Selasa, 28 Juni 2016

Citra Rashmi



Sebuah cerita itu harus ada endingnya. Dan kalau  belum happy, maka itu artinya belum ending.. dan menunggu ending sebuah cerita adalah hal yang menyebalkan..
Kenyataannya itulah yang terjadi pada kisah kali ini.. Kisah Pitaloka yang saya baca kira2 10 tahun lalu saat masih jadi cerita bersambung di koran republika.. Yang karena ingin segera tahu endingnya sy cari novelnya begitu tau sudah dibukukan. Tapi sy harus patah hati karena ceritanya masih bersambung ke buku ke2 Tahta Nirwana dan sy baru baca semalam setelah 10 th berlalu..
Dan kembali patah hati karena seri terakhirnya masih harus menunggu lagi.. semoga ngga harus  10 thm lagi..

Kisah ini menarik buat saya bukan hanya karena penulisnya sangat piawai merangkai kata. 620 halaman habis dibaca seharian tanpa terasa. Cerita berlatar belakang sejarah dan penuh dengan adegan silat ini membangkitkan keingintahuan saya karena bercerita tentang sejarah Perang Bubat/perang yang dialami oleh pasukan Kerajaan Sunda dan memunculkan tokoh pahlawan wanita: Dyah Pitaloka Citrarasmi, yang nama Dyah  nya diambil ayah saya untuk menamakan kakak saya tertua..

Citra Rashmi adalah  pewaris tahta kerajaan sunda. Kalau saja ia terlahir sebagai laki laki, maka posisinya tidak akan tergoyahkan. Sebagai  anak pertama permaisuri, pandai ilmu silat dan kanuragan, berkarakter kuat maka sejatinya ia adalah pewaris tahta yang sangat tepat. Hanya saja ia terlahir sebagai wanita, sementara anak pertama selir terkasih raja adalah Bayutala, laki laki yang cukup banyak mewarisi ambisi ibunya, Pwahaci. Maka membaca kisah Citra Rashmi, membuat kita menyelami intrik politik perebutan kekuasaan di dalam kerajaan yang menjadi latar belakang dari terjadinya Perang Bubat.

Cerita diawali dengan sebuah pengantar dari seorang tokoh yang ada di novel ini. Kita tidak akan tahu siapa dia hingga akhir cerita.

Dyah Pitaloka Citra Rashmi sejak kecil sudah melewati perjalanan hidup yang tidak biasa. Ia pernah diculik oleh kawanan Bromocorah yang diketuai Yaksapurasa, sebuah komplotan penjahat paling kejam dan bengis. Saat dalam masa penculikan inilah Citra Rasmi mengenal Purandara, anak satu satunya Yaksapurasa yang berkhianat pada ayahnya dan membebaskan Citra Rashmi. Walau dalam diam dan dengan caranya sendiri, diantara Purandara dan Citra Rashmi terjalin  ikatan yang makin lama makin menguat. Dan kisah cinta mereka, menarik perhatian tersendiri dalam novel ini..  kisah cinta yang unik antara putri raja dan putra bromocorah.

Cinta yang mengakibatkan seorang anak berkhianat pada ayahnya. Ketika seharusnya Purandara menjaga Citra Rashmi/Sanaha sebagai tawanan tapi berkali kali pula Purandara membebaskan dan menyelamatkan Sanaha

Tokoh lain dalam novel ini adalah Candrabhaga, laki laki bijak yang menjadi guru citra rashmi saat masih kecil. Ia mengajarkan banyak hal pada citra rashmi, ilmu silat, syair dan filsafat. Ilmu yang disebutkan berasal dari Pase. Ilmu yang membuat Candrabhaga menjadi guru yang sangat dihormati dan di cintai oleh murid muridnya. Murid murid Chandrabhaga makin lama makin banyak dan nama Chandrabhaga makin lama makin terkenal. Hal yang membuat raja sunda/ayah Citra Rashmi khawatir. Maka setelah 4 th berguru pada Chandrabhaga, Citrarasmi dijemput pulang dan kemudian raja mengusir Chandrabhaga dan membubarkan perguruannya. Bahkan beberapa tahun kemudian raja  mengirim pasukan untuk menghancurkan perguruan Chandrabhaga yang telah mengungsi ke lereng gunug Pangrango.

Kalau ini adalah kisah cinta, maka cinta Citra Rashmi pada gurunya membuatnya sanggup mengkhianati perintah ayahnya. Citra Rashmi menghadap sang Raja dan mengajukan diri untuk menjadi utusan ke perguruan Chandrabhaga sebagai ganti 1000 pasukan yang akan dikirim raja untuk menghancurkan perguruan itu. Alih alih meminta sang guru menghentikan aktifitasnya, Citra Rashmi malah menjadi pembela perguruan saat perguruan itu diserang pasukan bromocorah Yaksapurasa.


Trus bagaimana perang bubat nya dimulai?

Itulah bagian menyebalkannya novel ini.. di bagian pertama ini, pembaca baru disuguhi  asal mula kedekatan Citra Rashmi atau Pitaloka atau Sanaha dengan Purandara dan Chandrabhaga.. pada bagian bagian akhir baru mulai memasuki intrik kerajaan. Dimana Kerajaan Sunda harus menghadapi bahaya lain yang lebih kuat yaitu: ancaman serangan kerajaan Majapahit dengan rajanya: Hayam Wuruk. Namun  pembaca kembali harus bersabar menanti kelanjutannya..

Menurut kisah yang ada di buku2 sejarah/Wikipedia.. untuk menyelamatkan pecahnya perang antara Kerajaan Majapahit dan Kerajaan Sunda, maka Citra Rashmi dijodohkan dengan raja Hayam Wuruk, namun saat tiba di Lapangan Bubat, terjadi perubahan rencana yang mengakibatkan pecah perang yang kemudian dikenal sebagai perang Bubat. Diceritakan bahwa pasukan kerajaan sunda menderita kekalahan dan seluruh pasukan tewas pada peperangan ini termasuk ayahanda Citra Rashmi Raja Linggabuana. Dan untuk menjaga nama baik kerajaan, Dyah Pitaloka Citra Rashmi melakukan bela pati/bunuh diri.

Nah apakah kisah selanjut nya dari novel ini juga akan mengikuti jejak sejarah aslinya, kita tunggu saja kelanjutannya..


Judul Buku                    : Citra Rashmi
Penulis                          : Tasaro GK
Jumlah halaman             : 620
Penerbit                        : Qanita

0 komentar: