diburu oleh empat orang teman kos lainnya termasuk Mb Dini ini. Teman kos Mb
Dini ini pastilah mengizinkan, secara ia adalah orang yang baik dan taat rambu
lalu-lintas, *njuk ngopo?* jadilah mereka minum es teh berlima dalam satu
sedotan yang sama. Siasatnya oleh teman kos Mb Dini yang jijikan ini adalah
setelah teman-temannya sudah meminum es teh tersebut dengan sedotan yang sama,
tanpa sungkan dia langsung ngegunting pucuk sedotannya. Hahahaha, ini mah
kelewatan genius. :D Tapi satu yang bikin geniusnya kembali normal, ia belajar
banyak hal dalam proses kehidupannya, kemarin ia adalah dengan sikap cuek-masa
bodohnya, ia berkembang menjadi orang dengan menjaga banyak perasaan orang
sekitarnya. Jadi, walaupun masih dengan karakternya yang gampang jijikan
tersebut, untuk masalah teman-teman yang sering meminta minum kepadanya, ia
siasati dengan cara mulai menggunakan wadah air mineral seperti termos panas
yang punya tutup seperti cangkir, kebayang kan termos panasnya. Nah, jadi
ketika ada temannya yang meminta air minumnya, ia akan dengan senang hati dan
tidak perlu was-was lagi, karena ia akan menyajikan permintaan teman-temannya
tersebut dengan menuangkan air ke gelas dari termos panas yang telah ia siapkan,
jadi air mineral didalamnya akan tetap steril. Ini Genius. J Kebaikan
masih dapat ia tunaikan, bahkan dapat dinilai dengan kebaikan yang penuh, lalu
ia juga dapat menjaga hati banyak perasaan teman-temannya untuk tidak
tersinggung dengan karakternya tersebut. Luar biasa kan? Mulia mulia mulia. :’)
Begitu
sedikit gambaran kisah-kisah kocak yang Mb Dini tulis di “Catatan Dodol Ukhti
Ngocol”nya ini. Luar biasanya adalah atas banyak kejadian kocak yang ada, Mb
Dini mampu menghantarkan kita pada sebuah refleksi diri tentang jernih dan
beningnya Islam. Hiburan dapat, nasihat pun dapat.
Begitu
saja, terimakasih, mohon maaf lahir dan bathin, khususan ila Mas Deri, Sang
Admin paling sabar di IM3. :p
Oleh: T2. IM3
0 komentar:
Posting Komentar