Judul buku : 1st Mind Map untuk siswa,
guru dan orang tua
Penulis : Sutanto Windura
Penerbit : PT Elex Media Komputindo
Cetakan : pertama 2013
Tebal : 216 halaman
Buku ini saya
miliki dua tahun yang lau, hadiah dari seorang teman sebagai reward karena saya masuk dalam katagori pengunjung
paling rajin di perpustakaannya (maklumlah mahasiswi kere yang lebih suka
minjem dibanding beli...hehe). Awalnya saya tidak mengerti kenapa teman saya
memilihkan buku ini sebagai hadiah untuk saya. Tapi setelah saya membacanya
saya mulai paham, buku ini banyak membantu saya menemukan ide-ide untuk membuat
rangkuman materi-materi pelajaran untuk siswa-siswi saya yang ABK (Anak
Berkebutuhan Khusus).
Umumnya orang-orang
jika ditanya, bagaimana cara
meningkatkan hasil belajar? Sebagian besar menjawab dengan ikut les, kursus, belajar
lebih giat, mengurangi waktu main dan sebagainya. Kita sering kali lupa
bahwa untuk bisa mencapai keberhasilan belajar ada tiga unsusr yang tak dapat
dipisahkan yakni : what to learn atau
materi pelajaran itu sendiri, how to
learn atau cara-cara, teknik-teknik belajar dan keunikan (gaya) belajar
seseorang, dan yang terakhir why to learnatau
alasan-alasan belajar yang merupakan sistem motivasi dan program pikiran yang
membuat seseorang mau belajar.
Buku ini diawali
tentangbagaimana cara belajar atau How-to-Learn
menyebabkan kegagalan belajar seperti lelah, sulit memahami, sulit
menghafal, sulit konsentrasi, melamun, bosan dan pastinya belajar menjadi
sangat tidak menyenangkan, namun dapat diatasi dengan Mind map.
Mind map
pertamakali diciptakan oleh Tony Buzan dari Inggris, yang merupakan seorang
pakar pengembangan otak, kreativitas dan revolusi pendidikan sejak awal tahun
1970-an. Mind map telah digunakan tidak saja didunia pendidikan, tetapi juga
diperusahaan-perusahaan kelas dunia seperti General Motor, General Electric,
Boeing, IBM, Microsoft, Oracle, Disney, Flour Daniels, HP dll. Di Indonesia
sendiri Mind map telah masuk sejak tahun 1980-an dan mencapai puncaknya didunia
pendidikan sejak berdirinya Buzan Center Indonesia di tahun 2009.
Mind map merupakan
sistem belajar dan berfikir dengan menggunakan kedua belah otak baik kanan dan
kiri, menggunakan otak sesuai dengan cara kerja alaminya. Mengapa bisa
demikian? Seperti yang selama ini kita tahu setiap manusia memiliki buku manual
otak yang terdiri dari otak kiri dan otak kanan. Otak kiri yang sering disebut
otak logika merangkum hal-hal seperti kata, angka, garis, analisa, daftar,
hitungan, dsb yang kesemuanya itu merupakan ingatan jangka pendek sementara
otak kanan yang sering disebut otak seni atau otak kreatif merangkum hal-hal yang berkaitan dengan konseptual,
irama, gambar, warna, dimensi, imajinasi, dan lamunan yang tentu saja itu semua
merupakan ingatan jangka panjang.Mind map sendiri berbentuk visual (gambar),
sehingga dapat mudah untuk dilihat, dibayangkan, ditelusuri, dibagikan kepada
oranglain, dipresentasikan dan didiskusikan bersama, dsb.
Jika kita amati
kegiatan yang terjadi di kelas seperti mendengarkan guru menerangkan, menulis
catatan dengan satu jenis warna (tinta hitam atau biru), membaca bacaan dibuku
pelajaran, mengitung dll kesemuanya adalah kegiatan menggunakan otak kiri yang
merupakan ingatan jangka pendek. Lalu bagaimana agar kegiatan belajar menjadi
ingatan jangka panjang? Tentu saja dengan mengaktifkan otak kanan. Jika
seseorang menggunakan kedua belah otaknya maka yang terjadi adalah sinergi otak
yang tidak terbatas dan Mind map memungkinkan otak melakukan itu.
Ketika seseorang
diminta membayangkan sesuatu, mengingat jalan atau mengingat seseorang. Maka
yang terlintas dipikiran kita tentu saja benda, wajah dan peta yang jelas-jelas
semuanya adalah GAMBAR bukan tulisan atau deret angka. Cara kerja alami otak
adalah GAMBAR=VISUAl. Melalui Mind map kita diajak menvisualkan angka-angka,
tulisan-tulisan dari materi-materi yang ada di kelas melalui gambar dan
pancaran pikiran. Pancaran pikiran ini seperti ketika kita diminta membayangkan
soal “Indonesia” maka akan terpancar pikiran mengenai – bendera merahputih-
pulau-pulau-laut-sawah-garuda-tarian, dll. Jika kita fokuskan pikiran pada kata
sawah maka akan terpancar padi-kerbau-alat bajak-petani-saung-rumput-lumpur, lalu
kita fokuskan kata rumput pasti akan memancar lagi misalnya tanah-kuda-angin
dll.
Pikiran manusia tidak
bekerja secara urut misal indonesia-sawah-kerbau-rumput-angin-dst sehingga sangat tidak linear. Dengan cara kerja alami otak melalui
pancaran pikiran, satu ide akan menyebar menjadi beberapa ide (persis yang disampaikan
mas pringandi ketika bincang bintang bulan lalu). Dan setiap ide baru akan
menghasilkan ide-ide baru lagi. Pancaran pikiran yang kita visualisaikan inilah
yang disebut Mind map.
Adapun
langkah-langkah membuat mind map secara manual, yaitu :
1.
Kertas di posisikan dalam keadaan landscape.
2.
Tentukan topik yang akan dibuat
Mind map
3.
Buatlah pusat Mind map
ditengah-tengah kertas berupa gambar. Pusat
ini biasa disebut Central Image,
karena letaknya berada ditengah-tengah judul kertas dan harus berupa gambar.
Beri judul kalau perlu.
4.
Buatlah cabang utama yang memancar
langsung dari pusat mind map. Cabang utama ini
tugasnya menyatukan dan mengelompokan informasi-informasi sejenis atau
sama kepentingannya. Gunakan warna berbeda untuk setiap cabang yang berbeda.
5.
Informasi yang ditulis diatas
cabang dan jumlah satu buah kata saja, yaitu berupa kata kunci.
6.
Kembangkan cabang utama dengan
cabang-cabang yang lain berikutnya yang berisi informasi-informasi yang
berkaitan dengan cabang induknya.
7.
Gambar harus selalu ditambahkan
untuk memperkuat informasi atau membantu kreativitas berfikir anda.
8.
Selesai.
Di buku ini juga di
jelaskan langkah-langkah membuat mind map secara digital menggunakan komputer.
Mind map dapat diaplikasikan untuk kebutuhan keluarga seperti merangcang
liburan, tujuan keluarga, keuangan keluarga, arisan, silsilah keluarga dll.
Atau sebagai thingking tool dalam
mangement dan bisnis seperti perencanaan bisnis, pemecahan masalah, curah
pendapat, merancang visi, misi serta tujuan organisasi dll. Selamat Mencoba !
Bogor, 19 Mei 2015
Nurjanah
Indonesia Membaca 3
0 komentar:
Posting Komentar