Judul : Arab Spring
Penulis : M. Agastya ABM
Penerbit : IRCiSoD
Tebal : 236 halaman
Resumed by : Ayu Afsari
Apa
yang terlintas di pikiran kita ketika mendengar atau membaca kata Arab Spring?
Baiklah, supaya tidak berpanjang lebar, langsung saja. Arab Spring, jika
diartikan secara literal maknanya pemberontakan Arab. Namun secara istilah ada
pendapat yang menyatakan bahwa Arab Spring adalah istilah untuk kebangkitan
dunia Arab atau pemberontakan yang dimulai di Tunisia pada musin semi, Desember
2010. Adapun pandangan lain menyatakan bahwa Arab Spring adalah gelombang
revolusi unjuk rasa dan protes yang terjadi di dunia Arab, yang bertujuan
menggulingkan diktator yang berkuasa di negara-negara di Timur Tengah.
Protes
yang bernama Arab Spring ini menggunakan teknik pemberontakan sipil dalam
kampanye yang melibatkan serangan, demonstrasi, pawai, dan pemanfaatan media sosial,
seperti facebook, twitter, youtube, dan skype. Tujuannya adalah mengorganisir,
berkomunikasi, serta meningkatkan kesadaran terhadap usaha-usaha penekanan oleh
pemerintah. Dalan kejadian tersebut, banyak unjuk rasa ditanggapi keras oleh
pihak berwajib.
Motor
penggerak Arab Spring adalah para pemuda berpendidikan di masing-masing yang
dilanda revolusi. Dalam prosesnya, mereka menghimpun dukungan melalui berbagai
media, terutama media sosial. Walau demikian, munculnya revolusi ini (Arab
Spring) bukan tanpa dukungan pihak lain, justru banyak pendapat yang
beranggapan bahwa revolusi ini tersebut tidak lepas dari campur tangan luar
negeri, seperti Uni Eropa, Amerika Serikat dan sekutunya, serta negara-negara
Timur sosialis yang memiliki kepentingan terhadap Timur Tengah.
Adapun
beberapa keadaan di luar Arab Spring, namun memiliki arti pendukung dalam
mmudahkan terjadinya Arab Spring, di antaranya kasus meledaknya WTC, pada tahun
2008 terjadi turbulensi ekonomi di Amerika Serikat, kemudian dua tahu setelahnya
terjadi pula di berbagai negara Eropa, yang membuat perekonomian mereka
guncang, bahkan sebagian mereka terpuruk.
Akumulasi
dari berbagai kejadian tersebut telah turut mendukung dan memudahkan terjadinya
Arab Spring. Namun, pemicu utamanya adalah situasi dan kondisi negara yang
bersangkutan, yaitu kesenjangan sosial antara pemegang kekuasaan dan rakyat.
Buku
ini secara garis besar membahas tentang perjalanan dan perkembangan Arab Spring
di beberapa negara di Timur Tengah, di antaranya Tunisia, Mesir, Libya, Yaman,
Suriah, dan Bahrain. Alasan pemilihan hanya enam negara tersebut (padahal Arab
Spring meledak hampir di seluruh wilayah Timur Tengah) adalah karena keenam
negara itu merupakan negara-negara strategis dan penting di Timur Tengah, yang
menjadi rebutan banyak pihak.
*Sekian,
semoga bermanfaat^^
0 komentar:
Posting Komentar