Rabu, 25 November 2015

Matematika Alam Semesta

 Matematika Alam Semesta
Penulis : Arifin Muftie
Tahun : 2004
Penerbit : PT Kiblat Buku Utama Bandung

19 November 2015 - Matematika adalah bahasa Tuhan ketika Dia menulis alam semesta, Galileo (1564-1642 M)

Buku ini menjabarkan konsep alam semesta dari sisi matematika yang didasarkkan pada Al-Qur’an disertai dengan pembuktian-pembuktian ilmiah dari para ahli astronomi dan bidang ilmu lain.

“supaya Dia Mengetahui, bahwa sesungguhnya rasul-rasul itu telah menyampaikan risalah-risalah Tuhannya, sedang (sebenarnya) ilmu-Nya meliputi apa yang ada pada mereka, dan Dia menghitung segala sesuatu satu persatu (al-Jinn 72: 28). Dengan kata lain ayat ini menyatakan bahwa Tuhan menciptakan sesuatu dengan hitungan teliti'.

Bilangan prima adalah bilangan yang diyakini para ilmuan sebangai Bahasa universal yang dapat dimengerti oleh semua spesies bertintelegensi tinggi, sebagai komunikasi dasar antar mereka. Galileo, Euclid, berpendapat bahwa bilangan prima adalah bilangan universal yang diyakini merupakan bahasa alam semesta, bilangan yang ada hubungannya dengan desain kosmos, dan dalam operasionalnya banyak dipakai manusia untuk security system - kodetifikasi - enkripsi. Termasuk kemungkinan untuk komunikasi interstellar, antargalaksi, dan komunikasi dengan ETI, Extra-Terrestrial Intelligent.

Buku ini secara rinci memberikan perhitungan-perhitungan matematika alam semesta berdasarkan tafsir ayat, jumlah surah dan ayat, dan bilangan-bilangan lainnya.

Salah satu contohnya adalah penjelasian mengenai penentuan umur alam semesta. Ada berbagai penelitian yang telah dilakukan untuk mengetahui umur alam semesta, antara lain penentuan berdasarkan uji Rubidium ini diterapkan atas batuan yang tertua di bumi akan didapatkan bahwa batuan tertua berumur 3,8 miliar tahun. Jika diterapkan atas batuan tertua dari meteor akan didapatkan angka 4,56 miliar tahun dengan tingkat kesalahan 100 juta tahun; umur semesta berdasarkan terhadap bintang-bintang tertua, adalah antara 17 sampai 20 miliar tahun; dan Profesor Jean Claude Batelere dari College de France menyatakan bahwa umur alam semesta kira-kira 18 miliar tahun. 

Dalam al-Qur'an ada dua ayat yang mengindikasikan perhitungan alam semesta selain makna relativitas waktu, yaitu Surat as-Sajdah (32:5) dan al-Ma'arij (70:4). "Malaik at-malaikat dan Jibril naik (menghadap) keyada Tuhan dalam sehari yang kadarnya lima puluh ribu tahun" (al-Ma'arij 70 : 4) Kita dapat mencatat bahwa al-Qur'an tidak mengatakan "50.000 tahun" waktu bumi. Karena waktu ini adalah waktu relatif di suatu tempat di langit, di mana satu hari sama dengan 1000 tahun waktu bumi. Hari relatif tersebut merupakan umur alam semesta di mana sistem tata surya manusia (kita) berada. Mari kita konversikan waktu relatif alam semesta: 50.000 x 365,2422 = 18.262.110 Satu hari relatif di "satu tempat" di alam semesta, di tempat malaikat melaporkan urusannya, sama dengan 1000 tahun di bumi: 18.262.110 x 1000 = 18.262.211.000 tahun atau 18,26 miliar tahun. 

Terakhir, NASA memperkirakan umur alam semesta antara 12-18 miliar tahun berdasarkan pengukuran seberapa cepat alam semesta kita ini ekspansi setelah terjadinya "Dentuman Besar"

Contoh lain yang dijelaskan adalah tentang angka 19, tanggal hari ini, jumlah huruf pada awal Al-Qur’an dan angka yang sangat berarti dalam hidup saya. 

Tahun (sanah: dalam Bahasa arab) disebut sebanyak 19 kali pada Al-Qur’an. Berdasarkan ilmu astronomi, satu periode ketika posisi relative bumi dan bulan kembali ke posisi awal adalah 19 tahun. Siklus ini ditemukan oleh Meton orang Yunani dan disebut Metonic cycle. Hal ini terjadi karena tahun Matahari dan Tahun Bulan akan bertemu tepat pada siklus yang ke-19, di mana 235 bulan Kalender Bulan tepat sama dengan siklus 19 tahun berdasarkan Kalender Matahari. (29,53 hari x 235 kira-kira sama dengan 365,24 hari x 19).

"Katakanlah: ‘Adakah sama orang-orang yang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?’ Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran". (az-Zumar 39: 9).

Khairisa IM 1

Terima Kasih Telah Mengunjungi Blog Indonesi Membaca.

0 komentar: