Deskripsi :
Buku ini untuk orang yang ingin
banyak rezeki dan mendapatkan kebahgaiaan yang hakiki. Memperluas area biru
dari kekuatan Supra-Rasional untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Resume :
Buku ini merupakan salah satu
buku karya R Ridwan Hasan Saputra. Disamping karya-karya beliau lainnya yang
sebagian besar berupa buku pengayaan Olimpiade Matematika. Penulis merupakan
salah satu tokoh muda Indonesia yang mendapatkan penghargaan Satya Lencana
Wirakarya dari Presiden Susilo Bambang Yudoyono tahun 2007. Dan Tokoh Perubahan
versi Republika tahun 2013.
Karya-karya beliau sangan bergizi
dan memotivasi untuk bekerja ikhlas, sesuai dengan mottonya Tegas Ikhlas Puas.
Di antaranya yaitu : Matematika Sulit, Itu Fitnah!, Bayaran Sistem Keropak,
Matematika Nalaria Realistik dan banyak yang lainnya.
Buku yang saya resume ini belum
resmi beredar sebenarnya. Namun saya sangat ingin meresumenya, karena sangat
penting dalam merubah mental bangsa.
Dalam buku ini dituliskan. Cara
berpikir manusi digolungkan ke dalam empat model yaitu : Natural, Rasional,
Supra-Natural, dan Supra –Rasional.
Berpikir natural adalah berpikir
yang murni, alami saja. Misalnya petani cabe berpikir natural, ia kan bertani
saja menanam, memelihara dan panen. Setelah panen akan dijual ke tengkulak atau
pedagang. Itu saja. Petani cabe yang berpikir rasional, akan memikirkan nilai
tambah bagi hasil cabenya. Pada saat harga cabe naik, pasti menguntungkan. Lalu
bagaimana jika harga jatuh, atau tak terjual karena musim hujan?, secara
rasional petani akan berpikir, apakah mengolahnya menjadi cabe kering, bubuk
cabe atau produk lain yang waktu expired nya lebih lama, harganya pun stabil
walaupun sedang musim cabe.
Bagaimana yang berpikir supra-Natural,
petani tetsebut tidak percaya dengan kemampuannya lalu minta bantuan mahluk
lain yang gaib. Bakar kemenyan, susuk, dll. Sehingga menjadi syirik.
Sedangkan berpikir supra
–Rasional, setelah berusaha secara rasinal, diimbangi dengan lebih dekat kepada
Sang Maha Kuasa yaitu Allah swt. Petani cabe akan mengeluarkan zakat, puasa
Senin Kamis, salat di awal waktu, salt dhuhanya semakin rajin dan sebaginya.
Sehingga datanglah pertolongan dari arah yang tidak disangka-sangka. Inilah
yang dinamakan berpikir Supra-rasional.
Penulis menggambarkan kebutuhan kita dengan sumbu x
dan y,akan terbentuk segitiga merah atau segitiga kebutuhan. Dan upaya kita
memenuhinya adlaah luasan segitiga biru. Sumbu x merupakan ibadah yang
berhungan dengan manusia, seperti menuntut ilmu, silaturahmi, tolong menolong,
toleransi, sedekah, zakat, dan sebaginya. Sedangkan sumbu y adalah ibadah yang
langsung dengan Allah swt, seperti salat, puasa, dzikir dan sebaginya.
Kesulitan-kesulitan yang timbul
baik secara individu maupun masyarakat kemungkinan besar adalah karena luasan
area merah lebih besar dari luasan area biru. Sulit dapat jodoh, TKW yang
kurang beruntung, pengangguran, terbelit hutang, usaha susah maju, banyak
kesusahan. Untuk mengatasinya maka luasan daerah biru harus diperluas. Upah
dari memperluas daerah biru tidak hanya materi tapi disimpan secara ghaib oleh
Allah swt dalam bentuk pahala. Pahala ini akan Allah realisasikan dalam bentuk
terpenuhinya kebutuhan manusia tersebut.
Jika SDM supra-Rasional semakin
banyak di Negara Indonesia ini, Insya Alloh Indonesia akan menjadi negara yang baldatun thoyibatun warrobun ghofur.
Aman, tentram, makmur dan bahagia.
Di bab terakhir buku ini. Penulis
memberi judul Indonesia Ikhlas. Indonesia memiliki visi Membangun Manusia Supra-Rasional untuk Indonesia yang lebih baik.
Membangun lembaga-lembaga
pendidikan formal maupun non formal dengan menerapkan Sistem Meteode
Seikhlasnya. (Sistem Metode Seiklasnya, ada bukunya tersendiri)
Peresume : Erna Maryati
Bulan : Februari 2016
Judul buku : Berpikir Supra-Rasional
Pengarang : R Ridwan Hasan Saputra
Penerbit : Republika
Tahun terbit : 2016
0 komentar:
Posting Komentar