Kategori :
Buku
Judul :
Why Samsung: Menginspirasi Dunia Menciptakan Masa Depan
Pengarang :
Koh Seung Hee, et al
Penerbit :
Bentang Pustaka
Chapter 3 Lee Kun Hee dan Entrepreneurship
Bab ini diawali dengan penjelasan apa itu
enterpreneurship. Ada banyak definisi yang memaknai apa itu entrepreneurship. Dalam bahasa Korea entrepeneurship diterjemahkan sebagai
“jiwa pengusaha” oleh kalangan media massa dan masyarakat umum. Di dalam
entrepreneurship terdapat poin-poin seperti:
1. Empowerment
(pemberdayaan)
Hoam pendiri Samsung mempunyai
prinsip, “ Jika tidak dapat dipercaya, jangan percayakan. Jika berguna, percaya
dan percayakanlah.” Prinsip ini juga dipegang teguh oleh Lee Kun Hee dalam
kepemimpinannya. Hingga saat ini Lee Kun Hee sebisa mungkin menghindari keterlibatan
langsung dengan sistem manajemen secara keseluruhan. Hal ini dilakukan agar
mereka (para staff) mempunyai kemampuan dan keahlian dalam memegang tanggung
jawab.
2. Kebaikan
Leader (pemimpin)
Lee Kun Hee berpendapat seorang
pemimpin harus menjadi seniman terpadu yang memiliki 5 jenis kebaikan, yaitu:
mengerti, bertindak, memerintah, mengajari dan menilai.
3. Kualifikasi
Kekuatan Individu Berpotensi
Bagi Lee Kun Hee masa depan adalah
era dimana ada seorang jenius yang bisa member makan puluhan ribu orang. Orang
ini harus mengetahui level teknik terbaik, memiliki kemurahan hati,
memperlihatkan kepemimpinan yang baik dan menampung nilai dan budaya Samsung
yang telah dibahas di Bab 2.
4. Motivasi
Lee Kun Hee berpendapat bahwa
insentif adalah temuan paling besar manusia yang menumbuhkan kepercayaan yang
menjadi dasar dalam menunjukkan kreativitas manusia.
5. Konsep
“Pekerjaan”
Lee Kun Hee memiliki konsep
pekerjaan tersendiri tentang grup cabang. Dimana bisnis yang dijalankan
dibangun untuk menstabilkan angka kegagalan pada tingkat minimal.
6. Konsultasi
Bisnis dan pendidikan
Jika selama ini dikenal istilah
“uang, elite dan auditor korupsi”, maka pada bagian auditor korupsi di grup
Samsung diganti dengan konsultasi bisnis. Dimana pasca diaudit, staff kemudian
memaparkan arah tujuan, dilakukan penggalian staff terbaik dan promosi jabatan.
Jika dibandingkan antara Hoam dan
Lee Kun Hee, perbedaan yang mendasar dalam kepemimpinan mereka terletak pada tempat
usaha. Lee Kun Hee mengarahkan pandangan masa depan ketimbang masa lalu melalui
konsep global dengan menjadikan perusahaan kelas dunia bukan hanya dalam negeri
saja.
Bagian selanjutnya dalam bab ini
membahas bagaimana Lee Kun Hee mengembangkan bisnis semi konduktor. Jujur
secara pribadi, saya kurang paham karena banyak istilah yang asing dalam
keseharian saya. Misal pada tahun 1987, Lee Kun Hee sedang mengembangkan D RAM
4 MB, pada saat itu Toshiba perusahaan semi konduktor lain juga sedang
mengembangkan D RAM 4 MB. Toshiba menggunakan cara trench, yaitu menggali ke bawah tanah untuk menanam sirkuit. Maka
Lee Kun Hee malakukan cara kebalikannya alias cara stack dengan menumpuk sirkuit semakin ke atas. Dan dengan metode
kebalikan ini Lee Kun Hee berhasil mengungguli Toshiba dalam bisnis
semikonduktor.
Pada tahun 1993, Lee Kun Hee
memutuskan untuk memproduksi wafer (bahan
produksi elemen semi konduktor) berukuran 8 inchi.Padahal pada saat itu
standart dunia untuk wafer adalah 6
inchi. Banyak yang menentang idenya, karena jika proyek ini gagal akan
menghabiskan trilyunan won. Namun kenyataannya, Oktober 1993, Samsung berhasil
mendepak industry semikonduktor Jepang dengan penggunaan wafer 8 inchi ini.
Samsung juga pernah menjalankan
bisnis dengan cara join dengan Toshiba di bidang NAND flash memory, namun akhirnya memutuskan berdiri sendiri. Samsung
kemudian mengembangkan bisnis LCD, meskipun sempat galau karena beberapa segmen
bisnis LCD sudah dikuasai Toshiba, NEC, Sharp dan Hitachi.
Selain sukses menjalankan bisnis di
atas, Samsung juga pernah mengalami kegagalan. Misal: pengembangan KIA motor,
perusahaan mobil yang bekerjasama dengan Nissan yang gagal akibat krisis nilai
tukar mata uang tahun 1998, Lee Kun Hee juga pernah menarik 15.000 produk
telepon selulernya yang sudah terdistribusi di pasar untuk dibongkar dan diperiksa
kembali.
Bagian selanjutnya dalam Bab ini
membahas tentang inovasi manajemen Samsung. Inovasinya sebagai berikut:
-Mendeklarasikan konstitusi Samsung
dengan memulai meningkatkan martabat diri sendiri menuju perusahaan nomor satu.
- Mengubah jam kerja dari jam 9
sampai 5 menjadi jam 7 sampai 4
- Membuat resume manajemen yang
wajib dibaca satu jam sehari dan didiskusikan setiap pagi
-Mengembangkan CAD/CAM dalam
peningkatan sistem informasi perusahaan
- Mengembangkan desain setelah
kualitas produk. Realisasinya pada peluncuran ponsel T100 yang menjadi premium brand dan menembus penjualan di
atas 10 juta.
-Puspita IM 1-
0 komentar:
Posting Komentar