Judul : Wonderful Husband, Menjadi
Suami disayang Istri (Seri Wonderful Family)
Penulis : Cahyadi Takariawan
Penerbit : Era Adicitra Intermedia
Cetakan : 2, Januari 2014
Jum halaman : 314 halaman
Motivasi
menikah adalah ibadah, bagian dari pelaksanaan aturan Allah yang kemudian
secara administrasi diatur oleh negara. Motivasi ini harus selalu dikuatkan
agar tidak melemah, sehingga pernikahan dapat bertahan lama. Namun seiring
waktu, janji yang telah diikrarkan saat akad mengalami pemudaran, ikatan yang
dahulu kuat, perlahan melemah, mengendur dan tidak jarang yang akhirnya
terlepas. Suami dan istri mencederai ikrar suci yang telah dikumandangkan.
Maka, suami yang ideal harus mampu memperbaharui makna janji, makna
ikrar, makna ikatan dan makna akad yang dahulu dilakukan saat prosesi
pernikahan agar selalu segar dan kokoh.
Setiap
istri pasti mendambakan suami yang ideal. Ideal bukan berarti sempurna, namun
ideal merupakan proses dan usaha menjadi, bukan hasil jadi. Menjadi suami
sayang istri, menjadi suami disayang istri, bukan menjadi suami takut istri,
bukan pula suami yang dibenci istri. Buku ini menceritakan sembilan karakter
Wonderful Husband atau suami yang disayang istri.
Karakter
pertama adalah memimpin keluarga dengan cinta. Bagaimana pun istri keadaanya,
ingatlah bahwa Allah mengutus kita untuk melengkapi kelemahan dan
kekurangannya, bukan memarahi, bahkan sampai mencaci maki. Memimpin dengan
cinta adalah bagaimana cara kita menasehati dan mengingatkan dengan kasih
sayang serta kelembutan. Karakter kedua adalah menundukkan ego. Suami ideal,
adalah suami yang mampu mengucapkan kata maaf lebih dahulu (mengalah dalam
pertengkaran), bukan yang mengawali pertengkaran. Seperti sederhana, namun
disemudah yang terlihat karena kebanyakan para suami sulit mengucapkan kata
maaf.
Karakter
ketiga adalah selalu berusaha membahagiakan istri, menundukkan istri dengan
kebahagian, bukan dengan kemarahan, bukan semata memenuhi kebutuhan materi,
bukan perihal bagaimana memenuhi semua yang diinginkan istri, namun bagaimana
menyentuh perasaan dan hatinya. Karakter keempat, selalu mengingat kebaikan
istri dan mudah melupakan keburukan istri. Saat ini banyaknya diantara suami
lebih sering mengungkit keburukannnya dari pada kebaikannya. Sesungguhnya
manusia memiliki kelebihan dan kekurangan, tidak ada yang sempurna.
Karakter
kelima, memahami kondisi istri. Ingatlah, bahwa setiap hari selalu ada yang
berubah, istri kita saat ini tidak sama dengan kondisi saat akad, ada perubahan
secara fisik. Selain itu, ada juga perubahan-perubahan lain yang harus
disadari, inilah yang wajib diketahui para suami agar selalu bisa memahami
kondisi istri. Karakter keenam adalah memberi teladan dalam kebaikan. Perlu
diingat dan wajib tersemat dalam pikiran, bahwa suam adala teladan untuk
seluruh anggota keluarga, jika suami memberikan contoh buruk, maka hal itu pula
yang akan dicontoh dan sebaliknya. Jadilah teladan yang dalam kebaikan.
Karakter
ketujuh, memelihara kesetiaan. Sebagai wonderful husband, maka kita harus
menjaga kesetiaan, jangan pernah selingkuh, jangan sampai menyakiti hati dan
perasaan. Perselingkuhan yang saat ini marak terjadi dimana-mana merupakan
salah satu contoh ketidaksetiaan terhadap pasangan. Karakter kedelapan adalah
tampil “Young and Fresh”, suami
selalu menuntut istri untuk tampil secantik mungkin, wangi dan sebaginya, namun
kita lupa untuk menata diri kita sendiri, jika ingin istri memberikan yang
terbaik, maka tampilkanlah yang terbaik.
Karakter
kesembilan, memberikan yang terbaik. Suami yang disayang istri selalu berusaha
memberikan segala hal yang terbaik, selalu berusaha memenuhi kewajibannya dan
tidak mendahulukan haknya. Saat ini banyak suami yang kasar terhadap istrinya,
menuntut segala hal dari istinya, namun lupa akan kewajibannya.
Semoga
kita mampu menjadi suami yang ideal bagi istri kita. Mari kembali belajar dan
belajar, agar mampu terus menerus memperbaiki diri dan siap menghadapi segala
permasalahan yang datang silih berganti.
0 komentar:
Posting Komentar