Judul : Bermain Lebih Baik daripada
Nonton TV
Penulis : Athif Abul’id
dan Syeikh Muhammad Sa’id Marsa
Rasulullah S.A.W
adalah edukator pertama yang lebih banyak tahu tentang pentingnya mainan dalam
kehidupan anak-anak. Ada banyak bukti yang menunjukkan bagaimana perhatian
beliau terhadap mainan. Diantaranya, suatu ketika beliau pernah bermain dengan
anak-anak para sahabatnya dan meminta mereka untuk berlomba menuju tempat
beliau duduk. Diriwayatkan bahwa beliau suka bermain dengan Hasan dan Husain,
beliau merangkak sementara kedua cucunya bergelantungan di kedua sisinya sambil
mengatakan, “sebaik-baik unta adalah unta kalian dan sebaik-baik orang yang
adil adalah kalian berdua.”
Game bukan
hanya sekedar sarana penghibur dan kesenangan bagi anak, lebih dari itu, game juga merupakan sarana yang efektif
untuk mengembangkan perilaku dan mengembangkan kepribadian melalui berbagai
aspek sebagai berikut:
Untuk aspek jasmani, game sebagai aktivitas gerak berperan penting dalam kehidupan anak
untuk mengembangkan otot-otot tubuh, memperkuat tubuh, menambah energi pada
anak untuk membentuk tubuh dan melalui bermain seorang anak dapat mewujudkan
kepaduan antara fungsi-fungsi gerak tubuh, emosi, dan rasionalitas.
Untuk aspek intelektual, game yang imajinatif dapat mengembangkan daya imajinasi anak,
memfokuskan konsentrasi, pengambilan keputusan, simpulan, kehati-hatian,
bersiap menghadapi sesuatu yang datang tiba-tiba dan menemukan alternative
untuk beberapa asumsi. Selain itu game juga dapat menemukan anak-anak yang bertalenta
dan kreatif melalui jenis atau tingkatan
game yang mereka gemar mainkan
Melalui aspek sosial, anak belajar mengenai sistem
peraturan, percaya dengan spirit kebersamaan dan menghormatinya, menyadari
nilai bersama dan kemaslahatan, menjalin hubungan-hubungan yang baik dan
seimbang dengan orang lain, belajar bagaimana menyelesaikan masalah-masalah
yang dihadapi dalam wilayah kerja bersama dan melepaskan diri dari sentralisasi
pada diri sendiri.
Aspek etika dan moral, dimana melalui game, anak
dapat belajar dari orang yang lebih tua mengenai standardisai perilaku etis
seperti bersikap jujur, amanah, menahan diri, dan sabar bahkan sedekah dan
infaq melalui ajakan orang tua untuk mensedekahkan mainan lama atau baru.
Aspek edukasi juga didukung oleh game jika game yang
diberikan dapat diarahkan dengan baik untuk pendidikan. Melalui game perkembangan kepribadian dapat
diringkas sebagai berikut: tumbuhnya kemampuan merespon pertanyaan-pertanyaan
yang diajukan kepada anak-anak dan membentuk kalimat-kalimat lengkap serta bisa
mengungkapkan secara langsung apa yang ada dalam pikiran mereka; tumbuhnya
kemampuan menjalin relasi persahabatan dan kasih sayang dengan anak-anak dan
orang dewasa yang tidak mereka kenal sebelumnya; Perilaku sosial yang matang
dalam hubungannya dengan anak-anak lain; rajin menyelesaikan pekerjaan dan
kewajiban-kewajiban lain dengan tepat dan dalam waktu yang ditentukan;
bertambahnya perbendaharaan bahasa dan kemampuan mengungkapkan tema-tema
tertentu.
Reviewed by: Jayanti
0 komentar:
Posting Komentar