Minggu, 14 Mei 2017

The Speed of Trust

The Speed of Trust 

Siapa yang tak memahami kata "percaya" sebuah hal yang akan berefek dalam sebuah hubungan dengan orang lain atau pun terhadap diri sendiri. 

Buku yang satu ini terasa berat isi bacaanya, tetapi setelah pelan pelan di baca dan dipahami, isi dari tulisan Stephen R Covey ini sangat kita butuhkan. Terutama untuk kita yang krisis akan sebuah nilai yang dalam kata dasarnya Percaya. 


Kepercayaan : Anda tahu ketika Anda merasakannya, ketika kita percaya kepada orang kita mempunyai keyakinan terhadap mereka, terhadap integritasnya dan terhadap kenampuannya. Lawan nya adalah Tidak Percaya maka kita Curiga terhadap mereka, terhadap integritas mereka, rencana mereka, tujuan mereka, kemampuan mereka dan lain sebagainya yang bernilai curiga.

Buku ini mengajarkan kita bagaimana kita mengembalikan kepercayaan, baik kita percaya terhadap orang lain maupun menjadikan diri kita kembali dipercayai orang lain. Dalam buku ini terbagi menjadi 5 bagian, untuk resume kali ini saya akan memaparkan bagian pertama dan kedua "Gelombang Pertama - Kepercayaan Diri Kreadibilitas."

Dalam paparan awalnya Stephen mengemukakan saat ini kita dan dunia sedang mengalami krisis kepercayaan, tidak saling percaya satu sama lain, dan lebih banyak curiga terhadap orang lain. Jika dilihat dari media kita lihat Judul dalam berita, pasti banyak menggunakan kata Antonim dari Percaya. Dan tidak dipungkiri memang saya pribadi juga tidak bisa percaya dengan media itu sendiri, ini sebuah krisis kepercayaan dari saya terhadap media, terutama beberapa media masa yang ada di Indonesia.

Kepercayaan di dalam buku ini mengaitkan terhadap keberlangsungan perusahaan, bagaimana perusahaan meningkatkan kepercayaan maka akan menurunkan cost serta time dan menaikkan provit, tetapi disisi lain akan sangat bermanfaat untuk diri pribadi. Kita akan bisa menggembalikan kepercayaan yang hilang, meningkatkan nilai kepercayaan baik terhadap diri maupun mempercayai orang lain, dan semua itu akan berawal dari diri pribadi.

Gelombang pertama Kepercayaan Diri, prinsip kreadibilitas terdapat 5 gelombang kepercayaan, 1. Kepercayaan diri - 2. kepercayaan dalam hubungan - 3. kepercayaan dalam organisasi - 4. kepercayaan pasar - 5. kepercayaan masyarakat. Maka efek yang timbul berawal dari diri sendiri, dan akan berefek luas terhadap masyarakat, todak bisa orang lain mempercayai kita jika kita sendiri tidak mempunyai kepercayaan diri. 

"Satu-satunya cara untuk membangun kepercayaan secara profesional adalah dengan menjadi layak dipercaya." 
-Gerard Arpey, Directur utama American Airlines-

Terdapat 4 inti pembentuk kepercayaan, 

1.) Integritas, yakni kejujuran, konsisten luar dalam, dan mengamalkan apa yang anda sendiri ajarkan. 
sesorang memiliki integritas ketika tidak terdapat kesenjangan antara Niat dan perilaku.

"Saya mencari tiga hal dalam merekrut orang. Hal pertama adalah integritas pribadi, yang kedua adalah inteligensi dan yang ketiga adalah tingkatan energi yang tinggi. akan tetapi kalau Anda tidak mempunyai yang pertama, dua yang lainnya akan mematikan anda." 
- Warren Buffett, Direktur Utama, Berkshire Hathaway -

Dalam integritas diri kita terdapat 3 hal yang akan memiliki nilai kualitas yang sangat penting untuk kita miliki,

a) Konsistensi, orang yang selalu konsisten dalam bertindak baik, melakukan suatu kebaikan bukan berdasarkan suara dari luar, melainkan suara batin, jika kita memang selalu melakukan kabaikan tanpa orang lain perlu mengetahui atau memuji, pun dengan gangguan orang lain kita tak gentar untuk berada di jalan yang benar. 

b) Kerendahan hati, seseorang yang rendah hati lebih mementingkan Apa yang benar daripada Menjadi benar, lebih mementingkan Menindaklanjuti ide-ide yang baik daripada Mempunyai ide-ide baik, lebih mementingkan Membangun tim daripada meninggikan Diri, lebih mementingkan Mengakui Kontribusi daripada Diakui karena Berkontribusi. 
Orang yang rendah hati selalu menyadari jika ia tidak berdiri sendiri, melainkan atas bantuan orang yang lebih dulu serta karena bantuan orang lain ia bisa.

c) Keberanian, kita harus berani menggakui yang benar itu benar dan yang salah itu salah, meskipun itu berat dan tidak mudah kita lakukan, tapi percayalah dengan keberanian membela suatu yang benar akan berefek positif pada kita, kini, lusa atau nanti.

2.) Niat, yakni segala yang berhubungan dengan motif, agenda dan perilaku kita. Kepercayaan tumbuh saat kita punya motif dan agenda untuk mendapatkan keuntungan bersama, saat kita peduli pada orang lain yang berinteraksi kepada kita. 

a) Motif, adalah alasan untuk melakukan sesuatu, itulah "alasan mengapa" yang menotifasi "apa". 
Motif yang menginspirasi kepercayaan paling besar adalah kepedulian yang tulus. Kita tidak akan mempercayai sesorang jika dia tidak perduli dengan kita, maka akan berlaku pula sebaliknya.

b) Agenda, tumbuh dari motif, agenda yang menginspirasi kepercayaan terbesar adalah mengupayakan keuntungan bersama. tidak hanya kita saja yang mendapatkan hasil baik tetapi kita juga berharap patner kita mendapatkan hasil yang baik pula, sehingga Agenda kita dan orang lain akan selaras tanpa adaa yang merasa di rugikan.

c) Perilaku, merupakan wujud dari Motif dan Agenda, Perilaku yang paling menciptakan kreadibilitas dan menginspirasikan kepercayaan adalah menperhatikan kepentingan orang lain. Mudah bagi kita untuk mengatakan "saya peduli dan saya harap anda menang" tetapi perilaku kita lah yang akan membuktikannya. 

3.) Kemampuan-kemampuan diri, adalah sebuah kemampuan yang kita miliki, talenta dan bakat yang kita punya yang denganya orang lain akan percaya terhadap kemampuan kita. 

Apakah kemampuan kita relevan ? Umur pengetahuan dan kemampuan kita saat ini jauh lebih singkat, jika kemarin kita berhasil berprestasi paling baik, belum tentu saat ini kita akan mendapatkan hal yang sama. Maka dari itu kita diharuskan untuk selalu memperbaharui kemampuan dan talenta kita. Dokter tahun 1950an ketrampilanya akan berbeda dengan dokter tahun 2017. pun dengan bidang lain, jika dulu kita memakai buku untuk membaca kini cukup dengan Android atau Laptop kita bisa membaca dan lebih ringkas, bayangkan jika kita membawa buku sebanyak tulisan di dalam laptop, berapa kontainer yang kita butuhkan.

orang akan yakin dengan kemampuan kita saat ini, tetapi jika kita tidak up grade kemampuan diri apakah orang di tahun 2020 akan sama percaya nya pada kita ? 

4.) Hasil-hasil, hal ini mengacu pada catatan keberhasilan kita, kinerja kita dan menjadikan semua terlaksana.

Dalam mendapatkan hasil tidak hanya dari "Apa" yang kita hasilkan, tetapi lebih penting "bagaimana" mendapatkan hasil. Kepercayaan akan meningkat jika kita mendapatkan hasil yang baik dengan cara yang baik, tetapi jika kita mendapakan hasil baik dengan cara buruk tentu akan menghancurkan kepercayaan kita.

Orang yang jujur, dengan Niat baik, dan memiliki Kemampuan yang bagus (sesuai bidangnya), dan membuktikan Hasil dari kinerja nya.  
Maka kita akan Percaya terhadap orang yang demikian, Nilai kepercayaan akan tumbuh.

Dengan demikian kita akan memiliki  nilai Kepercayaan, meningkatkan kepercayaan, dan semoga kita bisa mempercayai orang lain dengan baik. Ingat setiap kita memiliki kesalahan dan pernah menghilangkan kepercayaan diri terhadap orang lain, tetapi ingat pula kepercayaan itu dapat kita kembalikan dan perbaiki.


Judul Buku : The Speed of Trust
Penulis : Stephen R Covey
Halaman : 1 - 216 (513)

Eko Yasin

Dongying, 26 February 2017

0 komentar: