Judul buku : Journal Hebron
Pengarang :
Arthur G. Gish
Penerbit : Mizan
Tebal buku : 548 halaman
Penulis bernama Arthur G. Gish, seorang
aktivis perdamaian dari Amerika yang melawan kekejaman Israel di Palestina
dengan jalan cinta dan anti kekerasan, dalam pengantar yang disampaikan oleh
Putut Widjarnoko bahwa Art panggilan
Arthur beliau adalah pejuang perdamaian yang Kaffah. Art tergabung dalam
organisasi CPT (Christian Paecemaker Teams) sejak 1995, mengunjungi mesir tiap
musim dingin sekitar tiga bulan, hingga tahun 2008 sebanyak 13 kali ke
Palestina, istrinya pun anggota dari CPT tapi aktif di Irak. Art dan istrinya
tinggal di Athens dengan rumah yang sangat sederhana, menggunakan pertanian
organik tanpa pupuk kimia untuk penyubur dan membuat pupuk kompos bahkan ketika
ada acara di Islamic center menghadiri acara akan selalu mebawa kaleng-kaleng
untuk mengumpulkan tulang-tulang, sisa makanan untuk dijadikan pupuk kompos,
membawa piring dan gelas sendiri karena tidak mau menggunakan styrofoam, bahkan
menjilat piringnya untuk memastikan tidak ada makanan yang tersisa, gaya hidup
zuhud kaum sufi, seorang humanis yang prihatin kepada nasib orang-orang
tertindas. Bahkan tak tanggung-tanggung menghadang tank Israel yang berniat
menghancurkan pasar orang Palestina
hingga moncong tank berhenti beberapa centimeter di depan mukanya. Inilah
gambaran yang diperlihatkan pada sampulnya.
Tujuan dari CPT salah satu poinnya untuk
mempelajari, berbicara dengan semua pihak yang terlibat dalam konflik,
bertindak sebagai pengamat Internasional, mengawasi apa yang terjadi,
melaporkan apa yang dilihat. Rekonsiliasi dapat terjadi hanya setelah segala
ketidakadilan diakui. Aksi langsung anti kekerasan sering dibutuhkan untuk
mengungkapkan terjadinya penindasan karena sering sulit bagi baik para korban
maupun penindas. Salah satu alat yang bagus digunakan dengan mediasi namun
ketika kedua belah pihak tidak berhasil maka dibutuhkan aksi langsung anti
kekerasan.
Buku ini terdapat lima Jurnal, dimulai dari 16
Desember 1995 – 21 Januari 1996, 28 Januari – 21 Maret 1997, 29 Januari – 8
Maret 1999, 16 Desember 1999 – 15 Februari 2000, 13 Desember 2000 – 31 Januari
2001, karena buku ini ditulis pada yahun 2001 hingga dituliskan pun hanya
sampai tahun 2001.
Buku membawa kita berada di tengah perang di
Hebron, kota kecil yang dihuni sekitar 120.000 penduduk, mayoritas Muslim, yang
awalnya kaum Yahudi dan muslim hidup berdampingan namun akibat Zionis yang
diikuti besarnya gelombang kedatangan warga Yahudi ke Palestina, berkembang
sebagai anti semitisme di eropa dan Amerika Utara, sebagai hasrat agar Yahudi
hidup merdeka seperti sedia kala.
Awal keberadaan Art dan kawan-kawan di Hebron
16 Desember 1995, demikianlah yang mereka lakukan, berinteraksi dengan
penduduk, berjalan-jalan kesana kemari bahkan menjadi alasan kepada penduduk
disana bahwa hobby mereka adalah jalan-jalan ketika dipertanyakan pasposrt,
berdiskusi dengan tentara Israel, melakukan perlawanan-perlawanan, bahkan
melakukan perlawanan terhadap bocah-bocah pemukim (Israel) ikut terlibat dalam
pergolakan pemukim dengan warga Palestina, ikut berdiskusi dengan tentara,
HAMAS, lebih sering mengunjungi rumah ke rumah sambil mendengarkan cerita para
yang tidak terlihat olehnya ketika pembantaian, perang ataupun bom-bom meledak,
rumah-rumah digusur, penghinaan, cacian. Ada jalan-jalan utama yang tidak boleh
dilalui oleh warga Palestina. Kehati-hatian dalam melakukan tindakan hingga
kaum pemukim tidak mengusir Art dan kawan-kawan dari Hebron tetap
dipertahankan, sudah menjadi hal biasa ketika pemukim tidak menyukai kedatangan
CPT di Hebron, walaupun CPT berada di Hebron bukan hanya untuk membela warga
Palestina. Jika
penasaran silahkan dibaca J
sumber gambar: indrailjas.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar