BUKU : PERSONALITY PLUS (Kepribadian Plus)
Bagaimana Memahami Orang Lain dengan Memahami
Diri Anda Sendiri
Penulis : Florence Littauer
Satu pekan lalu buku ini menceritakan tentang
Profil Kepribadian dan Potensi Kepribadian, oleh karena itu saya mencoba melanjutkan
bagian tentang Rencana Kepribadian. Setelah kita mengetahui tipe kepribadian
jenis apa maka sekarang saatnya kita merencanakan cara untuk mengatasi
kelemahan pribadi. Keempat tipe yang sudah dibahas pekan lalu, masing-masing
memiliki kebaikan dan keburukan. Semoga semakin memotivasi untuk senantiasa
melakukan perbaikan diri. Buku ini menyebutkan berbagai macam kekurangan
yang mungkin ada pada semua tipe kepribadian. Saya hanya mengambil beberapa
poin penting yang mungkin sering kita jumpai.
Tokoh saunginis terkenal karena memilik
berbagai macam ide gagasan sehingga menginginkan adanya sebuah perubahan pada lingkungannya.
Tingkat pengabdiannya pun begitu tulus. Masalah yang mungkin muncul pada tokoh
ini adalah gaya bicara yang tinggi sehingga perlu adanya pengendalian diri.
Disebutkan pula dalam buku ini Sanguinis bersifat mementingkan atau
memperhatikan dirinya sendiri. Perlulah dihindari dengan belajar untuk
mendengarkan orang lain. Perlu pula bersikap perasa terhadap kebutuhan orang
lain. Bahkan orang sanguinis itu, tidak mudah untuk menjadi teman yang baik,
tatapi hal itu adalah sesuatu hal memiliki nilai yang luar biasa. Jangan hanya
puas menjadi pendengar tetapi jadilah sosok seorang sahabat. Masalah sanguinis
yang muncul berikutnya adalah tidak tertib dan tidak dewasa. Banyak tipe ini
menunjukkan menyukai profesi pekerjaan yang berganti-ganti sehingga dibutuhkan
menyatukan berbagai macam kreativitas hidupnya dan menumbuhkan sikap
kedewasaan.
Berbeda dengan tipe kepribadian melankolis.
Karakter tersebut sering merasa hidupnya tertekan. Tidak sebaiknya merasa mudah
untuk tersakiti dan carilah sisi positif yang lain. Selain itu orang melankolis
punya citra diri yang rendah dan suka menunda pekerjaan. Perlu dilakukan
pemecahan misalkan jangan terlalu lama dalam melewatkan waktu banyak hanya
untuk merencanakan. Perlu sebuah realisasi yang terbukti. Ada juga tipe
melankolis yang ternyata sering mengajukan tuntutan yang sifatnya tidak
realistis kepada orang lain, makanya perlu berpikir lebih rileks meskipun
standar berpikir orang melankolis cukup tinggi. Tidak segalanya hidup di dunia
ini harus sempurna, jadi santai saja.
Selanjutnya adalah tipe koleris. Di mana tipe
ini tidak mau mempercayai sesuatu hal yang bersifat ofensif. Orang koleris
tidak memiliki rasa malu di depan banyak publik. Sangat pekerja keras, namun
sisi negatifnya adalah, mereka hanya tidak bisa rileks. Yang harus dilakukan
adalah menyingkirkan tekanan yang ada pada orang lain dan merencanakan kegiatan
di waktu senggang. Orang koleris dominan itu juga merasa kuat dan benar, tetapi
tokoh koleris ini tidak populer. Nah tokoh ini dimungkinkan tidak bisa
membayangkan bahwa dia itu, bisa jadi pada suatu ketika harus meminta maaf.
Tidak selamanya beranggapan benar terus. Orang koleris ini memiliki potensi
memimpin cukup besar, tokoh ini harus bisa belajar mengambil manfaat dari
berbagai kesalahan. Bukan menonjolkan pada kesombongan atau pun
ketidaksabarannya.
Tipe kepribadian yang terakhir adalah phlegmatis.
Tipe ini berprofil rendah. Banyak orang plegmatis itu tidak bisa membayangkan
bahwa mereka menyinggung perasaan orang lain, sulit sekali berkomunikasi yang
baik. Ada pun masalah yang muncul pada tipe ini adalah seolah seperti tidak
ada. Sehingga tipe ini, membutuhkan usaha untuk membangkitkan semangat.
Plegmatis nampak juga memiliki masalah dalam kemalasan. Sangat disarankan untuk
tidak menunda-nunda semua hal yang bisa dilakukan pada saat itu juga. Tokoh
phlegmatis juga memiliki kemauan keras tapi bersifat tenang. Pemecahan masalah yang
bisa ditawarkan adalah belajar untuk mengkomunikasikan perasaan hati kepada
orang lain yang terpercaya.
Semua kepribadian yang dipaparkan di atas
memiliki sisi lebih dan negatif yang berbeda. Dan kita pun sebagai manusia
menilai kepribadian kita adalah hal yang unik. Kebanyakan kita mempunyai jumlah
total yang tinggi (dominant) pada satu watak/satu tipe kepribadian saja,
didukung dengan watak sekunder dan watak yang lainnya yang tersebar dengan ciri
khasnya. Di buku ini disebutkan pula adanya campuran alami yang muncul antara
tokoh sanguinis dan koleris. Pun memang sering kita temui pula dalam kehidupan
nyata. Sedangkan campuran alami lain
adalah antara melankolis dengan plegmatis. Kedua karakter tersebut memiliki
karakter yang hampir sama pula.
Woro IM1
0 komentar:
Posting Komentar