Sabtu, 03 Juni 2017

Alpukat dan Kesehatan



Alpukat merupakan kultivar yang paling umum di dunia. Buah alpukat atau dalam bahasa latin Persea americana, berasal dari Meksiko, Amerika Tengah atau Selatan. Menurut FAO, pada tahun 2014 Indonesia merupakan negara yang memiliki produksi tinggi pada buah alpukat di dunia dengan total produksi 307.326 ton (6,11%), di bawah Meksiko (30,24%) dan Peru (6,95%). Budidaya alpukat tersebar di Indonesia berada di daerah Jawa, Nusa Tenggara, dan Sumatera.

Satu buah alpukat (136 g) memiliki nutrisi dan fitokimia yang penting, setara dengan 1,5 ons, kacang – kacangan (almond, pistachio, atau kenari). Menurut NHANES (National Health and Nutrition Examination Survey), rata – rata masyarakat mengonsumsi alpukat sekitar setengah alpukat (68 g), dimana didalamnya terdapat kandungan serat (4.6 g), total gula (0.2 g), potasium (345 mg), natrium (5.5 mg), magnesium (19.5 g), vitamin A (43 μg), vitamin C (6,0 mg), vitamin E (1,3 mg), vitamin K (14 μg), folat (60 mg), vitamin B-6 (0.2 mg, dan lainnya.  

Salah satu menarik di kandungan buah alpukat adalah lemaknya. Lemak pada alpukat sangatlah tinggi. Kadar lemak alpukat dinilai tinggi menjadi salah satu karakteristik utama yang tidak dimiliki buah tropis dan sub tropis umumnya, yaitu mencapai 20% (Takenaga et al., 2008). Lemak alpukat memiliki keunggulan dari segi nilai gizi dan sebagian besar komposisinya merupakan asam lemak tak jenuh. Konsumsi asam lemak tak jenuh dapat menurunkan resiko penyakit jantung dengan meningkatkan jumlah HDL (high density lipoprotein) dan antioksidan dalam tubuh.

Hasil analisis NHANES 2001 – 2006 juga menyimpulkan hal yang sama, berdasarkan orang yang mengonsumsi alpukat menunjukkan adanya peningkatan HDL dalam tubuh yang merupakan lemak baik yang dapat menurunkan resiko penyakit jantung. Dreher dan Davenport (2013) juga menyimpulkan hasil uji klinis dari konsumsi alpukat terhadap individu yang menderita hiperkoleterolemia atau memiliki kolesterol dalam darah yang tinggi. Hasilnya menunjukkan bahwa konsumsi alpukat dapat menurukan LDL (low density lipoprotein) serta meningkatkan HDL, hal ini disebabkan alpukat mengandung fitosterol yang mampu menyerap kolesterol, kandungan lainnya, selain itu kandungan seperti vitamin E dan karatenoid dapat berfungsi sebagai antioksidan.

             
Judul Jurnal                    : Hass Avocado Composition and Potential Health Effects
Nama Penulis                  : Mark L. Dreher Dan Adrienne J. Davenport
Penerbit                           : Taylor and Francis Group
Tahun Terbit                   : 2013
Jumlah Halaman             : 13 halaman
Sumber Jurnal                 : Critical Reviews in Food Science and Nutrition, 53:738–750 (2013) Taylor and Francis Group, LLC ISSN: 1040-8398 / 1549-7852 online DOI: 10.1080/10408398.2011.55675

Nama peresume : Muhammad Isa D.

0 komentar: