Jumat, 13 Februari 2015

Api Tauhid - Habiburrahman El Shirazy


Judul : Api Tauhid
Penulis : Habiburrahman El Shirazy
Tebal buku : 573 halaman
Jenis buku : Novel
Resumed by : Ayu Afsari




Novel yang berjudul Api Tauhid ini sedikit berbeda dengan novel-novel karya Kang Abik yang lainnya. Novel ini adalah sebuah novel sejarah. Menuliskan kembali sejarah dalam bentuk novel dengan gaya bahasa yang sangat baik karega lugas dan mudah dimengerti. Ketika membaca novel ini, kita akan dibawa ke tempat-tempat yang diceritakan di dalamnya, tempat-tempat yang identik dengan dakwah Islam, yaitu Arab Saudi, Indonesia, dan Turki. 

Novel ini menceritakan tentang seorang tokoh yang mendapat julukan “Badiuzzaman” atau “Sang Keajaiban Zaman”, beliau adalah Badiuzzaman Said Nursi. Tokoh yang begitu disiplin menajaga diri dari yang syubhat. Yang sejak kecil hingga tua sangat tsabat dan teguh menjaga pandangan matanya dari yang tidak halal. Tokoh yang sangat penyayang kepada makhluk-makhluk ALLAH, bahkan kepada semut, kecoa, dan tikus sekalipun. Tokoh yang sangat kokoh memegang agama-Nya, dan sangat teguh memperjuangkan agama-Nya dengan cara yang indah, penuh cinta, dan damai. Tokoh yang kesabarannya bisa menjadi teladan bagi para pejuang kebenaran (seperti kita^^). Dua puluh lima tahun hidup dari penjara ke penjara dan pengasingan, namun tetap menulis dan berada di garda paling depan menegakkan kalimat tauhid.

Kemampuan Kang Abik untuk menghidupkan kembali peristiwa di balik tokoh berpengaruh dan penuh keajaiban – Baiduzzaman Said Nursi – merupakan daya tarik tersendiri dari novel ini.

Ketika membaca novel ini, kita benar-benar dibawa Kang Abik mengelilingi negeri bernama Turki, seolah-olah kita lah yang mengalami perjalanan itu. Selain itu kita juga dibuat benar-benar ingin mengelilingi Turki di dunia nyata, untuk menapaki kembali jejak-jejak sejarah yang dikisahkan sang penulis dalam novel ini, jejak-jejak sejarah Islam. Dan yang terpenting adalah setelah menamatkan novel ini kita akan merasa menjadi sangat-sangat kecil, perjuangan dan dakwah kita yang belum ada apa-apanya dibandingkan dengan perjuangan dan dakwah sang tokoh utama. Semoga “Api Tauhid” ini dapat membakar semangat juang kita untuk negeri ini, untuk agama ini, agama Islam.

0 komentar: