Sabtu, 14 November 2015

Penemuan Ilmu Baru – Ilmu Sosial


Penulis : Prof. Dr. Raghib As-Sirjani
Penerbit : Pustaka Al Kautsar
Peresume : Ikhsanudin
Halaman : 391-396

Penemuan Ilmu Baru – Ilmu Sosial

Dalam ruang lingkup ilmu kemanusiaan dan pemikiran, kaum Muslimin mempunyai peran yang unggul dan hebat. Mereka menciptakan ilmu yang mengangkat kepentingan manusia. 

a. Ilmu Sosial

Definisi ilmu sosial kemasyarakatan adalah kajian tentang sifat-sifat penafsiran perbandingan antara berbagai macam perkumpulan masyarakat. Sebagaimana terlihat pada ruang dan waktu, untuk menyampaikan aturan-aturan perkembangan masyarakat, yang tunduk baginya segenap masyarakat pada apa yang dikemukakan dan perubahannya.

Pemikiran tentang sosial masyarakat sudah ada sejak keberadaan manusia itu sendiri. Namun kehidupan sosial masyarakat belumlah menjadi objek ilmu kecuali pada masa yang ditetapkan. Orang pertama yang memperhatikan ilmu ini adalah seorang ilmuwan besar Muslim, Ibnu Khaldun.

Dalam Muqoddimah-nya, beliau mengatakan: “Ilmu ini secara esensinya berdiri sendiri. Ilmu ini mempunyai objek, yaitu membangun manusia dan hubungan sosial kemasyarakatan.” “Demi umurku, aku tidak berpijak pada perkataan siapapun dalam ruang lingkup ilmu ini. Aku juga tidak mengerti, apakah mereka melupakan semua itu, sama sekali mereka tidak memperkirakan? Atau bisa jadi mereka telah menulis lalu meninggalkannya dan tidak sampai ke tangan kita?”.

Ibnu Kholdun tidak berhenti sampai disitu. Bahkan beliau menyeru orang-orang sesudahnya untuk menyempurkan apa yang kurang. Beliau telah menjelaskan minimal tujuh ketentuan dari cabang ilmu sosial masa kini yang didialogkan oleh beliau dengan penjelasan yang sempurna.

Ludwig Gumplowics, seorang pakar ilmu sosial terkenal, mengatakan : “Kami ingin membuktikan bahwa sebelum Auguste Comte, bahkan sebelum Fico yang dikehendaki bangsa Itali untuk menjadikannya orang pertama penemu ilmu sosial kemasyarakat di Eropa, telah datang seorang Muslim yang mendalaminya, mempelajari dasar-dasar realitas sosial dengan akal pemikiran yang seimbang. Ia mendatangkan objek ilmu ini dengan pemikiran dalam. Apa yang ditulisnya itu adalah ilmuyang sekarang disebut dengan Ilmu Sosiologi”. Namun, ilmu Sosiologi dinggap ditemukan di Pernacis. Mereka pura-pura bodoh, tidak mengerti pencipta pertama yang sebenarnya dalam ilmu ini, yang telah memberikan pemahaman yang menguak penjelasan ilmu tersebut. Auguste Comte banyak mengambil pemikiran dan teori Ibnu Khaldun.

Muqoddimah, telah menguraikan ilmu dan pengetahuan menjadi sesuatu yang bernilai, bahkan mendahului masanya. Karyanya meliputi enam bab penjelasan yang sangat luas, meliputi: 
Bidang pembangunan manusia, sesuai dengan ilmu sosial umum yang berhubungan dengan kondisi lahiriah sosial masyarakat, dan kaidah yang digunakan oleh masyarakat. 
Bidang pembangunan desa, menguak sisi-sisi penting dari hal khusus dan istimewa dan merupakan dasar sosial peradaban. Beliaulah penemu ilmu ini. 
Bidang negara, khilafah, dan raja, yang disebut ilmu sosial politik. Diungkapkan kaidah-kaidah hukum dan aturan-aturan agama. 

Bidang pembangunan peradaban. Disebut ilmu sosial peradaban, menjelaskan realitas terkait peradaban, asal-usul kota, dan tujuan masyarakat berperadaban. 
Bidang penciptaan, kehidupan, dan pekerjaan, yang disebut sebagai ilmu sosial ekonomi. Mempelajari pengaruh lingkungan dengan segala kondisi masyarakat. 
Bidang ilmu dan tatacaranya. Ilmu sosial pendidikan, mempelajari realitas pendidikan, dan metode transfer ilmu. 

Karya beliau telah menguraikan realitas sosial masyarakat dengan sangat rinci dan menjadi nilai dan ketetapan ilmu. Menjadi bukti keunggulan bidang kajian sosial kemasyarakatan.

Terima Kasih Telah Mengunjungi Blog Indonesi Membaca.

0 komentar: