Senin, 01 September 2014

Lapis-Lapis Keberkahan




Judul: Lapis-Lapis Keberkahan
Penulis: Salim A. Fillah
Penerbit: Pro-U Media

"Mesra dalam Ringkasnya Hidup"

Bayi yang lahir disunnahkan untuk dikumandangkan adzan di telinga dan setiap muslim akan dishalatkan ketika wafat. Maka sungguh, hidup dari lahir hingga mati, hanyalah sependek jarak adzan & shalat. Betapa singkat hidup kita, tetapi jasad yg terbaring akan menghadapi banyak pertanyaan dari setiap detik yang pernah dilaluinya.
Tugas hidup kita adalah mengemudikn hati menuju Allah di jalan yg lurus. Hati sama dengan qalb. Ia mempunyai makna taqallaba (bolak-balik). Maka harus snantiasa kita dekatkan kepada Allah Sang Maha Membolak-balikkan hati. Sabda Nabi saw "Hati-hati ini berada diantra jari jemari Allah Yang Maha Pengasih, Dia bolak-balikkan mnurut apa yg dikehendakiNya."
Mari kita belajar dari sosok yg paling mesra dgn Rabbnya. Dialah Ibrahim alaihissalam yg bergelar "khalilurrahman". Ibrahim senantiasa hidup bersama Allah. Ia mencariNya dengan segenap keyakinan dan menggambarkan hubungannya dengan Allah seakan-akan ia melihat-Nya: "Yaitu Rabb yg telah menciptakanku, maka Dia memberiku petunjuk. Dan Dialah yg memberiku makan dan memberiku minum. Dan apabila aku sakit, maka Dialah yang menyembuhkanku. Dan yg akan mematikanku kemudian menghidupkanku kembali. Dan yg amat ku inginkan untuk mengampuni kesalahanku pada Hari Pembalasan." (Q.S Asy-Syu'araa': 78-82)
1. "Yaitu Rabb yang telah mnciptakanku, maka Dia memberiku petunjuk"
Bercerminlah dan akan kita dapati sebaik-baik bentuk dan rupa. Tapi jika tidak ada petunjuk dari Allah, diri manusia takkan mampu melampaui derajat hewan. Maka sangat penting memohon petunjuk Allah agar kita menjadi makhluk mulia. "Ya Allah yang telah membaikkan rupaku, baikanlah pula akhlakku."
2. "Dan Dialah yang memberiku makan dan minum"
Tidak ada satu pun makhluk yang diciptakan sia-sia, yang tidak dijamin penghidupannya oleh Allah, dan tidak akan dimatikan melainkan telah Allah genapkn seluruh rezekinya.
3. "Dan apabila aku sakit, maka Dialah yang menyembuhkanku"
Sakit adalah musibah yang Allah timpakan untuk menguji manusia. Begitu pun dengan rasa takut,  kekurangan harta, lapar, dll. Setiap kita akan mngalaminya dan kabar gembira bagi mereka yang bersabar.
Dalam ayat tsb, Nabi Ibrahim meneladankan adab. Ia tidak menyalahkan Allah atas penyakit atau keburukan yg dideritanya. Ia hanya mengatakan apabila dirinya sakit dan ia tegaaskan bahwa segala penawar hanya berasal dari Allah swt.
4. "Dan Dia yg mematikanku kemudian menghidupkanku kembali"
Ibrahim menambahkan pemahaman tentang hakikat mati dan hidup. Bahwa kita rindu untuk berjumpa dengan Allah, sebab kita beriman kpadaNya. Kita mengharapkan adanya akhirat, sebab kita beramal shalih. Di sanalah stiap kebajikan dibalas dengan sempurna. Dan pintu yang harus kita masuki untuk menjumpai keindahan ganjaran surga serta kenikmatan bertemu dengan Allah adalah melalui kematian.
5. "Dan yg amat kuinginkan untuk mengampuni kesalahanku pada Hari Pembalasan"
Ini adalah keinginan paling puncak Ibrahim. Ia tidak merasa dirinya bebas dari kesalahan, justru ia khawatir atas kesalahannya.
Begitulah manusia mulia, yg semata mengharapkan keridhaan Allah. Mari hidup dlm lapis-lapis keberkahan, memesrakankan hati kepada pemiliknya, sebagaimana kemesraan Ibrahim dengan Rabbnya.

Ira_IM2

sumber gambar: www.hidayatullah.com

0 komentar: