Senin, 08 September 2014

Spirit Jepang





Judul               : Spirit Jepang
Chapter           : Bushido
Pengarang       : Taufik Adi Susilo
Penerbit           : Garasi (House of Book)
Resumed by    : Nining Sumawati Asri (IM6)

Mungkin ada diantara kita yang pernah mendengar istilah bushido atau bahkan sudah ada yang tidak asing lagi dengan kata tersebu? Pada dasarnya, bushido merupakan kode etik kepahlawanan kaum samurai dalam feodalisme jepang. Kata bushido berasal dari bushi “prajurit” atau “ksatria” dan dou ‘jalan”. Bushido mengandung tujuh kode etik, diantaranya yaitu Gi atau mengambil keputusan berdasarkan kebenaran, Yu atau berani dan ksatria, Jin atau murah hati dam mencintau sesama, Re atau santun dan bertindak benar, Makoto atau bersikap tulus tanpa pamrih, Meiyo atau menjaga kehormatan, kemuliaan, martabat, dan Chugo atau mengabdi dengan loyal. Tujuh kode etik ini hingga sekarang berubah menjadi prinsip hidup yang terus ditanamkan dalam masyarakat jepang.
Bushido sudah ada sejak munculnya kaum samurai, namun beran-benar resmi dipakai sebagai kode etik samurai pada masa Edo (1600-1868). Jika digambarkan secara sederhana, awalnya bushido meliputi ajaran tentang semangat perang, ketrampilan menggunakan senjata, dan tata karma bersikap seperti setia pada atasan, menjaga kehormatan diri, mengabdi pada tugas, dan bertanggung jawab. Lama-kelamaan, bushido berkembang pada masyarakat umum, dan melandasi budaya kerja yang berdasar pada 3 faktor, yaitu kepercayaan, disiplin, dan kualitas.
Semangat bushido bisa berkembang menjadi sangat ekstrem saat Jepang terlibat dalam peperangan. Karena semangat bushido inilah yang membuat Jepang memiliki tentara berani mati yang lebih dikenal dengan Kamikaze saat perang pasifik ataupun perang dunia II. Namun sekarang, semangat bushido seperti disiplin tinggi, kerja keras, tanggung jawab dan rasa malu apabila melakukan hal merugikan lah yang mampu menghidupkan serta mengembangkan industri dan ekonomi Jepang. Dengan adanya bushido dalam prinsip hidup orang Jepang, mereka mengenal prinsip Kaizen atau perbaikan tanpa henti untuk kaum, bangsa dan negaranya.

sumber gambar: www.rezafirli.com

0 komentar: