Sacrifice,
honestly, freedom.
Tiga kata ini bagaikan peluru yang langsung membidik jiwa karena amunisinya berisi
keyakinan, kejujuran dan kebebasan hingga membuat ia kuat, percaya diri dan
teguh. Dialah Maryamah, di usia 14 tahun ia memutuskan menjadi tulang punggung
keluarga. Keputusan tersebut ia ambil semenjak ayahnya Zamzami meninggal.
Baginya sekolah adik-adiknya lebih penting untuk diperjuangkan, jangan sampai
berhenti sekolah seperti dia. Biarlah ia yang putus sekolah. Namun citacitanya
tetap lestari bak pohon yang berbunga, kemudian berbuah. Citacita membahagiakan
keluarga, dan citacitanya untuk pintar berbahasa asing.
Kantor pos awal mula
pertemuan mereka. Maryamah dan Ikal. Pertemuan yang membuat mereka tahu satu
sama lain. Tentang sacrifice, honestly,
dan freedom. Perjumpaan yang menuai
citra, citra akan harga diri, citra akan kemenangan, dan citra akan
persaudaraan. Tak heran hal-hal itulah yang menjembatani Maryamah menjadi
Maryamah Karvop. Menjadi perempuan pertama yang mengilhami perempuan-perempuan
lainnya untuk berdiri di depan bersama kawan lainnya yang disebut laki-laki.
Kalo menurut Ikal
Maryamah itu semacam bakat yang terlambat diketahui. Jadi turnamen itu semacam
late debut bagi Maryamah. (h. 179). Memang turnamen apa? Jawabannya ada di
Cinta di dlm Gelas, Andrea Hirata.
Mateng, mateng
banget Andrea mengilhami pembaca. Itu menurut saya sebagai perempuan hehe yang
merasa bahwa Maryamah telah mewakili inspirasi itu bagi saya. Di saat awal
terjun ke dunia mendulang timah kepercayaan dirinya terkuak dari tiga kata
ajaib itu. Sekaligus sebagai kunci keyakinannya. Hutan ia jamahi demi
mendapatkan timah. Rasa takut ia kantongi dulu demi keluarga. Bak mengundi
nasib ia mencangkulcangkul tanah berlumpur, entah berapa dalam telah ia korek
itu tanah lumpur namun si timah rupanya masih mengintipngintip, rupanya mau
main kucingkucingan tu timah. Akhirnya dapat nggak yah tu timah sama Maryamah?
Come
on, mengalah,
putus asa, menyerah bukan tipe Maryamah sekali itu (pake logat Belitong). Hidup
telah memuntahkan berjutajuta perih pada dirinya. Mulai dari kematian ayahnya,
disusul sekolahnya yang out, belum
lagi menjadi tulang punggung keluarga dengan berbagai resiko yang memedihkan
sekaligus membuat ia menjadi kian tak gentar. Bahkan pernikahannya pun berujung
tragis. Dan pada akhirnya, atau puncaknya ibunya meninggal dunia. Jika memang
ia menyerah mungkin nama Karvop belum tentu ia akan sandang. Ikal, Giok Nio,
Detektif M. Nur, Selamot, si preman cebol dan Ninocka Stronovsky, tak ketinggal
paman Ikal adalah orangorang yang telah dibuatnya bangga. Yang membawa mereka
pada tingkat angkasa yang paling tinggi. Itulah sang maestro baru Maryamah
Karvop.
Judul : Cinta di dalam
Gelas
Penulis : Andrea Hirata
Penerbit, th. Terbit : Bentang, Juni 2010
Hal : 270 hal.
Resume : Isaimamiqi
ISBN : 978-602-8811-09-5
0 komentar:
Posting Komentar