Semua
orang yang sudah bekerja tidak asing lagi dengan kata RESIGN. Mungkin sebagian
dari kita sering medengar kalimat ini dari kolega di kantor, misalnya: “gue
capek kerja, mau resign aja!”, “Bos nyebelin, pengen resign aja rasanya!” atau
“Gue rasanya nggak berkembang di kantor ini, mungkin sebaiknya gue resign aja
kali ya?”. Banyak sekali masalah karyawan di kantor yang menjadi pencetus
keinginan untuk resign. Dan novel ini, sesuai judulnya, memberikan cerita yang
menarik dari resignation.
“No one
naturally loves work, except my boss”
The
Cungpret
Adalah
Karin, Rara, Carlo dan Andre menamai seluruh karyawan sebagai cungpret alias
kacung kampret yang apabila ditambah dengan awalan ‘The’ terdengar lebih terhormat.
Mereka bekerja di perusahaan konsultan bisnis multinasional yang berkantor di
Jakarta, bekerja dalam tim yang di kepalai oleh Tigran. Tigran dianggap
memiliki banyak kelainan, dia selalu ikhlas bekerja hingga larut malam,
mengambil program Master 3 kali di negara berbeda, mau belajar terus dan
umurnya masih 34 tahun dengan pencapaian luar biasa. Dengan semua ‘kelainan’
yang dimilikinya, tentu menjadikan Tigran bukan orang yang ‘normal’. Inilah
alasan keempat cungpret ingin segera resign.
Cerita di
novel ini menjadi menarik ketika salah satu cungpret menawarkan taruhan, siapa
yang lebih dulu berhasil resign adalah pemenangnya, dan yang kalah harus
meneraktir ‘senior resign’. Berlomba-lombalah para Cungpret menyebar lamaran
ditengah kesibukan kerja yang sudah terasa mencekik. Hampir setiap hari The
Cungpret pulang lewat tengah malam demi menyelesaikan proposal, analisis data
klien, membuat laporan, dll. Dan Tigran adalah orang yang selalu terakhir
pulang.
“Mungkin
si Bos punya indera keenam, masa feelingnya bisa jitu terus?
-Cungpret
yang selalu mati langkah
Entah
bagaimana, usaha para cungpret resign selalu gagal karena the leader always
have one step ahead alias selalu bisa mengedus ada indikasi resign dari para
karyawannya. Rara yang punya panggilan untuk interview minggu depan, malah di
tugaskan Tigran pergi ke Singapura untuk melakukan training. GAGAL. Berbagai
cara dilakukan untuk dapat memenuhi undangan interview dari perusahaan lain,
seperti pura-pura sakit, ada urusan keluarga mendadak, jalan macet dll. Pernah
suatu hari Rara makan siang di luar untuk interview dengan calon Bos baru di
sebuah restoran, dan bagaimana bisa Tigran mendapati Rara di restoran itu juga?
apa yang dilakukan Rara saat kepergok bos saat interview?
Cerita
dalam novel ini membuat pembaca penasaran, geregetan, dan berpikir ‘ada
benarnya juga’ . banyak pelajaran dalam dunia kantor yang saya dapat dari buku
ini. misalnya, meski ingin sekali keluar dari kemelut kerja yang seperti tidak
ada habisnya, tidak perlu melakukan cara-cara tidak terhormat seperti mencari –
cari SP untuk dapat dikeluarkan dai perusahaan, tetap kerjakan kewajiban dengan
penuh tanggung jawab, karena resign belum tentu jadi jalan keluar setiap
masalah pekerjaan, berganti bos atau berpindah perusahaan belum tentu akan
memberikan nasib yang lebih baik dari sebelumnya. Selain tentang resign, novel
ini juga dibumbui dengan kisah cinta yang unik dan seru untuk diikuti, selamat
membaca!
Judul : Resign
Pengarang : Almira Bastari
Tahun :
2018
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Jmlh Hal : 286 halaman
- Khairisa
-
0 komentar:
Posting Komentar