Sejarah adalah tak lebih
merupakan kumpulan biografi orang-orang besar (Thomas Carlyle). Kalimat
tersebut adaah ungkapan yang paling tepat untuk melukiskan makna sejarah sebab
hanya mereka yang pernah melakukan pekerjaan yang agung dan besarlah yang
berhak untuk dicantumkan dalam sejarah. Buku yang di tulis oleh Imam As Suyuthi
ini berisikan rekam jejak sejarah penguasa Islam tanpa ada bias sedikitpun.
Membaca buku ini benar-benar membuka cakrawala kesejarahan saya yang selama ini
begitu menyedihkan. Sebab buku ini
memaparkan fakta yang selama ini belum saya temui. Ini salah satu buku favorit
saya karena perkenalan dengannya pun istimewa.
Kali ini saya akan meresume
tentang khalifah Ustman bin Affan. Jika sebelumnya Umar diangkat langsung
menjadi khalifah oleh Abu Bakar, beda halnya dengan Ustman. Beliau diangkat
menjadi khalifah setelah hasil musyawarah atas titah Umar saat masa-masa
kritisnya.
Ustman adalah sosok yang sangat
pemalu, bahkan dalam sebuah riwayat dikatakan saking pemalunya Ustman, malaikat
pun malu padanya. Ustman dikenal sosok yang dermawan. Dalam beberapa peperangan
bersama Rasulullah beliau selalu tampil menjadi penyumbang dana terbesar,
hingga Rasulullah berkata "tidak ada pekerjaan Ustman yang membahayakan
dirinya setelah ini". Dzun-Nurain, begitu beliau digelari yang berarti
pemilik dua cahaya, karena keistimewaannya menikahi dua putri Rasulullah yaitu
Ruqayyah dan Ummu Kaltsum.
Dimasa pemerintahannya banyak
wilayah yg dengan sukarela masuk Islam, wilayah-wilayah besar seperti Afrika,
Andalusia dan cyprus takhluk di tangannya. Termasuk peperangan melalui laut
yang pertama di lakukan oleh sang khalifah. Diantara gebrakan baru yang
dilakukan yang tetap dikenal hingga hari ini adalah pengumpulan Alquran dalam
satu mushaf yang dikenal dengan mushaf ustmani.
Ustman memangku jabatan selama 12 tahun. Enam tahun pertama pemerintahan tidak ada seorang pun yang menyatakan kebencian padanya. Sebab sikapnya yang lunak cenderung disukai masyarakat kala itu selepas kekhalifan di masa Umar yang tegas. Namun enam tahun kedua mulai terjadi pergolakan demi pergolakan. Beberapa sahabat mulai tidak setuju dengan keputusannya mengangkat pejabat pemerintahan dari kerabat dekatnya. Hingga akhirnya fitnah itu pun muncul, yang jauh-jauh hari telah dikabarkan oleh Rasulullah "fitnah yang pertama kali terjadi adalah terbunuhnya Utsman sedangkan fitnah yang terakhir adalah turunnya dajjal". Fitnah yang mengatasnamakan utsman sebagai khalifah kala itu, rumah beliau dikepung termasuk di dalamnya Muhammad bin Abu Bakar. Para sahabat mencoba meredam suasana namun mereka enggan mendengarkan. Hingga akhirnya Ali, Talhah, Zubair dan sahabat lainnya mengutus anak-anaknya untuk berjaga di depan pintu rumah Ustman. Mereka terluka dan berdarah terkena lemparan batu. Sebelumnya ada sahabat yg mengusulkan agar Ustman keluar dari rumah dan memerangi mereka karena masih banyak kaumnya yang berpihak padanya namun Ustman tidak ingin pertumpahan darah antara sesama kaum muslimin.
Ustman memangku jabatan selama 12 tahun. Enam tahun pertama pemerintahan tidak ada seorang pun yang menyatakan kebencian padanya. Sebab sikapnya yang lunak cenderung disukai masyarakat kala itu selepas kekhalifan di masa Umar yang tegas. Namun enam tahun kedua mulai terjadi pergolakan demi pergolakan. Beberapa sahabat mulai tidak setuju dengan keputusannya mengangkat pejabat pemerintahan dari kerabat dekatnya. Hingga akhirnya fitnah itu pun muncul, yang jauh-jauh hari telah dikabarkan oleh Rasulullah "fitnah yang pertama kali terjadi adalah terbunuhnya Utsman sedangkan fitnah yang terakhir adalah turunnya dajjal". Fitnah yang mengatasnamakan utsman sebagai khalifah kala itu, rumah beliau dikepung termasuk di dalamnya Muhammad bin Abu Bakar. Para sahabat mencoba meredam suasana namun mereka enggan mendengarkan. Hingga akhirnya Ali, Talhah, Zubair dan sahabat lainnya mengutus anak-anaknya untuk berjaga di depan pintu rumah Ustman. Mereka terluka dan berdarah terkena lemparan batu. Sebelumnya ada sahabat yg mengusulkan agar Ustman keluar dari rumah dan memerangi mereka karena masih banyak kaumnya yang berpihak padanya namun Ustman tidak ingin pertumpahan darah antara sesama kaum muslimin.
Pada akhirnya pemberontak
berhasil masuk dengan memanjat pagar melewati rumah sebelah yang dikomandoi
Muhammad bin Abu Bakar. Saat berhasil masuk dia memegang jenggot Ustman, lalu
Ustman berkata "andai ayahmu melihat apa yang kamu lakukan padaku, niscaya
dia tidak akan senang dengan sikapmu ini". Muhammad bin Abu Bakar langsung
menarik tangannya. Sesaat setelahnya orang yang ikut bersama Muhammad bin Abu
Bakar langsung memukul Ustman hingga meninggal. Kemelut ini makin memuncak
karena tidak ada yang tau siapa yang ikut masuk bersama Muhammad bin Abu Bakar
kedalam rumah Ustman.
Dua sifat Ustman yang tidak
dimiliki oleh Abu Bakar dan Umar adalah, kesabarannya saat dikepung hingga
terbunuh dan penghimpunan Alqur'an ke dalam bentuknya yang sekarang.
Rahimahullah Ustman bin Affan.
Padang, 14 Mei 2016
Judul Buku : Tarikh Khulafa
Penulis : Imam As Suyuthi
Penerbit : Pustaka Al Kautsar
Peresume : Paramudika H
0 komentar:
Posting Komentar