Judul : Wonderful Coupke, Menjadi
Pasangan Paling Bahagia (Seri Wonderful Family)
Penulis : Cahyadi Takariawan
Penerbit : Era Adicitra Intermedia
Cetakan : 1, Januari 2015
Jum halaman : 354 halaman
Cahyadi Takariawan,
lahir di Karanganyar, 11 Desember 1965. Alumni Fakultas Farmasi UGM. Sekarang
aktif di Yayasan Peningkatan dan Pengembangan Sumber Daya Umat (YP2SDU) dan
juga sebagai konselor serta trainer di Jogja Family Center (JFC).
Siapa
sih yang tidak ingin menjadi pasangan paling bahagia? Bahagia di dunia dan
bahagia di akhir tentunya. Pasangan itu merupakan penyempurna bagi yang lain,
sehingga menjadi pelengkap bagi kehidupan. Kita banyak menyaksikan di
lingkungan kita pasangan yang hidupnya romantis dan bahagia, serta terlihat
tidak banyak masalah yang menerpa dalam bahtera rumah tangganya. Inilah Wonderful Couple. Ada diantara mereka
yang tinggal di rumah tipe SSSSS (sangat semmpit, sesak dan susah selonjoran),
ada pula yang tinggal di rumah gedongan, ada yang bekerja di lahan pertanian,
hingga perkantoran. Ada yang berpendidikan rendah, ada pula yang berpendidikan
tinggi. Ada yang memakai mobil mewah, ada pula yang kesana-kemari hanya
menunggangi telapak kaki.
Namun,
mari sejenak kita melihat sisi lain. Dibalik kebahagian tadi, banyak pula
pasangan-pasangan yang timbul tenggelam, rumah tangganya hancur lebur dan
berujung pada perceraian. Semua tidak terlepas dari bagaimana cara kita
menapaki perjalanan bersama. Di buku Wonderful
Couple dijelaskan bahwa persahabatan dan komitmen menjadi faktor utama
dalam membentuk keluarga bahagia. Selain itu, faktor humor juga memiliki
kontribusi guna membangun kebahagian keluarga. Wonderful Couple bukanlah keluarga yang berwajah tegang dan kaku
karena hidup di bawah tekanan, namun Wonderful
Couple adalah pasangan yang harmonis, serasi dan bahagia karena memiliki
landasan iman yang teguh, meletakan pernikahan di atas motivasi ibadah, taat
menjalankan perintah Allah dan meneladai Rosulullah saw.
Ada
beberapa catatan yang harus diperhatikan guna membentuk Wonderful Couple, yaitu : pertama dewasa menghadapi masalah. Diakui
atau tidak masalah pasti kan selalu datang, tidak kenal waktu, perlu diingat
ketika masalah datang, janganlah bertengkar, karena pertengkaran dapat merusak
kebahagian. Jangan biarkan hal-hal kecil dalam kehidupa harian merusak
kebahagian. Hadapi saja permasalahan bersama pasangan. Semua akan indah jika
mampu bersikap yang tepat disaat yang tepat. Kedua, bijaklah dalam menyikapi
konflik. Sesungguhnya jika kita mau melihat lebih jauh, ternyata konflik itu
ada manfaatnya, yaitu : menyadarkan diri bahwa ada persoalan yang harus
diselesaikan, mendorong untuk melakukan perubahan, menjadikan kehidupan lebih
menarik. Ketiga, menghadapi intervensi teknologi. Pernah mendengar kisah perceraian
karena teknologi? Berita seperti ini sering kali menjadi santapan infotainment
setiap hari. Teknologi mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat. Perlu
adanya tindakan yang tepat guna menjadikan teknologi sebagai sarana membangun
keluarga yang hakiki.
Keempat,
menikah tidak untuk berpisah. Tau kah kamu? Bahwa setiap jam ada 30 pasangan
yang bercerai di Indonesia. Semua bukan karena satu atau dua faktor, namun
karena suatu permasalahan yang terus menerus dipupuk dan akhirnya menumpuk.
Tentu saja perceraian bukan suatu kehendak dalam sebuah pernikahan, yang harus
dilakukan adalah menguatkan kebersamaan dan keharmonisan keluarga. Keelima,
menyelaraskan perbedaan. Perbedaan adalah sebuah anugrah yang harus disyukuri
agar menjadi awal munculnya keberkahan. Adanya perbedaan adalah sebuah hal
mendasar. Pernikahan pun terjadi karena adanya perbedaan bukan? Oleh karenanya
marilah sikapi perbedaan sebagai sebuah rahmat.
Kebahagian
bersamaa pasangan, tentu tidak bisa hanya dengan usaha yang bercorak fisik atau
material semata. Kita wajib melibatkan Allah agar mendapatkan kemudahan dalam
menghadapi setiap kesulitan, kesabaran dalam menghadapi setiap ujian. Persoalan
kehidupan itu datang dan pergi tanpa diundang, datangnya tak kenal waktu,
pulangnya pun tidak dapat diprediksi. Do’a dan usaha menjadi bagian guna
membentuk Wonderful Couple. Sudahkan
kita menjadi Wonderful Couple? Berkaca
pada diri hihi....
0 komentar:
Posting Komentar