Rabu, 10 Mei 2017

How to Win Friends and Influence People in the Digital Age



Buku-buku pengembangan kepribadian selalu menarik bagi saya.  Walau untuk menekuninya saya  membatasi  diri hanya membaca karya  beberapa penulis saja (maksudnya hanya beberapa penulis saja yang bahasanya nyambung dengan mesin prosesor di kepala saya yang sudah rada lemot). Dan buku karya  Dale Carnegie (DC) sebelumnya belum pernah menarik perhatian saya.

Namun  kalimat pembuka yang menggugah, serta merta  menggiring saya untuk melakukan  perjalanan pertama  menyelami pemikiran DC ini.Kalimat pembuka yang menggugah itu adalah: mengapa saran dari Carnegie masih penting?.. sungguh kalimat yang  sangat rendah hati. Lebih jauh, ternyata buku ini membahas hal hal terkait komunikasi di era digital berdasarkan saran2 atau prinsip2 berkomunikasi dari seorang  Carnegie yang  wafat tahun 1955.

Tahun 1936, Dale Carnegie melontarkan pernyataan:  ‘kemungkinan besar masalah terbesar yang anda hadapi adalah berurusan/ berhubungan/ berkomunikasi dengan orang lain’. Walau saat ini jaringan komunikasi telah meluas melewati batas teritori, industry dan ideology, pesan2 berkembang  dan berubah menjadi  pesan2 instan, namun  tampaknya pernyataan itu masih relevan hingga sekarang.

Di tengah belantara sosial media saat ini, kata kata yang salah atau salah dimengerti, atau kekurang-tepatan dalam berkomunikasi  bisa mengakibatkan bencana yang lebih luas/fatal.  Kasus  penistaan agama  yang sedang dihadapi bangsa Indonesia saat ini menjadi contoh yang paling nyata.

Buku ini adalah salah satu karya DC yang paling terkenal dan laris. Tulisan2 dan kursus2 beliau mungkin tidak memecahkan misteri terdalam di alam semesta ini. Namun  lebih dari siapapun dari generasinya,  beliau telah membantu manusia belajar cara untuk hidup bersama-sama, yang terkadang terasa seperti kebutuhan terbesar yang ada, demikian salah satu tulisan dari sebuah surat kabar di Washington.

Buku klasik yang telah terjual puluhan juta kopi ini masih menjadi salah satu buku terlaris, karena penjabarannya yang sederhana, ringkas dan  prinsip-prinsip nya yang  tak lekang oleh waktu. Buku ini adalah panduan hubungan manusia yang berasal dari lubuk hati yang terdalam.  Buku ini menuntun kita untuk memiliki pengaruh yang berkelanjutan sebagai hasil dari hubungan yang memberikan kemajuan dan keuntungan bersama. Setidaknya itu yang disampaikam dalam prakata buku ini..

Kehidupan di Era Digital adalah kehidupan yang menuntut kecepatan, instan, dan mencari keuntungan bisnis yang besar.. sehingga perlahan orang mulai mengabaikan sopan santun dan tata krama/etika.. tersinggung karena kata2 yang terasa kurang berkenan akan dibilang ‘baper’.. #dan kebanyakan orang cenderung ngga suka dibilang baper.. Padahal pengabaian pada hal hal yang berkaitan dengan penerimaan hati  tersebut.. justru kadang membuat hasil yang diharapkan cepat menjadi lambat.  Disinilah mengapa prinsip Carnegie tetap dibutuhkan..

Era digital, adalah era dimana teknologi bisa membuat reputasi lebih cepat dan lebih  mudah hancur dibanding era sebelumnya. Kritik tersembunyi bisa membuat anda didenda atau dipenjara. Keluhan sembrono bisa membuat kita dipecat. Berhentilah membuat boomerang bagi diri sendiri, tidak ada orang yang suka dicela.. karenanya jangan mencela. Cari dan gali lah hal hal baik dalam diri orang lain karena pada dasarnya setiap orang ingin dihargai, setiap orang butuh dihargai, setiap orang merasa berharga. Cari tahu, pahami dan penuhilah  kebutuhan inti orang lain  sebelum memenuhi kebutuhan diri kita sendiri. Jadilah seorang altruis..

Dan 3 point ini menjadi dasar/pondasi dalam suatu hubungan yang mempengaruhi dan bertahan lama. Sekalipun hubungan atasan dan bawahan, jika ingin mencapai kemajuan yang pesat, jadilah atasan yang memiliki pengaruh bukan sekedar karena  posisi/jabatan.  Terpenuhinya 3 hal ini pada diri seseorang menurut DC akan mampu menghubungkan dan mempengaruhi sekalipun secara fisik jarang berjumpa. 

Pada bab lainnya DC memaparkan tips2 atau langkah2 praktis untuk membangun hubungan seperti: tersenyum, mengingat nama, banyak mendengarkan, jangan pernah berkata: kamu salaah,  akui kesalahan, dan masih banyak lainnya. #Point2 yang sering dibahas di buku2 sentuhan hati juru dakwah..

Beberapa ahli memasukkan apa yang DC sampaikan sebagai soft skill.. yang walaupun diakui sebagai sesuatu yang dapat menunjang kesuksesan namun secara umum orang lebih banyak memperhatikan dan menghargai  terpenuhinya hardskill daripada softskill..

Akhirnya,  satu pesan menarik di akhir buku, amat sangat mempengaruhi saya: Memang benar bahwa saat ini dunia terbuka untuk bisnis. Tetapi tugas pertama Anda tetaplah bisnis kemanusiaan..

Penulis: Dale Carnegie
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Jumlah Halaman: 257
Peresume: Trisa


0 komentar: