Minggu, 14 Mei 2017

Bicara Cinta

Hasil gambar untuk buku bicara cinta




Cinta. Lima huruf yang dapat membuat orang terbang melayang, tersipu malu, dan berjuta rasanya. Begitu juga dengan Nurul, Nurul adalah satu diantara gadis remaja yang beranjak dewasa yang mulai membicarakan cinta, mulai memikirkan cinta, dan mulai terperdaya akan cinta. Namun ketika kebanyakan orang mengartikan cinta dengan rayuan gombal bahkan bersentuhan fisik, dia keluar dari semua hal itu setelah dia mengenal apa makna cinta yang hakiki dan karna apa dia mencinta.

Bab awal novel “Bicara Cinta” ini membuka cara pandang kita mengenai seperti apa lelaki yang baik itu. Apakah lelaki yang baik itu yang baik agamanya, yang berarti takut sama Tuhannya atau lelaki yang setiap saat mengumbar kata-kata manisnya.

Nurul Sukma Ayu, dia adalah anak bungsu dari 2 bersaudara. Dia memiliki kaka laki-laki yang umurnya tidak terpaut jauh darinya, namanya Rayhan. Ayah Nurul sering bepergian keluar kota untuk urusan dinas pekerjaanya, Ibunya pun sering ikut ayahnya menemani perjalanan dinasnya tersebut.

Bayu, dia adalah sosok laki-laki yang sempurna dimata Nurul. Tidak hanya dimata nurul saja, bahkan teman-teman sekolahnya pun beranggapan sama. Pintar, berani memimpin dan memiliki wajah super cool. Tidak asing jika siswi sekolahnya curi-curi perhatian kepada Bayu, begitu juga dengan Nurul. Beruntungnya Nurul sangat pandai menutupi perasaanya, seolah mencintai dalam diam. Tapi ditutupi seperti apapun tetap saja perasaan itu akan tercium aromanya dan hal itu disambut baik oleh Bayu. Namun, jalin cinta Nurul dan Bayu tidak lama seperti yang diharapkan. Pupus ketika dimulai.

Dalam novel ini, tokoh utama digambarkan dengan sangat kuat. Dalam arti, saya sebagai pembaca dapat memahami bagaimana ketika kita mulai membicarakan cinta, merasakan kehadiran cinta serta terperdaya akan cinta, namun semua hal itu harus dipupuk dan diakhiri atas nama lillah. Selama Nurul menata perasaan dan hatinya atas nama lillah, dilain sisi ada laki-laki yang sejak perjumpaan pertama dengannya di foodpark sudah menaruh hati ke Nurul. Hanya saja tidak semudah itu laki-laki tersebut dapat berjumpa kembali dengan Nurul karena diawal perjumpaan tidak ada yang saling bertukar nama maupun kontak. Laki-laki tersebut hanya bisa memanjatkan do’a disepertiga malamnya agar do’a dan harapannya terkabul.

Laki-laki itu bernama Fadhil, dia adalah adik kelas Rayhan sewaktu SMA yang baru lulus S2 Keuangan Islam. Beberapa tahun kemudian, Dia diundang ke jogja tepatnya ke rumah Rayhan untuk membahas kelanjutan kerjasama diantara mereka berdua. Namun dibalik itu, Rayhan mempunyai niat lain yaitu menjodohkannya dengan adiknya.

Selain itu, di novel ini diceritakan pula bagaimana kisah orangtua Nurul dan Rayhan yang sampai membuat Nurul tampak depresi dan mengacuhkan kaka laki-lakinya tersebut. Dua sahabat Nurul pun juga ambil bagian di novel ini, Naya dan Husna namanya. Diceritakan pula bagaimana kisah persahabatan mereka dalam emosi yang berbeda-beda. Dan yang sangat mengguncang hati dan pikiran adalah kelanjutan kisah Nurul dengan Bayu dan kisah Nurul dengan Fadhil.

Ini adalah sepenggal surat Nurul yang ditujukan untuk Bayu yang dapat mengubah kehidupannya dan menyikapi cinta agar sesuai aturan Allah.

“Cinta itu anugerah, merasakannya adalah fitrah, menjaganya adalah ibadah. Karna jatuh cinta adalah mubah, namun menyikapinya bisa menjadi pahala berlimpah, atau malah menjatuhkan kita dalam dosa dan musibah. Karna cinta itu anugerah luar biasa, aku memilih memuliakan cinta. Menjauhkannya dari cara-cara nista dan meletakannya sesuai aturan Sang Pencipta.”

Novel yang diangkat dari film “Bicara Cinta” web series positif youtube 2016 ini mempunyai alur maju mundur. Gaya tulisan yang menarik dan cerita yang  lebih mendetail tentunya dibandingkan dengan web seriesnya membuat saya senyum-senyum sendiri dan terkesan dibuatnya. Novel ini sukses mengaduk hati dan pikiran saya. Penasaran dengan kelanjutan kisah Nurul? Siapakah yang dipilih Nurul agar menjadi imam dunia akherat dan pemimpin hijrahnya? Silahkan dibaca sendiri untuk lebih lengkapnya.



Judul Buku             : Bicara Cinta
Penulis                    : Fauzan Miftakhudin
Penerbit                  : Asy-Syifa’ Press
Tahun Terbit          : 2017
Jumlah Halaman    : xi + 201
Peresume           : Lusyana Agustin






0 komentar: