Minggu, 27 Agustus 2017

Membuat Petani Kakao Tersenyum

Hasil gambar untuk Membuat Petani Kakao Tersenyum

Siapa yang tidak suka coklat?. Dari anak kecil sampai dewasa kebanyakan suka dengan coklat, apalagi coklat ini salah satu jenis makanan yang prestisius. Bila pergi ke luar negeri, coklat tak luput dari oleh-oleh si penggemarnya.

Usut punya usut coklat ini dihasilkan dari tanaman kakao, dan ternyata indonesia adalah salah satu negara penghasil biji kakao terbesar di dunia. Percaya atau tidak Indonesia mempunyai 1,9 juta ha lahan kakao. Sehingga kakao ini merupakan penyumbang devisa negara. Irinisnya, kebanyakan petani kakao di Indonesia termasuk dalam golongan menengah ke bawah.

Kata Sambutan dari Direktur Jendral Perkebunan menjadi pendahulu buku ini dilanjutkan sambutan dari gubernur Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, dan Prof Dr. Ir. Bungaran Saragih, M.Ec yang memberikan apresiasi atas hadirnya buku ini.

Dimulai dengan kisah sang Profesor yang hadir saat acara seminar kakao yang berlangsung di Bogor tanggal 7 April 2015, sebagai salah satu narasumber. Profesor yang usianya menjelang 70 tahun ini dengan mantap naik ke podium. Ia begitu gagah dengan jasnya, tatapannya tajam seperti sepuluh tahun ketika ia menjadi menteri. Ia pernah mengatakan kepada para petani. Pemerintah tidak punya uang dan petani harus mampu menolong dirinya sendiri. Pemerintah mendorong petani untuk bisa bekerja sama dengan perusahaan. Pola pikir petani yang perlu dirubah, yang menganggap bahwa usahanya tersebut tidak memberikan insentif yang menarik secara ekonomi.

Dari data Ditjebun, dari tahun 2011 sampai tahun 2014 luas areal kakao mengalami penurunan. Ini merupakn fenomena yang janggal, mengingat saat ini bisnis coklat tengah menggiurkan. ICCO meramalkan, dunia akan mengalami kelangkaan bahan baku kakao pada tahun 2020, berarti ada sekitar 2 tahun lagi. Lalu kenapa pengembangan kebun kakao masih belum menarik??

Dibuku ini dijelaskan apa yang menjadi permasalahan pertanian di Indonesia. Banyak petani yang jalan di tempat. Coba lihat Jepang, yang memiliki lahan pertanian terbatas, sukses memperoleh surplus pertanian. Menariknya menurut Theodore adalah pemerintah Jepang ternyata tidak menerapkan subsidi pada produk pertaniaannya, namun bisa meraih surplus pertanian dan mampu melakukan ekspor.

Sementara di India yang mendapat bantuan dana dari Amerika Serikat melalui USAID untuk pengembangan pertanian tidak juga memperoleh hasil yang menggembirakan. Hampir sama dengan Indonesia. Ternyata petani Jepang enggan menggunakan pestisidadan memilih menggunakan pupuk organik. Bagi mereka membeli pestisida bukan kebutuhan yang wajib disediakan. Mereka menerapkan teknologi pertanian sehingga produksinyapun meningkat 90 persen. Petanipun mendapat return. Dalam hal ini tentunya petani akan bergairah menanam kakao jika tanaman tersebut memberikan return yang bagus.

Dalam buku ini juga kita di ajak untuk melirik kelapa sawit. Dimana komoditas ini terlihat begitu glamour di mata petani, sehingga terkadang petani dirayu untuk menerima bantuan kakao. Penulis sebagai orang yang menangani kakao tentu merasa kakao lebih menarik, namun faktanya berbeda. Namun ada beberapa petani kakao yang bisa umroh dan anaknya sudah kuliah walaupun mereka tinggal di rumah panggung.

Beberapa LSM kerap memanfaatkan petani kakao untuk mendapatkan bantuan dana dari perusahaan besar. Umumnya perusahaan membeli kakao petani dengan harga yang sangat rendah, namun disisi lain, mereka menutupinya denga dalih CSR bertema life, care, love, save.

Kunci keberhasilan meningkatkan produksi kakao yaitu peningktan skill dan pengetahuan petani, serta pengetahuan terkait pasar dan mutu.

Dengan hadirnya buku yang berjudul membuat petani kakao tersenyum ini, moga bisa memberikan inspirasi perihal kiat-kiat agar petani kakao di indonesia bisa menikmati harga kakao yang tinggi.

Judul: Membuat Petani Kakao Tersenyum
Penulis: Azwar Abu Bakar
Penerbit: byPASS
Tahun terbit: 2015
Jumlah halaman: 145
Peresensi: Belia Laksmi Masril


Jumat, 25 Agustus 2017

Awe-Inspiring Me



Duhai Ukhti, Jadilah Luar Biasa!



“Hidupmu adalah pesan bagi dunia. Buatlah hidupmu menginspirasi. Dan ingat, kamu adalah penulis buku kehidupanmu di akhirat, pastikan buku itu berarti untuk dibaca.” (hlm.12)



Itulah kalimat pembuka dari penulis yang menggambarkan tujuan dibuatnya buku ini, yaitu sebagai pengingat dan pemotivasi bagi muslimah untuk jadi ‘awesome’ sekaligus ‘inspiring’ dan bahwa setiap aktivitas haruslah diniatkan semata-mata karena Allah, karena mengharap ridho-Nya. Buku bersampul merah jambu ini terdiri dari enam bab yang menjelaskan proses menjadi muslimah yang bisa menginspirasi tidak hanya bagi dirinya sendiri untuk menjadi lebih baik, tapi juga ambil peran dalam menginspirasi dunia sebagai bekal ke akhirat tentunya! Di dalamnya terdapat banyak sekali quotes motivasi yang dikutip penulis maupun quotes islami ditambah dengan gambar dan ilustrasi yang ditandai dengan tulisan warna yang sama dengan sampulnya. Hmm, bukunya cewek banget pokoknya!



Pada bab pertama, penulis membeberkan tentang kontribusi muslimah terkait tentang melanjutkan studi setinggi-tingginya, menuai prestasi, pekerjaan hingga menjemput jodoh. Penulis menjawab pertanyaan-pertanyaan yang selama ini diajukan kepadanya melalui sosial media, karena sebelumnya ia lebih dikenal dari tulisan-tulisannya di blog pribadinya. Sebagai informasi, Dewi Nur Aisyah adalah alumni Universitas Indonesia yang saat ini sedang melanjutkan S3 nya di London, sekaligus membesarkan anaknya bersama suaminya (yang juga kuliah di London). Dewi terkenal sebagai muslimah yang produktif. Berkeluarga dan memiliki anak tidak menjadi penghambat baginya dalam beraktivitas dan menuai prestasi. Ia mengistilahkan, tidak ada namanya istri paruh waktu atau ibu paruh waktu karena baginya tujuan ia hidup di dunia ini adalah menjadi hamba sepenuh waktu, tak lain untuk mengharap ridho Allah SWT.



Lalu bagaimana ia bisa melakukan itu semua? Nah pada bab-bab selanjutnya yang merupakan inti dari buku ini, Dewi mengajak pembaca untuk mengelola masa depannya sedari masih muda, mulai dari menetapkan cita, menulis perencanaan dan target-target kedepan, menyibukkan diri dengan hal-hal positif, serta mengakarkan motivasi hanya kepada Allah.



“Cara terbaik kau bisa memprediksi masa depan adalah dengan menciptakannya”- Stephen Covey (hlm.42)



 “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”( QS Al-Hasyr:18)



Tuh kaan…bahkan Islam pun menganjurkan agar kita memperhatikan apa yang harus dikerjakan di hari esok, memberikan perhatian pada masa depan, dan tentunya masa depan akhirat kita. Setiap muslim haruslah menjaga keseimbangan antara urusan dunia dan akhiratnya, maka penting sekali bagi kita untuk membuat rencana-rencana di dunia, pun perencanaan akhirat kita. (hlm.43)



Pada bagian ini, Dewi menjabarkan secara rinci bagaimana membuat perencanaan yang detail dan melaksanakannya serta bagaimana mengatasi kemalasan atau kendala untuk fokus pada rencana yang telah dibuat. Perencanaan tersebut diuraikan setidaknya dalam 7 tahapan, yaitu:

1. Target pencapaian hidup hingga usia 60 tahun

2. Target jangka menengah (5 tahun pertama)

3. Target jangka pendek (per 1 tahun)

4. Target detail per 6 bulan

5. Evaluasi pencapaian tengah tahun dan akhir tahun

6. Detail aktivitas penunjang setiap harinya (target harian)

7. Peta amanah per tahun (opsional)



Selain itu, seperti halnya berusaha, tentunya ada yang berhasil dan juga gagal. Dalam buku ini penulis mengupas bagaimana sikap yang baik dalam menghadapi kegagalan serta tips untuk menghadapinya.



Melengkapi bukunya, pada dua bab terakhir penulis membahas tentang virus merah jambu yang sering melanda kaum hawa, yakni virus cinta #ciee. Menurut penulis, cinta bukanlah suatu hal yang terlarang, namun bagaimana kita menyikapinya-lah yang menjadikan ia diperbolehkan atau tidak. Dalam hal ini, penulis membagikan pengalamannya bagaimana ia bertemu dengan jodohnya hingga akhirnya berkeluarga sampai dengan saat ini. Ia mengajak pembaca untuk terus-menerus memperbaiki diri dan meluruskan niatnya dalam berkeluarga, dan dalam tulisannya, Dewi juga men-highlight tentang perencanaan antara suami dan istri untuk menjalani rumah-tangganya. Pasangan ini nantinya harus tau kedepannya akan dibawa seperti apa, dan memastikan bahwa setiap pencapaian dan cita-cita yang direncanakan haruslah menjadikan keluarga mereka semakin mendekat ke surga-Nya. Buku ini sangat recommended buat dibaca dan juga diamalkan!



Judul Buku : AWE-INSPIRING ME

Nama Penulis : Dewi Nur Aisyah (@dewi.n.aisyah)

Penerbit : Ikon

Tahun Terbit : Januari 2017

Jumlah Halaman : 231 halaman



Bandar Lampung, 16 Agustus 2017

Mustika Rizky Amalia

MILEA (Suara Dari Dilan)




Berawal dari teman sebangku saat SMP yang tiba-tiba ngechat, “Udah baca novel Dilan belum?” waktu itu novelnya lagi hits banget kayaknya, sampai kalo gak salah udah beberapa yg upload resume nya disini, eh. Sampai akhirnya teman saya kirimin ebook-nya tanpa diminta langsung 3 sekaligus. Hmmm. Niat banget sih dia, tapi kapan-kapan saya pasti baca sih. Beberapa bulan kemudian, akhirnya saya iseng baca buku yg pertama. Dan benar aja, saya baca sampai gak pindah dari tempat duduk kecuali buat pipis, karena saya bacanya udah malem abis isya kayaknya. Setelah malam itu saya bertekad buat baca 2 buku lanjutannya besoknya, yaitu hari sabtu dan minggu.

Buku yg ingin saya resume ini buku yang ketiga, buku yang paling bikin saya penasaran karena diambil dari sudut pandang laki-laki, yaitu Dilan itu sendiri. Untuk yang belum baca bukunya, cerita ini dimulai pada tahun 1990 dimana Dilan, anak kelas 2 Fisika di sebuah SMA sekaligus panglima tempur sebuah geng motor di Bandung yang jatuh cinta pada si cantik Milea, anak kelas 2 Biologi yang merupakan pindahan dari Jakarta. Di buku Dilan #1 (Dia adalah Dilanku Tahun 1990) diceritakan bagaimana pendekatan Dilan ke Milea hingga akhirnya berpacaran dengan segala drama yang menurut saya gak dibuat buat, saya pikir penulis bener-bener bisa membuat kisah sederhana dua remaja SMA ini seperti asli begitu adanya. Sedangkan buku Dilan #2 (Dia adalah Dilanku Tahun 1991) merupakan cerita lanjutan saat mereka pacaran hingga sangat disayangkan berpisah dan menjalani hidupnya masing-masing. Kedua buku tersebut mengambil sudut pandang aku, dari Milea, yang mulai menuliskannya 20 tahun kemudian.

Awalnya kukira, apakah Pidi Baiq itu Milea? Soalnya di buku ini dijelaskan kalo Milea yang lagi nulis, hehe. Tapi kok di sampul buku nama penulisnya Pidi Baiq. Setauku Pidi Baiq kan laki-laki. Oiya, kalau kalian pernah ke Bandung, dibawah jembatan Asia Afrika ada quote Pidi Baiq yang ditulis disana. Saya sempet berharap nemu quote itu di buku ini tapi ga ketemu. Hehe. Lanjut ke buku Milea, buku ini menjawab rasa penasaran pembaca tentang bagaimana perasaan Dilan sebenarnya terhadap Milea dan kisah cinta mereka. Penulis benar-benar apik dalam merangkai kalimat-kalimat yang bisa menggambarkan suasana Bandung kala itu, Bandung yang jalanannya masih sepi, pohon-pohon rindang nan asri disepanjangan jalan, dan Dago tanpa ada kemacetan sedikitpun!

Di novel ini Dilan tidak menceritakan secara utuh bagaimana kisahnya dengan Milea, karena di buku sebelumnya Milea sudah menjelaskan detail kisah mereka. Namun, secara khusus Dilan menjelaskan siapa dirinya dan latar belakang keluarganya, juga mengungkapkan apa-apa saja yang menurut Dilan perlu diketahui pembaca, tentang apa-apa saja yang saat itu ada dipikiran seorang remaja SMA yang bisa dikatakan belum dapat berfikir matang dan bijaksana tentang apa yang terjadi di kehidupannya. Menurut saya, buku ini ringan karena tidak perlu mikir buat mengerti seperti apa menjadi Dilan. Oiya, Dilan jago nulis puisi, jadi bertebaran puisi-puisi yang ditulis Dilan tentang apapun, terkhusus tentang Melia sih. Dalam beberapa pandangan saya setuju dengan Dilan bahwa tentu saja ia tidak suka dikekang, itu hidupnya sendiri, dan cara Milea untuk membuat Dilan berubah menjadi anak baik yang taat peraturan dan keluar dari geng motor supaya memikirkan masa depannya (karena sebenarnya Dilan ini pintar) mungkin tidak harus dengan mengancam ‘putus’ (red. mutusin Dilan). Tapi namanya juga masih sama-sama belum dewasa, jadi ya gitu deh. 

Di buku ini, Dilan menjelaskan bahwa belakangan ia akhirnya tidak aktif lagi di geng motor karena mulai sibuk dengan perkuliahannya dan grup band nya, sedikit banyak itu bisa membuatnya melupakan rasa rindunya pada Milea. Sebenarnya masih ada peluang bagi mereka untuk kembali berhubungan saat itu, tepatnya sebelum Milea pindah ke Jakarta, namun karena Milea yakin Dilan sudah punya pacar, begitupun Dilan yakin Melia sudah bersama pacar barunya, padahal dua-duanya masih sendiri dan saling rindu maka akhirnya tidak ada kesempatan lagi bagi mereka untuk bersama. Setidaknya saat itu. Hingga akhirnya ketika mereka bertemu lagi di Jakarta, bukan pertemuan disengaja, akhirnya mereka mengetahui bahwa masing-masing sudah memiliki pendamping. 

Jika di buku Dilan #2 (Dia adalah Dilanku Tahun 1991), Melia pernah menulis seperti ini;
“Dilan, kalau dulu aku berkata bahwa aku mencintai dirimu maka kukira itu adalah sebuah pernyataan yang sudah cukup lengkap dan berlaku tidak hanya sampai di hari itu, melainkan juga di hari ini dan untuk selama-lamanya. Karena sekarang aku mungkin bukan aku yang dulu, waktu membawaku pergi, tetapi perasaan tetap sama, bersifat menjalar, hingga ke depan! “

Maka di buku Milea (Suara dari Dilan), Dilan menutup tulisannya dengan;
“Rasa sedih jika ada, itu harus berbatasuntuk member peluang munculnya harapan pada hari-hari berikutnya, mengejar impian dan meraih kebahagiaan bersama seseorang yang dapat menghabiskan sisa hidup kita dengannya. Dan sekarang, yang tetap di dalam diriku adalah kenangan, disanalah kamu selalu. Terima kasih, Lia. Terima kasih dulu kau pernah mau.“

Kalau saya mau terima kasih nya ke Pidi Baiq yang sudah menuliskan kisah mereka dengan sangat apik, juga terima kasih ke teman saya hehe, saya jadi ingat jaman-jaman SMP suka banget baca novel genre begini. Dan itu udah lebih dari 10 tahun yang lalu ya. Jadi berasa nostalgia juga. Oiya, sebelum bikin resume ini saya iseng googling nama ‘Milea Adnan Hussain’ dan ternyata orangnya beneran ada. Cantik! Dia teman dekat Pidi Baiq, dan ini adalah kisahnya. Lalu seperti apa Dilan?


Judul Buku : MILEA (Suara Dari Dilan)
Nama Penulis : Pidi Baiq
Penerbit : Pastel Books
Tahun Terbit : 2016
Jumlah Halaman : 360 halaman

Bandar Lampung, 14 Agustus 2017
Mustika Rizky Amalia

Cokelat dan Kesehatan



Pada perkembangannya, cokelat dikritik karena dapat menyebabakan berbagai hal penyakit terkait jerawat, karies, obesitas, tekanan darah tinggi, penyakit jantung koroner, dan diabetes. Namun, pada masa lalu karena efek kesehatan, cokelat dianggap sebagai minuman Dewa. Sebuah asosiasi memberikan nama ilmiah dari pohon kakao, yaitu Theobroma cacao, yang berasal dari kata Yunani yang berarti theo (Tuhan) dan broma (minuman). 

Beberapa bukti epidemiologis tentang efek menguntungkan dari coklat datang dari penduduk Kuna Indian, pulau Panama. Populasi ini memiliki prevalensi rendah terhadap aterosklerosis, diabetes tipe 2, dan hipertensi. Rahasia di balik ini adalah asupan harian minuman kakao yang dibuat sendiri oleh penduduk asli Kuna Indian. Namun, hal ini telah hilang setelah adanya migrasi ke daerah perkotaan di daratan Panama.

Bukti epidemiologi lebih lanjut datang dari sebuah studi longitudinal melihat gaya hidup dan risiko kardiovaskular pada laki – laki tua. Studi ini menemukan konsumsi kakao ditemukan berbanding terbalik dengan tekanan darah. Selanjutnya, dalam analisis multivariat tekanan darah dengan asupan kakao tertinggi lebih rendah 3,8 mmHg dibandingkan dengan konsumsi kakao yang rendah. 

Studi lain dalam skala besar di Belanda dengan subjek laki-laki berusia 65-84 tahun. Subjek ditanya tentang asupan makanan mereka ketika mereka terdaftar dalam penelitian ini pada interval lima tahun. Selama 15 tahun ke depan, pria yang mengkonsumsi coklat secara teratur memiliki signifikan lebih rendah tekanan darah dibandingkan mereka yang tidak konsumsi cokelat. Konsumsi cokelat gelap selama 15 hari telah dilaporkan dapat mengurangi tekanan darah sistolik pada subjek.

Jenis – jenis cokelat pun sangatlah banyak, SNI (7934-2014) mengklasifikasikannya menjadi 7, yaitu Cokelat hitam (dark chocolate), cokelat hitam manis (sweet chocolate), cokelat hitam kovertur (dark chocolate couverture), cokelat susu (milk chocolate), cokelat susu kovertur (milk chocolate couverture), cokelat putih (white chocolate), dan cokelat putih kovertur (white chocolate couverture). Klasifikasinya dibedakan berdasarkan komposisi padatan kakao, lemak kakao, padatan susu, dan bahan tambahan lainnya. 

Kandungan gizi dan komponen bioaktif produk cokelatpun bervariasi antara yang satu dengan lainnya. Penelitian Pimentel et al. (2010) menunjukkan perbandingan nilai gizi beberapa jenis cokelat, sehingga konsumen dapat memilih produk cokelat sesuai kebutuhan. Jika konsumen menginginkan produk cokelat dengan nilai antioksidan yang tinggi, maka cokelat hitam bisa menjadi pilihan, dibandingkan cokelat susu dan cokelat putih. Dengan adanya studi-studi ini menunjukkan bahwa cokelat tidak hanya memberikan efek buruk, namun sebenarnya coklat dapat bermanfaat bagi kita. Semoga kita menjadi bijak dalam mengonsumsi cokelat


Judul Jurnal                    : Chocolate/cocoa and human health: a review
Nama Penulis                 : R. Latif
Penerbit                          : The Journal of Medicine
Tahun Terbit                  : 2013
Jumlah Halaman            : 6 halaman
Sumber Jurnal                : The Journal of Medicine Vol.71, No.2
Nama peresume             : Muhammad Isa D.




Kangen

Hasil gambar untuk Kangen Asma Nadia


Baru kali ini saya membaca cerpen itu seperti apa, pertama kali saya membaca cerpen karya Asma Nadia dan Birulaut tentang pernikahan. Membayangkan pernikahan rasarasanya indah, romantic, ingin selalu lengket dan situasi-situasi yang membuat hati ‘terutama’ seorang isteri berbunga-bunga. Itulah imagine saya tentang pernikahan sebelum mengalami pernikahan itu sendiri. Dan setelah saya terjun dalam the real my wedding saya tahu bahwa apa yang sebelumnya pernah saya bayangkan tidak melulu manis. Tidak dipungkiri memang bahwa dalam sebuah pernikahan banyak hal-hal baru. Perkara manis itu menurut saya ya seperti romantisme pacaran begitu.

Ada pepatah mengatakan bahwa pernikahan adalah jalan pembuka rejeki. Dan lagi-lagi menurut pandangan saya pribadi pepatah itu ada benarnya. Karena yang saya rasa selalu saja ada rejeki disaat saya dan pasangan sedang membutuhkannya. Terutama berupa materi. Padahal dari segi agama bahwa yang dimaksud dengan rejeki itu luas maksdunya. Ya salahsatunya materi.

Asma Nadia dan Birulaut mengungkap banyak hal dalam buku tersebut. Istilah kata untuk mengetahui keindahan laut maka kau harus menyelaminya. Pun jua dengan pernikahan, jika ingin mengetahui seberapa besar hubungan dari sebuah pernikahan maka kau harus menyelaminya. Semakin dalam maka kau akan mengetahui panorama keindahan dari sebuah pernikahan. Memang dalam proses menyelam tersebut kau harus sudah siap basah, namun yang kau dapat akan jauh lebih nikmat. Kata orang beda pendapat, berselisih paham merupakan bumbu-bumbu pernikahan. Hanya saja hal itu tidak akan jadi boomerang kalau keduanya dapat berdamai kembali. Bahkan bumbu tersebut kan jadi lem perekat dari pernikahan. Tapi bagaimana jika sebaliknya? Seperti halnya kapal, seberapa besar dan seberapa kuat serta canggihnya sebuah kapal laut kalau tidak stabil dalam menyetirnya maka akan karam jua.

Begitu pula dengan pernikahan, jika kedua sejoli bersikukuh dengan ego masing-masing yang berarti mengesampingkan kelangsungan hidup bersama maka akan tenggelam dalam sebuah perpisahan. Bagaimana Asma dan Birulaut memaparkan sebuah perjalanan dari belum menikah, mau menikah dan sudah menikah itu begitu mengharu biru. Karena melalui perjalanan itu manusia akan belajar sabar, tabah, mengalah, menyadari, menyayangi, komit, trust, komunikasi, legowo dan tentunya pasrah kepada Sang Pemilik hati.

Pernikahan bukan akhir, pernikahan adalah awal yang menuntun manusia ke arah pendewasaan. Yang dari bumbu-bumbu itu akan menghasilkan cita rasa yang nikmat yakni kangen.


Judul                               : Kangen
Penulis                            : Asma Nadia dan Birulaut
Penerbit, th. Terbit         : Lingkar Pena Publishing House, cet-1 2007
Hal                                   : 185 hal.
ISBN                               : 979-1367-04-3
Resume                           : Isaimamiqi

Cinta di dalam Gelas


Hasil gambar untuk Cinta di dalam Gelas

Sacrifice, honestly, freedom. Tiga kata ini bagaikan peluru yang langsung membidik jiwa karena amunisinya berisi keyakinan, kejujuran dan kebebasan hingga membuat ia kuat, percaya diri dan teguh. Dialah Maryamah, di usia 14 tahun ia memutuskan menjadi tulang punggung keluarga. Keputusan tersebut ia ambil semenjak ayahnya Zamzami meninggal. Baginya sekolah adikadiknya lebih penting untuk diperjuangkan, jangan sampai berhenti sekolah seperti dia. Biarlah ia yang putus sekolah. Namun citacitanya tetap lestari bak pohon yang berbunga, kemudian berbuah. Citacita membahagiakan keluarga, dan citacitanya untuk pintar berbahasa asing.

Kantor pos awal mula pertemuan mereka. Maryamah dan Ikal. Pertemuan yang membuat mereka tahu satu sama lain. Tentang sacrifice, honestly, dan freedom. Perjumpaan yang menuai citra, citra akan harga diri, citra akan kemenangan, dan citra akan persaudaraan. Tak heran halhal itulah yang menjembatani Maryamah menjadi Maryamah Karvop. Menjadi perempuan pertama yang mengilhami perempuanperempuan lainnya untuk berdiri di depan bersama kawan lainnya yang disebut lakilaki.

Kalo menurut Ikal Maryamah itu semacam bakat yang terlambat diketahui. Jadi turnamen itu semacam late debut bagi Maryamah. (h. 179). Memang turnamen apa? Jawabannya ada di Cinta di dlm Gelas, Andrea Hirata.

Mateng, mateng banget Andrea mengilhami pembaca. Itu menurut saya sebagai perempuan hehe yang merasa bahwa Maryamah telah mewakili inspirasi itu bagi saya. Di saat awal terjun ke dunia mendulang timah kepercayaan dirinya terkuak dari tiga kata ajaib itu. Sekaligus sebagai kunci keyakinannya. Hutan ia jamahi demi mendapatkan timah. Rasa takut ia kantongi dulu demi keluarga. Bak mengundi nasib ia mencangkulcangkul tanah berlumpur, entah berapa dalam telah ia korek itu tanah lumpur namun si timah rupanya masih mengintipngintip, rupanya mau main kucingkucingan tu timah. Akhirnya dapat nggak yah tu timah sama Maryamah?

Come on, mengalah, putus asa, menyerah bukan tipe Maryamah sekali itu (pake logat Belitong). Hidup telah memuntahkan berjutajuta perih pada dirinya. Mulai dari kematian ayahnya, disusul sekolahnya yang out, belum lagi menjadi tulang punggung keluarga dengan berbagai resiko yang memedihkan sekaligus membuat ia menjadi kian tak gentar. Bahkan pernikahannya pun berujung tragis. Dan pada akhirnya, atau puncaknya ibunya meninggal dunia. Jika memang ia menyerah mungkin nama Karvop belum tentu ia akan sandang. Ikal, Giok Nio, Detektif M. Nur, Selamot, si preman cebol dan Ninocka Stronovsky, tak ketinggal paman Ikal adalah orangorang yang telah dibuatnya bangga. Yang membawa mereka pada tingkat angkasa yang paling tinggi. Itulah sang maestro baru Maryamah Karvop.



Judul                               : Cinta di dalam Gelas
Penulis                            : Andrea Hirata
Penerbit, th. Terbit         : Bentang, Juni 2010
Hal                                   : 270 hal.
Resume                           : Isaimamiqi
ISBN                               : 978-602-8811-09-5

Padang Bulan

Hasil gambar untuk padang bulan andrea hirata

Cinta, kata yang membuat manusia jadi mabuk kepayang, bahkan sampai tak mengenali sosok diri. Ikal adalah contoh pujangga yang dimabuk kepayang oleh cinta. Lain hal dengan detektif M. Nur, dan Enong. Mereka pun sama mengenal dan mengetahui cinta, tapi sepertinya tak sampai mabuk kepayang seperti Ikal atau mungkin mereka mengenal dan mengetahui cinta dalam bentuk lain? Entahlah, hanya padang bulan yang bias menjabarkannya.

Demi cinta. Ketika mengenal dua kata tersebut seolah itu menjadi suatu hal yang urgent bak ombak yang menggulung pasir pantai sehingga manusia yang berada di sekitarnya harus lari ketar ketir tuk menghindari ombak yang terlihat ingin menerkam yang ada di pandangannya. Urgent, itulah dia. Mereka tidak memikirkan apapun kecuali menyelamatkan dirinya sendiri. Begitupun Ikal, demi cinta ia rela terasing dari rumahnya, demi cinta ia rela. Sebenarnya sih bukan rela tapi terpaksa untuk memilih salah satu diantara dua pilihan. Dan ia memilih cintanya kepada A Ling. Sillaturahmi sempat terputus dengan sang ayah oleh karena demi cinta. Ibu Ikal dibuat kesal teramat pedas oleh karena sikap Ikal yang mengabaikan masa depan yakni bekerja hanya karena demi cinta. Dan banyak kali yang dikorbankan Ikal teruntuk demi cinta.

Cinta yang telah terpupuk sedari tunas kepada A Ling membuat ia merasa cinta itu semakin kuat. Bahkan bias dibilang menggila karenanya. Cinta cinta kau itu sejenis apa sih? Hingga membuat Ikal begitu jor joran untuk memerjuangkanmu?. Bila gunung-gunung adalah kesatria bumi, betapa indah sang ala mini yang terlukis sebab adanya dia, gunung. Dan bila gunung-gunung di bumi disatukan maka dapatkah mengurai tentang arti cinta? Ternyata …… tidak jika tanpa mu, ya tanpamu A Ling. Itu ungkapan Ikal pada halaman berapa ya? Lupa.

Salah kaprah. Gegara cinta semua jadi salah kaprah. Teman Ikal M. Nur dan apalagi Enong berpikir bahwa Ikal sudah melakukan hal di luar nalar. Ya di luar nalar. Waduh, jadi salah kaprah dong? Ikal benarbenar bingung mau mengungkapkan hal sebenarnya malu tapi jika tidak diungkapkan tentang yang sebenarnya terjadi jadinya ya salah kaprah. Ikal tujuannya ke sana. Temannya mengira tujuannya ke sono. Kan berbanting arah jadinya. Ah, bial semua terbongkar aku pasti jadi bahan olokolokan semua, teman warga dan mungkin juga A Ling. Dan semua itu gegara mimpi empat sentimeter.


Judul                               : Padang Bulan
Penulis                            : Andrea Hirata
Penerbit, th. Terbit         : Bentang, cetam, 2010
Hal                                   : 254 hal.
ISBN                               : 978-602-8811-09-5
Resume                           : Isaimamiqi


Senarai Hati Mayla




Kepanikannya meluap saat Kamtibnas tengah mengejar para gerombolan pengamen kecil. Dimana dia ada diantaranya. Oleh kepanikannya itu, juga pikiran yang membebaninya tiba-tiba jeger…. Seketika ia tergeletak dijalan aspal dengan berlumuran darah.

Mimpi baginya adalah jalan untuk menaklukan dunia. Meski kenyataan coba mengejeknya. Namun ia tetap berlari untuk mengejar mimpinya. Sekerdil apapun hidupnya, seterjal apapun jalan yang harus ditempuhnya ia tetap yakin pada mimpinya. Mimpi Senarai Hati Mayla.

Keyakinan seperti itu tidak mudah dimiliki oleh seseorang bahkan oleh saya sendiri. Karena banyak perjuangan yang musti ditempuh. Tapi pelajaran itu, figure itu, bahkan contoh itu. Cerminan hidup itu saya dapatkan dari tokoh seorang anak, anak yang belum pernah menginjakkan kaki di sekolah sekalipun, anak yang tidak tahu proses belajar menuntut ilmu itu seperti apa, anak yang hanya tahu bagaimana memenuhi tuntutan biologis berupa rasa lapar di perut untuk dapat bertahan di hari ini, sedang esok masih misteri. Anak yang tidak tahu bagaimana berpikir secara rasional. Tapi jauh dari semua itu ia memiliki keyakinan di hatinya, keyakinan untuk sekolah, keyakinan untuk menggapai cita-cita menjadi seorang dokter.

Ini adalah sebuah novel penggugah, teruntuk saya. Yang ditulis oleh salah satu teman kerja saya. Dan saya bangga bias mengenalnya. Karyanya saja sudah membuka mata hati saya, walau masih tertatih saya lakui. Apalagi orangnya. Hem… intinya saya senang dapat mengenalnya.

Bahasa yang dipakai lugas, ringan dan renyah sehingga saya menikmati tiap kekata yang dibaca dan tak terasa, dua hari kurang saja saya selesai membaca. Ya halamannya memang tidak setebal kamus. Tapi tunggu dulu, isinya dong sarat pesan, juga kesan. Ok, lanjut…

Keyakinan seseorang biasanya ditampakkan oleh mereka yang sudah malang melintang dalam mengarungi kehidupan. Keyakinan yang ada dalam pemikiran orang dewasa, bukan anak kecil seperti Mayla yang umurnya saja masih 8 tahun. Ah, jangan, jangan remehkan Mayla. Walau ia masih kecil hidup telah menempanya dengan banyak coba dan uji yang telah membentuknya menjadi pribadi dewasa di umurnya yang sangat muda, bahkan terbilang muda sekali. Ia telah memiliki kesadaran akan sebuah tanggungjawab, ya tanggungjawab kepada ibu dan kedua adik kecilnya untuk mencari rezeki dari ngamen dijalanan ibu kota guna memenuhi panggilan cacing perut yang selalu meronta untuk minta di isi.

Untung saja, walau esok adalah misteri. Walau esok ia tidak bisa menjamin apakah ia dan keluarganya masih bisa menikmati sesuap nasi tapi semangat selalu berkobar di nadinya bahwa ia akan pulang dengan membawa hasil. Ya hasil bersama dengan keyakinan akan impiannya. Dari kisah ini banyak sekali pelajaran yang saya dapat. Terutama pelajaran tentang tekad diri, tentang keyakinan terhadap kemampuan diri sendiri bahwa saya yakin bias. Otak dan fisik ini adalah bekal dari Sang Maha Kuasa yang diberikan kepada hambaNya dimana dari bekal itu diasah jadi sebuah kemampuan dari berbagai banyak calon kemampuan. Bekal itu tanda Sang Kuasa percaya pada diri hambaNya, oleh karenanya apalagi diri sebagai hamba harus lebih percaya tentunya.

Judul                               : Senarai Hati Mayla
Penulis                            : Rifyal Qurban, Kenzigadiez Moeslim
Penerbit, th. Terbit         : Penerbit 3M Media Karya, cet-3 April 2014
Hal                                   : 127 hal.
ISBN                               : 978-602-18300-0-0
Resume                           : Isaimamiqi