Rabu, 25 November 2015

A Song Of Ice And Fire : A Game Of Thrones

Penulis : George R.R. Martin
Diterjemahkan oleh : Barokah Ruziati
Editor : Lulu Fitri Rahman
Penerbit : Fantasious
Cetakan : I, Maret 2015
Tebal : XVI + 948 halaman

Buku ini adalah buku yang sangat sulit untuk di review, tapi saya memberanikan diri untuk meresume, jadi mohon maaf jika resume kali ini sedikit berantakan :D

Setelah ditunggu lama, ada penerbit yang cukup “berani” untuk menerjemahkan buku liar karangan George R. R. Martin ini, A Game Of Thrones, buku pertama dari dari Seri A Song Of Ice and Fire yang bergenre fantasi dan kolosal. Buku ini bercerita tentang 7 kerajaan merebutkan tahta tertinggi untuk dapat “duduk” di Iron Thrones. Terdapat banyak intrik seperti kekuatan, pengkhianatan, manipulasi, tragedi berdarah, balas dendam dan kesetiaan.

Bercerita dimulai dari Raja Aerys Targaryen, atau disebut Mad King, dibantai oleh Jamie dari Klan Lannister dan Pangeran Rhaegar Targaryen dibunuh oleh Robert Baratheon dengan bantuan sahabatnya Eddard Stark, sang penguasa Winterfell di Utara. Tidak ada yang tersisa dalam pembantaian tersebut kecuali 2 orang putra dan putri, Daenerys dan Viserys dari Klan Targaryen. Tahta tertinggi sekarang dipegang oleh Robert Baratheon, dan kejadian tewasnya A hand of King, Jon Arryn mengubah segalanya.

Sang Raja, berkendara ke Utara untuk menemui Lord Stark, meminta beliau untuk menjadi A hand of King yang baru, istri Lord Stark, Catelyn, sangat tidak setuju dengan rencana ini, karena terakhir suaminya meninggalkan dirinya, saat kembali suaminya membawa seorang anak laki-laki hasil perselingkuhannya dengan seorang wanita dan dinamai Jon Snow.

Karena tak ada pilihan lain selain mengikuti perintah sang raja, Eddard Stark pergi ke King’s Landing untuk menjadi seorang A hand of king, padahal sebelum keberangkatan Eddard, anak laki-lakinya nomor 2, Bran, jatuh dari menara dan koma. Bran jatuh didorong oleh Jamie saat Bran melihat Jamie sedang bercinta dengan adik kandungnya sendiri, Cersei yang tak lain adalah istri Robert Baratheon atau sang ratu.

Di saat kepergian Lord Eddard, Jon Snow anak bastardnya pun memutuskan untuk pergi menjadi Nights Watch, untuk menjadi penjaga di wall yang memisahkan antara seven kingdom dengan makhluk di luar sana yang “mengerikan”. Menjadi Nights watch berarti bersumpah untuk tidak pernah menikah dan memiliki anak.

Awalnya baik-baik saja, sampai istri Jon Arryn mengirimkan surat ke Catelyn bahwa dia mencurigai Jon dibunuh oleh Keluarga Lannister. Lalu, bangunnya Bran membuat seseorang mencoba membunuhnya dan Bran diselamatkan oleh anjing serigalanya. Setiap anak dari Lord Stark mempunya anjing serigala, tak terkecuali Jon Snow. Catelyn menemukan bukti pembunuhan sebuah belati yang akhirnya diketahui belati tersebut dimiliki oleh adik Jamie dan Cersei, yaitu Tyrion Lannister, yang cebol dan biasanya disebut “Imp”. Catelyn mensandera Tyrion dan inilah awal pecahnya perang antara Lannister dan Stark.

Lord Stark pergi ke selatan membawa 2 anak perempuannya, Sansa yang sangat feminis dan Arya yang tomboy, kehadirannya di tengah-tengah Kings Landing malah membuatnya menjadi tidak aman. Anggota majelis kerajaan tidak ada yang bisa dipercaya, pengawalnya pun tidak, dan semakin hari Eddard semakin mengetahui segala kebusukan yang ada dalam kerajaan, dan itu malah membuat dirinya menjadi semakin dalam bahaya.

Di lain sisi, Viserys Targaryen sangat percaya bahwa dirinyalah yang seharusnya pantas menduduki kerajaan, dan karena kelicikannya, dia menjual adiknya untuk dinikahkan ke Khal Drogo, sebuah klan barbar dengan imbalan pasukan untuk perang merebut tahta. Siapa sangka bahwa ternyata, adiknya yang terpaksa menikah justru malah mencintai sang Khal, dan menurut saya, merekalah pasangan romantis yang pernah ada di dalam buku pertama ini.

Kematian sang raja, Robert, mencetuskan bunyi genderang peperangan. Banyak yang percaya bahwa merekalah yang pantas menduduki tahta kerajaan, dibandingkan dengan anak sang raja, Joffrey, yang menurut kecurigaan Eddard Stark, anak itu bukan anak sah sang raja, tapi melainkan anak hasil Jamie dan Cersei. Setiap klan yang ada berlomba-lomba untuk mencuri tahta dari tangan Joffrey.

Semakin kesini, perjalanan dalam buku ini semakin membuat pusing dan kita harus terus menelusuri maksud dari sang penulis. Buku ini cukup tebal, terdiri dari 948 halaman dengan font size yang menurut saya kecil-kecil banget. Dengan cover merah dan menggambarkan serigala putih, menurut saya cukup menarik, hanya saja kertas covernya jelek dan mudah terlipat, kertas didalamnya pun memakai kertas buram.

Tetapi keunggulan buku ini selain ceritanya adalah penulis memakai sudut pandang setiap tokoh dalam bab-nya, jadi bukan bab 1, bab 2, dst. Setiap tokohpun mempunyai peran yang sangat penting, dan menurut saya, bagi pembaca atau penggemar GoT, jangan pernah punya tokoh favorit, karena suatu waktu penulis dengan tega membunuh karakter tersebut, dan bukan gak mungkin penulis membunuh karakter utamanya. Jadi, GoT membuat saya mencintai dan membenci dalam waktu yang sama.

Dalam buku ini juga banyak sekali quotes-quotes yang bagus yang dimasukkan penulis, seperti :

“Jangan pernah melupakan siapa dirimu, karena dunia jelas takkan melupakannya. Jadikan itu zirah pelindungmu, maka takkan pernah ada yang menggunakannya untuk menyakitimu.”—Tyron Lannister

“Saat kau memainkan permainan tahta, kau menang atau kau mati, tidak diantaranya” – Cersei Lannister

Sedikit masukan jika ada yang ingin memulai membaca buku ini adalah terlebih dahulu baca bagian belakang, karena disana dijelaskan tentang silsilah kerajaan dan moto setiap kerajaan, yaitu :

· Lannister : Hear Me Roar

· Targaryen : Fire and Blood

· Tully : Family, Duty, Honor 

· Baratheon : Ours is the fury

· Martell : Unbowed, Unbent, Unbroken

· Greyjoy : We Do Not Sow

· Arryn : As High As Honor

· Bolton : Our Blade Are Sharp

· Tyrell : Growing Strong

Kesuksesan buku ini karena terlebih dahulu kesuksesan serialnya yang ditayangkan di HBO, dengan rating 9,5, sangat besar untuk ukuran rating serial. Untuk nonton serialnya, saya wajibkan untuk cukup umur dan mental, karena berisi adegan seks dan pembunuhan yang sadis dan belum pernah saya lihat di serial manapun. Akhir kata, saya memberi rating yang besar juga untuk buku ini hehe. Sekian resume saya kali ini, terima kasih :p

Terima Kasih Telah Mengunjungi Blog Indonesi Membaca.

0 komentar: