Kategori Bacaan : Buku
Judul : How to Read a Book
Penulis :
Mortomer J. Adler dan Chaerles Van Doren
Tahun Terbit : 1972
BAB III Tingkatan Pertama Dalam Membaca: Elementary Reading
Mortomer J.
Adler dan Charles Van Doren adalah penulis berkebangsaan Amerika. Pada bab 3
ini mereka banyak menceritakan tentang aktivitas membaca yang dilakukan oleh Bangsa
Amerika pada dekade 1970-an. Diceritakan bahwapada 1970 adalah saat-saat dimana
Bangsa Amerika mulai mendidik warganya. Periode 1970-1980 di Amerika disebut
sebagai ‘DekadeMembaca’; sebuah periode sejarah yang kelak menghantarkan Amerika
Serikat menjadi negara adidaya seperti hari ini.
Pada
masa tersebut, terdapat dua metode terkenal yang dipakai oleh bangsa Amerika
dalam sistem pengajaran baca-tulis kepada masyarakatnya, yaitu metode ABC dan metode
visual. Metode ABC adalah metode lama yang telah dipraktekkan sejak abad 19
oleh sekolah-sekolah di Yunani dan Roma. Metode ini diterapkan dengan cara peserta
didik mengikuti apa yang diucapkan olehpendidik dalam mengeja huruf satu per
satu. Metode ABC dalam perjalanannya mengalami perkembangan, yakni dengan pembedaan
huruf mati dan huruf vocal. Pendidik yang dalam kegiatan belajar mengajar-nya menerapkan
pembedaan huruf mati dan huruf vocal, disebut menggunakan metode phonic. Kedua metode
ini menekankan pada kegiatan membaca secara oral dan berbasis suara.
Berbeda
dengan metode ABC dan turunannya (metode phonic), metode berikut ini lebih berkonsentrasi
pada identifikasi visual atas bentuk huruf sebelum melafadzkannya. Sebelum berhasil
membaca suatu kata, seseorang yang menggunakan metode ini wajib mengeja huruf satu
per satu. Metode ini dikenal sebagai metode visual, yang dikembangkan oleh
Horace Mann pada 1840 di Jerman. Perkembangan metode visual mampu mengubah kebiasaan
membaca dengan metode ABC yang cenderung dibaca dengan suara keras menjadi dibaca
dalam diam (silent reading).
Amerika
membebaskan warganya untuk memakai salah satu dari dua metode diatas yang
sedang popular pada masa itu. Hal terpenting dari Dekade Membaca adalah setiap warga
negara harus bisa membaca (dilarang buta huruf). Pada system pendidikan di
sekolah-sekolah Amerika, tidak ada yang lebih dikritisi selain peningkatan kemampuan
membaca. Amerika mencanangkan cita-cita pada masa tersebut; bahwa barangsiapa yang tidak bisa membaca maka ia bukan bagian dari
mimpi Amerika.
Pada
bab III ini penulis juga menceritakan mengenai 4 fase yang dilalui oleh seorang
anak dalam level Elementary Reading. Level Elementary
Reading biasa terjadi pada anak yang barulahir hingga usia 6-7 tahun. Berikut
ini penjelasan dari masing-masing level.
1.
Bersiap untuk
Membaca
Pada fase ini
anak berupaya menyiapkan empat hal dalam dirinya untuk benar-benar bisa melakukan
aktivitas membacaya itu kondisi fisik, intelektual, kebahasaan dan personal. Kondisi
fisik berkaitan dengan penglihatan dan pendengaran yang cukup. Kesiapan intelektual
adalah kondisi minimal yang dimiliki si anak untuk melakukan kombinasi huruf hingga
menjadi suatu kata. Kebahasaan terkait dengan
kemampuan anak untuk berbicara secara lantang dan jelas; dan kemampuan personal
berkaitan dengan kapasitas anak untuk bekerjasama dengan orang lain, baik dengan
pengajarnya atau pun teman sebayanya.
Setiap anak mempunyai
kondisi yang berbeda-beda pada empat prasyarat di atas. Pengajar atau pun orang
tua diharapkan bijak dalam menghadapi situasi ini. Sebaiknya tidak memaksakan si
anak harus dapat membaca pada usia tertentu, namun tidak pula berarti bahwa menunda
untuk memberikan pengajaran anak. Usaha mendidik anak agar menyukai aktivitas membaca
tetap dilakukan namun porsinya disesuaikan dengan kemampuan anak. Mampu membaca
dalam usia lebih dini terkadang tidak lebih baik dari mampu membaca pada usia
yang lebih tua. Hal terpenting adalah tetap menjaga agar anak jangan sampai membenci
atau trauma pada aktivitas membaca.
2.
Bersiap untuk
Membaca
Apabila anak
mulai memasuki fase ini, maka akan terlihat kecenderungan pada dirinya yang mulai mengenali beberapa huruf. Jumlah kata
yang dapat dikenalinya pada fase ini pun identik berkisar pada 300-400 kata. Ini
adalah tahun awal baginya untuk mencintai aktivitas membaca, oleh karena ini sebisa mungkin buat tahun ini sangat
berkesan untuknya. Pengajar/orangtua dapat mulai mengenalkan pada fase ini beberapa
kemampuan dasar seperti konteks asli kalimat, arti kata sebenarnya dan permulaan
suara setiap kata. Berakhirnya tahap ini ditandai dengan aktivitas anak yang
mampu membaca literature tanpa didampingi dan ia melakukannya dengan antusias.
3.
Peningkatan
Kosakata yang Terjadi Secara Cepat
Anak yang telah
menyukai aktivitas membaca akan mencari berbagai literature bacaan. Anak yang
berada pada fase ini akan kita saksikan bahwa ia mencari bahan bacaan apapun dengan
tujuan yang berbeda-beda. Jika anda melihat fenomena ini ketahuilah bahwa anak anda
sedang berada dalam fase senang membaca. Beberapa tujuan umum yang akan ia cita-citakan
agar tercapai dengan membaca antara lain adalah membaca agar bahagia, memuaskan
rasa ingin tahunya dan atau memperluas cakrawala berpikirnya.
4.
Penguatan Kemampuan
Membaca
Ini adalah fase
terakhir dari level Elementary Reading.
Penulis menyebut fase ini adalah fase yang paling dewasa diantara tiga tahap sebelumnya.
Kedewasaan ditandai dengan kondisi ideal dimana si anak akan terus melakukan kegiatan
penguatan kemampuan membacanya di setiap aktivitas hidupnya.
--oooOWawan-IM1 Oooo--
(sumber gambar: http://www.goodreads.com/book/show/567610.How_to_Read_a_Book)
0 komentar:
Posting Komentar