Penulis :
Prof. Dr. Raghib As-Sirjani
Penerbit : Pustaka Al Kautsar
Peresume : Ikhsanudin
Halaman :
368-376
Perkembangan Ilmu Sosial (Bagian
Pertama)
Muslimin terbuka terhadap ilmu dari
luar, menyerapnya sesuai dengan akidah yang mengalir, lantas menambah dan
mengembangkannya, lalu mewariskan segala keunggulan ilmu itu, sehingga dapat
dirasakan pengaruhnya sampai sekarang.
- Ilmu Filsafat
Philien yang berarti cinta dan sophia
yang berarti hikmah. Philosopher adalah mereka yang suka terhadap hikmah. Al
Kindi mendefisikannya sebagai ilmu pencarian hakikat dengan seluruh kemampuan
manuisa untuk menegakkan kebenaran.
Ilmu filsafat tidak dikenal oleh kaum
Muslimin sebelum terjadinya gerakan penerjemahan yang dilakukan pada masa Bani
Abbasiyah, terutama saat Al Ma’mun berkuasa. Beliau mengirimkan utusan kepada
raja Romawi untuk mendapatkan buku-buku filsafat Konstantinopel dan mendirikan
badan penerjemahan.
Filsafat tersebut dan berbagai ilmu
dari Yunani menjadi salah satu perbendaharaan kaum Muslimin. Akibatnya muncul
perbedaan pendapat tentang pijakan ilmu tersebut. Ada yang menentang, terutama
ahli fikih yang menganggap filsafat merupakan pintu kesesatan. Ada juga yang
mengambil jalan tengah, mengambil filsafat apa yang dipandangnya benar, dan
menolak apa yang dipandangnya salah, seperti kelompok Mu’tazilah dan kelompok
Asy’ariyah seperti Al Ghozali. Pun ada yang mengagungkan dan menjadikannya
panduan, mempelajari, menghikayatkan, menulis untuk menunjukkan, yaitu pendapat
Al Kindi dan pengikutnya.
Para filosof Muslim unggul dalam
nilai-nilai percobaan mereka tentang petunjuk filsafat dan agama, memadukan
akal dan wahyu. Kaum Muslimin menampilkan ilmu filsafat dalam aplikasinya
seputar pengetahuan, membetulkan kesalahan di dalamnya, mengikat antara setiap
sisi pengetahuan yang berserakan, dan mutiara yang berjauhan, dan menambah
penjelasan yang mencukupi tentangnya. Kemudian menambah sesuatu yang baru yang
tidak diketahui oleh orang-orang yang terdahulu. Maka muncullah pemikiran
filsafat Islam.
- Ilmu Kalam
Ilmu yang mengandung hujjah tentang
akidah keimanan dengan dalil-dalil akal, membantah orang-orang bid’ah dan
sesat. Dari dasar inilah kemudian muncul mahab filsafat besar. Muncullah
aplikasi kaum Muslimin dalam penafsiran alam semesta dan menguak aturan-aturan
alam.
- Ilmu Tasawwuf
Merupakan salah satu ruang lingkup
filsafat Islam. Ilmu ini merupakan eksperimen ruhaniyah yang mewarnai kehidupan
dengan citra rasa pemikiran, akal, dan hati untuk sampai pada pemahaman wujud
kebenaran.
- Filsafat Khusus
Adalah ilmu filsafat bagi mereka yang
terkagum-kagum dengan filsafat Yunani. Mereka bersembunyi untuk mempelajarinya,
menerangkannya, menguraikannya, dan menuliskannya. Diantaranya adalah Al Kindi,
Al farabi, Ibnu Sina, Ibnu Rusyd, Ibnu Bajah, dan Ibnu Thufail. Inilah ahli
filsafat Muslim yang menjadi pusat penerang dunia dan peradaban barat.
Al-Kindi
Banyak menulis dasar filsafat Arab
Islam dan mendapatkan puncak kegemilangan dengan julukan Filsuf Arab. Menulis
dua ratusan kitab dalam berbagai bidang ilmu. Kitabnya tentang filsafat adalah
Filsafat Ula fima Duuna Thobiyat wa Tauhid. Al Kindi meletakkan dasar bangunan
pertama dalam menjelaskan problem kebebasan berkehendak dengan penjelasan
filsafat. Al Kindi juga memberikan pengaruh di bidang ilmu falak, kedokteran,
obat-obatan, geografi, kimia, mekanik, dan musik.
Al Farabi
Merupakan Guru Kedua dalam penjelasan
buku-buku Aristoteles. Dikenal dengan nama Alpharabius. Mengutamakan penjelasan
dan pemikiran yang menguatkan untuk mendekati filsafat Yunani menuju pemikiran
Islam. Ara ahlu Madinatul Fadhilah menjelaskan aturan masyarakat yang tiada
duanya yang menafsirkan sisi islam menurut kacamata filsafat khusus.
Buku-bukunya diterjemahkan kedalam bahasa latin pada abad Pertengahan, diterbitkan
di Paris tahun 1638 M, dan pengaruhanya sangat besar di filsafat Eropa.
Ibnu Sina
Adalah guru ketiga setelah Aristoteles
dan Al Farabi. Terkenal juga dalam bidang kedokteran. As Syifa dan An Najat
menjadi salah satu karya terbesar. Banyak karyanya yang diterjemahkan ke dalam
bahasa Eropa.
Ibnu Rusyd
Muslim ahli filsafat dari Spanyol. Penjelas
filsafat Aristoteles paling senior. Orang barat memetik ajarab filsafat Ibnu
Rusyd secara sempurna dan mebuka pemikiran filsafat Eropa abad pertengahan dan
membuka pintu-pintu pembahasan dan diskusi.
Itulah filsafat Islam yang mengambil
apa yang perlu diambil dari filsafat Yunani Kuno, menjernihkannya, menambah
pembaharuannya. Memberikan pengaruh yang besar di Eropa dan mendapatkan
perhatian di universitas-universitas dan perkuliahan.
0 komentar:
Posting Komentar