Penulis : Parlindungan Marpaung
Cetakan ke : V, Juni 2006
Diterbitkan oleh : MQS Publishing
Halaman. : 332
Bismillahirrahmanirrahim
Setengah
Isi Setengah Kosong, buku yang ditulis oleh Bp. Parlindungan Marpaung
ini merangkum kisah-kisah inspiratif sarat hikmah untuk bisnis dan
karier. Pria kelahiran Jambi 13 November 1968 ini adalah seorang
psikolog di bidang industri dan organisasi. Ia sangat concern menggeluti
bidang pelatihan dan pengembangan.
Menginspirasi
dan memotivasi bagi yang membacanya melalui pesan-pesan moral yang
dituangkan secara menarik. Ia berbagi kebaikan dan manfaat ketika
menemukan inspirasi yang bermakna dalam menjalani kehidupan ini,
menemukan jalan untuk melakukan perubahan diri. Pesan moral dirangkuim
dalam 63 kisah tentang kasih sayang, komunikasi, motivasi,
profesionalisme dan sikap hidup.
Pada
cover buku digambarkan sebuah gelas yang berisi air yang tidak penuh
disertai dengan judul Setengah Isi Setengah Kosong, kita seperti diajak
untuk memberi pendapat apakah sebenarnya gelas tersebut setengah isi
atau setengah kosong atau malah penuh karena setengahnya diisi air dan
setengahnya diisi udara. Kesemuanya bisa salah bisa juga benar, semua
bergantung dari cara pandang kita. Kita diajak untuk berpikir positif
dan kreatif dengan melihat setiap permasalahan hidup dalam kisah-kisah
inspiratif tersebut dari berbagai aspek, dengan
demikian akan membuat kita lebih cerdas, lebih jeli, lebih terbuka
memahami peluang dan memiliki motivasi yang lebih baik.
Salah
satu petikan kisah yang mewakili sikap hidup sesorang terhadap ujian
hidup disampaikan oleh Socrates bahwa "hidup yang tidak teruji adalah
hidup yang tidak layak untuk dihidupi (unexamied life is not worth
living)".
Dalam
"The bamboo Oracle", dikisahkan bagaimana pohon bambu (bamboo) yang
hidup enak dalam rumpunannya terpaksa harus ditebang dan menderita rasa
sakit yang amat sangat ketika dipotong- potong. Namun sang bambu
akhirnya mengerti setelah dia tahu bahwa dirinya dipergunakan untuk
saluran air bagi masyarakat, obor, kentongan dan lemang. Rasa sakitnya
ternyata bermakna untuk kebahagiaan orang lain. Mungkin juga ujian hidup
yang tengah kita alami saat ini dipersiapkan untuk memberi jalan amal
bagi kebahagiaan orang lain.
Buku
ini menarik dan tidak membosankan untuk selalu dibaca, sejak pertama
kali terbit hingga saat ini. Karena isinya mampu membuat kita tersenyum,
kadang ada kejadian yang sama dengan apa yang kita alami, sehingga bisa
membantu kita intropeksi untuk melakukan hal yang lebih baik lagi.
Manfaatkanlah dan optimalkan pikiran kita sebagai salah satu cara
bersyukur kita atas nikmat yang telah Allah limpahkan.
Tanggal. : 2 Februari 2015
Peresume : Neny Setia Manah
Group : Indonesia Membaca 3
0 komentar:
Posting Komentar