Deskripsi
Kuliatas kepemimpinan menjadi salah satu indikator penting
maju tidaknya suatu bangsa. Membahas tentang kepemimpinan berarti kita harus
menguraikannya dalam konteks kekinian, tentang idealisme kepemimpinan menurut islam.
Buku ini disusun dengan semangat belajar dan meneladani best practises dari para nabi terdahulu
dalam memimpin dan membawa umatnya menuju jalan cahayapada masa mereka.
Mencontoh kepemimpinan para nabi terdahulu untuk memajukan bangsa dan negara.
Resume
Semua insan adalah
pemimpin, minimal meimmpin dirinya sendiri. Dalam hidupnya setiap insan saling
terhubung dan saling mencontoh. Contoh terbaik tentunya insan yang merupakan
pilihan Allah swt. yaitu Para Nabi dan Rasulullah.
Kepemimpinan para
nabi (profetik) memiliki tujuan yang sama yaitu mendapatkan kemerdekaan yang
hakiki, yaitu membebaskan penghambaan kepada manusia atau mahluk Allah swt
lainnya dan hanya menghamba kepada Allah swt semata.
Kepempinan
profetik dapat dipelajari dari kisah-kisah para Nabi dalam Al Quran.
“Allah telah
mengirim kami untuk mengeluarkan siapa saja yang Dia kehendakidari penghambaan
kepada hamba menjadi penghambaan kepada Allah, dan dari sempitnya dunia menuju
keluasan dunia akhirat, dari penyimpangan agama-agama yang ada menuju keadilan
Islam”
-Rubai bin Amir
kepada Panglima Persia, Rustum-
Tahapan
kepemimpinan profetik menurut Kunto dalam Seni Kepempinan Para Nabi adalah :
1.
Misi
humanisasi (ta’muruna bil ma’ruf).
Memanusiakan manusia. Meningkatkan harkat dan martabat manusia dan menjadikan
manusia bertanggung jawab terhadap apa yang dilakukannya.
2.
Misi
liberasi (tanhauna ‘anil munkar).
Misi membebaskan manusia dari belenggu keterpurukan dan ketertindasan.
3.
Misi
transendensi (tuminuna billah).
Manifestasi dari misi humnisasi dan liberasi yaitu berupa kesadaranIlahiah yang
mampu menggerakan hati dan bersikap ikhlas terhadap segala yang telah
dilakukan.
Pemimpin petama
yang diciptakan oleh Allah adalah Nabi Adam as. Merupakan manusia pertama yang
Allah ciptakan dan sekaligus merupakan pemimpin profetik manusia. Kisahnya
termaktub dalam QS Al Baqarah ayat 30 :
“Dan (ingatlah)
ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat :’Aku hendak menjadikan khalifah
di muka bumi.’ Mereka berkata :’pakah engkau hendak menjadikan orang yang
merusak dan menumpahkan darah di dunia, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan
menyucikan nama-Mu?’ Dia berfirman :”Sungguh aku mengetahui apa yang tidak kamu
ketahui.”
Kriteria utama
kesuksesan seorang pemimpin adalah
keasadaran akan peran dan fungsinya sebagaui khalifah atau wakil Allah di muka
bumi.pemimpin harus memiliki visi dan misiilahiyah yang kuat sehingga membantu
mewujudkan “Baldatun thayyibatun wa
rabbun ghafur.”
Dalam yat-ayat
lain di dalam Al Quran dituliskan bahwa seorang pemimpin profetik itu harus
berilmu, kuat dan amanh. Misalnya tersurat dalam :
QS Al Baqarah: 247
“...Allah
telah memilihnya (Thalut) menjadi raja kamu dan memberikan kelebihan ilmu dan
fisik. Allah memberikan kerajaan-Nya kepada siapa saja yang ia kehendaki, dan
Allah maha Luas Maha mengetahui.”
QS Yusuf :22
“Dan
ketika dia (Yusuf) telah cukup dewasa, kami berikan kepadanya hikmah dan
ilmu...”
Qs Al Anbiya : 79
“Maka
kami telah memberikan pengertian kepad Sulaiman (tentang hukum yang lebih
tepat), dan kepada masing-masing (Daud dan Sulaiman) kami berikan hikmah dan
ilmu...”
QS Al qashash :26
“Dan
salah seorang dari kedua (perempuan) itu berkata : wahai ayahku (Syuaib),
jadikanlah ia sebagai pekerja (pada kita), sesungguhnya orang yang paling baik
yang engkau ambil sebagai pekerja (pada kita) ialah orang yang kuat dan dapat
dipercaya.”
Ilmu adalah
pengetahuan dan hikmah adalah yang menjadikan sesorang bijaksana dalam
mengambil keputusan. Sejalan dengan sunatullah dan akal sehat.
Seorang pemimpin
jika lemah ilmunya, cenderung mudah mengeluh, emosional, gegabah dalam
bertindak.
Pemimpin profetik
juga adalah seorang yang amanah. Memiliki kredibilitas dan integritas tinggi.
Lebih
terperinci syarat kepempinan dalam Qs Al
Maidah 55-56:
“Sesungguhnya pemimpin kamu hanyalah Allah,
Rasul-Nya, dan orang-orang yang beriman,
yang mendirikan salat dan menunaikan zakat, seraya mereka tunduk (kepada Allah). Dan barangsiapa
mengambil Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman menjadi pemimpinnya,
maka sesungguhnya pengikut (agama) Allah itulah yang pasti menang.”
Resume by Erna Maryati
on Janury 20th 2017
Identitas buku
Judul : Seni Kepemimpinan Para Nabi
Penulis : Bachtiar Firdaus
Penerbit : Quanta
Tahun terbit : 2016
Jumlah halaman :
291+xxxii
0 komentar:
Posting Komentar