Senin, 09 Januari 2017

MEMAKNAI WAKTU DENGAN “CUKUP"

Sinopsis :
Dialah pencipta jam pertama di dunia. Dia dihukum karena mencova mengukur anugerah terbesar dari Tuhan. Diasingkan ke dalam gua hingga berabad-abad dan dipaksa mendengarkan suara orang-orang yang minta diberi lebih banyak waktu. Lalu dia kembali ke dunia kita, dengan membawa jam pasir ajaib dan sebuah misi : menebus kesalahannya dengan mempertemukan dua manusia di bumi, untuk mengajarkan makna waktu kepada mereka.

Review :
Bercerita tentang 3 orang yang bernama Dor : manusia yang ingin menghentikan waktu, Victor : memperlambat waktu dan Sarah : mempercepat waktu. Saling tidak mengenal, hidup di zaman berbeda namun siapa sangka ternyata takdir mereka terikat satu sama lain dan saling mempengaruhi.

“Manusia selalu terkait dalam cara-cara yang tidak dipahaminya --- bahkan dalam mimpi-mimpi” – (Hal 107)

Diceritakan bahwa Dor, seorang laki-laki yang terlalu berbeda dengan laki-laki lainnya, suka sekali mengukur, Dor suka memperhatikan matahari dan bulan, lalu menghitungnya menggunakan mangkuk yang dilubangi, berapa yang dibutuhkan matahari untuk tenggelam dan bulan untuk menampakkan dirinya. Dor mempunyai dua teman semasa kecilnya, Nim dan Alli. Nim tumbuh menjadi laki-laki yang kuat dan menjadi raja di kala itu, sedangkan Dor hidup sederhana, mempunyai tiga orang anak dan menikah dengan Alli.

Nim, raja yang haus akan kekuasaan, membuat menara tinggi dan ingin menghancurkan dewa-dewa, merebut kekuasaan dan menjadi yang paling tinggi. Suatu ketika, Nim memerintahkan Dor untuk ikut dalam pembangunannya, karena Dor tidak mau menjadi budak dan lebih suka untuk mengukur “waktu”, Dor terpaksa diasingkan dari daerahnya, Dor pergi berdua dengan Alli, anak-anak mereka dititipkan ke orang tua Dor. Dor dan Alli hidup di sebuah daratan berdua dan setiap hari hanya mengandalkan ternak yang mereka bawa, namun mereka bahagia.
Cerita kedua mengenai Victor, orang terkaya nomor empat belas di dunia yang mengidap kanker ginjal dan mempunyai waktu untuk hidup tak lebih dari dua bulan. Victor, seorang anak yatim piatu, ayahnya meninggal ketika masih kecil dan ibunya memutuskan untuk bunuh diri sesudahnya. Namun, kehidupan Victor berubah saat bertemu dengan Grace di lift perusahaan Victor, mereka bahagia, menikah, menciptakan momen romantis hingga Victor menjadi tua dan semakin menjaga jarak dengan istrinya dengan menenggelamkan diri ke pekerjaannya.

Ketiga, menceritakan seorang gadis SMA yang cerdas namun tidak percaya diri dengan bentuk tubuh dan wajahnya, karena membutuhkan sertifikat pembuktian bekerja di masyarakat untuk masuk universitas, Sarah Lemon, mendaftar menjadi relawan untuk orang-orang tua di lingkungannya. Harinya biasa saja ketika akhirnya Sarah bertemu Ethan, cowok seksi, tampan dan ramah yang selalu bersikap baik kepada Sarah, bahkan Ethan memanggil Sarah dengan sebutan Lemon-ade dan Sarah merasa istimewa.

Sarah seorang anak tunggal dari single parents, ibunya Lorraine, dicerai oleh suaminya Tom, ketika Sarah berumur 12 tahun. Mereka berdua masih mengharapkan Tom, Lorraine berharap untuk memaki-maki Tom dan menyalahkannya atas seluruh perbuatan yang dilakukannya, sedangkan Sarah berharap, ayahnya dapat membawa Sarah bersamanya dan terbebas dari Ibunya.

Lalu bagaimana cerita tentang “waktu” ini dimulai? Semua berawal dari Alli – istri Dor mengidap penyakit dan meninggal, tak terima atas kematian istrinya, Dor berlari sekuat tenaga menaiki menara Nim dan marah terhadap dewa-dewa, namun Dor malah diberi “hukuman” untuk tinggal di Gua dan mendengarkan rengekan manusia di bawahnya dalam sebuah wadah airnya yang semua meneriakan satu kalimat yang intinya sama : “lebih banyak waktu.” “Percepatlah waktu.” “Kumohon sehari lagi.” “Hentikanlah.” Dan Dor mendengar rengekan itu selama 6000 tahun, tidak pernah tua, lelah, sakit atau bahkan tertidur. Hingga, waktunya tiba untuk ke Bumi, waktunya harus jatuh ke Bumi dengan jam pasirnya untuk bertemu Victor yang pernah meminta waktu mundur untuk menghabiskan sehari bersama ayahnya dan Sarah, meminta percepat waktu agar dapat kencan dengan Ethan.

Victor merencanakan untuk mendinginkan tubuhnya di es dan akan dibangunkan kembali ratusan tahun lagi, dia ingin mengalahkan kematian dengan sains dan uangnya. Merencanakan semua itu tanpa sepengetahuan istrinya, Grace. Karena Victor tahu istrinya beragama dan pasti tak akan setuju dengan rencananya ini. Victor sebenarnya merasa bersalah, hari-hari terakhirnya dihabiskan untuk merencanakan “kehidupan selanjutnya” dan berbohong dengan istrinya sedangkan Grace, selalu merencanakan hari untuk dihabiskan bersama suaminya dengan berduaan dan memakan makanan-makanan sehat. Sedangkan di lain sisi, Sarah ingin mengakhiri hidupnya karena Ethan menolak cinta dan mempermalukan dirinya.

Dor bertemu kedua orang ini dan sudah mengamati mereka dari hari-hari sebelumnya. Merasa inilah tujuannya ke bumi untuk menyelamatkan mereka dari pilihan yang salah, Dor sang penjaga waktu, menghentikan waktu dengan jam pasirnya dan memperlihatkan masa depan yang akan terjadi jika mereka melakukan pilihannya masing-masing.

“Ingat ini selalu: ada alasannya mengapa Tuhan membatasi hari-hari manusia”
                                                                 “Mengapa?”                     
“Supaya setiap hari itu berharga” (Hal 288)

Buku ini adalah buku keempat Mitch Albom yang saya baca dan paling unik, terdiri dari 81 bab dan dibagi ke beberapa sub-bab, Mitch Albom ingin menyampaikan suatu maksud tentang waktu. Buku ini juga termasuk yang paling rumit jalan ceritanya, menghadirkan suatu kisah tentang waktu, menjadikan tamparan keras terhadap pembacanya bahwa memang manusia selama ini selalu rewel dengan waktu. “duh sejam mah gak cukup” atau “ah cepet banget sih udah jam segini aja”. Padahal jika waktu tersebut digunakan dengan baik, maka sebenarnya waktu tersebut pas. Hanya saja karena terlalu sibuk meminta lebih, manusia menjadi lupa bahwa waktu menjadi lebih berharga jika dihabiskan dengan orang yang mencintai dan kita cintai.

Dan buku bercover jam pasir dengan warna oranye dan biru ini mengajarkan banyak hal, tentang cinta, keluarga, kebersamaan dan pastinya waktu. Sekali lagi Mitch Albom membuktikan diri bahwa dia telah berhasil menyampaikan maksudnya lewat sebuah buku.


Judul Buku     : The Timekeeper – Sang Penjaga Waktu
Penulis            : Mitch Albom
Penerbit         : Gramedia
Cetakan          : Sept – 2016
Penerjemah   : Tanti Lesmana

ISBN                : 978-602-03-3353-3

0 komentar: