Judul : Tazkiyatun Nafs
Penulis : Ibnu Rajab Al-Hambali, Ibnu Qayim
Al-Jauziyah, Imam Al-Ghazali
Penerbit : Pustaka
Arafah
Peresume : Devy, IM2
Bab : Hati
Buku ini berisi tentang konsep penyucian jiwa menurut ulama
salafushalih. Bagaimana menyucikan jiwa yang sesuai dg Al Quran dan Al Hadits. Dimulai
dari bab 1 tentang ikhlas, sampai bab terakhir tentang taubat. Dan karena ini
terkait dengan penyucian jiwa, maka kita tak akan terlepas dari bahasan hati.
Bab yang membahas tentang Hati dalam buku ini merupaka bab dengan bahasan
terpanjang, dan yang akan saya ulas dalam resume saya kali ini. Dari apa itu
hati, macam-macamnya, kondisi hati, faktor sakitnya hati dan penawarnya.
Cekidot..
Allah berfirman: "Dan
janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya.
Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta
pertanggungan jawabnya." (Q.S. Al-Isra: 36)
Rasulullah SAW bersabda: 'Ketahuilah, di dalam tubuh itu ada segumpal daging. Bila ia baik, maka
baik pulalah seluruh tubuh. Dan apabila ia rusak, maka rusak pulalah seluruh
tubuh. Ketahuilah, itu adalah hati.' (H.R. Bukhori & Muslim)
Dari firman Allah dan sabda Rasulullah di atas, maka kita
tahu bahwa hati adalah organ yang sangat penting. Ia penentu baik buruknya
kita, dan ia juga sebagai salah satu yang akan dimintai pertanggungjawaban
nanti di akhirat. Dari sini, maka ada 3 macam hati, yaitu: hati yang hidup,
hati yang sakit dan hati yang mati. Hati yang hidup adalah hati yang mengenal
Tuhannya, yang melakukan segala sesuatu karena Tuhannya dan akan kembali
padanya dengan selamat (qalbun salim). Sedangkan hati yang sakit adalah hati
yang kadang taat kadang durhaka, tergantung mana yang lebih kuat pengaruhnya.
Kadang ia baik, kadang menuju ke kerusakan. Nah hati yang mati adalah hati yang
rusak, yang tidak mengenal Tuhannya dan menolak kebenaran.
Faktor sakitnya hati ada dua yaitu syahwat dan syubhat.
Sedangnkan racun hati berdasarkan penulis buku ini ada 4, yaitu: banyak bicara,
banyak memandang, banyak bergaul dan banyak makan. Sedangkan penawarnya? Tentu
saja dengan tilawah Al Quran, dzikir dan doa. Tertarik lebih jauh? Silakan baca
buku ini. Semoga bermanfaat. ^^
Devy, IM2
0 komentar:
Posting Komentar