Seringkali
kota disebut sebagai manifestasi dari puncak peradaban dimana modernitas hadir
dan ide-ide tersebar luas pada atmosfirnya, pun hampir semua kejeneniusan lahir
di kota. Seperti resume sebelumnya, Athena, Guangzou, Florence, dan kini
Edinburgh, semuanya adalah kota.
Edinburgh,
kota kecil berpenduduk 45.000 jiwa saat itu, namun merajai beberapa ilmu
pengetahuan waktu itu. Kota kecil lebih membuat masyarakatnya lebih akrab,
memiliki ikatan kuat dan menumbuhkan keberanian yang besar. Hubungan kepadatan
urban dan kejeniusan (kreativitas) merujuk pada peluang interaksi. Disebutkan
bahwa “jika semua kreatifitas pada dasarnya adalah tentang molekul-molekul yang
bertubrukan, seharusnya semakin banyak interaksi, semakin baik karena
meningkatkan peluang terdapatnya sesuatu yang brilian”. Namun bukan hanya itu
yang diperluka untuk memunculkan suatu kreativitas, rasa saling percaya. Saat
ini rasa saling percaya dipercaya sebagai salah satu cara menuju kesuksesan
berkelompok, entah dalam skala makro dan mikro.
Lonjakan
pengetahuan yang paling besar terjadi disini adalah ilmu kedokteran. Alat pembedahan
otak, obat sariawan dan obat bius ditemukan oleh orang Skotlandia. Tahun 1729
John Munro mendirikan rumah sakit dengan 6 ranjang pertama. Menurutnya lebih
baik merawat orang sakit dan mendidik ahli bedah dinegeri sendiri. setelah itu
ilmu kedokteran menjadi popular dan hampir separuh mahasiswa Skotlandia
mendaftar sekolah kedokteran, dan profesi dokter diharapkan hampir semua ibu
pada anaknya. Serta lahir banyak jenius muda dibidang ini. Hal tersebut
menjelaskan tentang adanya jenius bidang tertentu, pada waktu tertentu.
Banyaknya kaum muda jenius lebih sebabkan oleh adanya daya tarik suatu bidang
ilmu, bukan kolam bakat. Daya tarik suatu ilmu memengaruhi pola pikir kaum muda
dalam meraih kesuksesan karena dengan daya tarik itu mereka akan melihat
kesuksesan lebih jelas dan berlomba-lomba mendapatkannya. “hal yang dihargai
pada suatu negeri akan tumbuh disana” seperti ilmu kedokteran yang tumbuh pesat
di Skotlandia.
Keterbatasan
tanah subur yang kurang dari 10% dari wilayah memunculkan kejeniusan bidang
pertanian. James small menciptakan alat bajak baru yang menyebar luas dan
menjadikan Skotlandia memiliki lahan pertanian lebih luas lagi.
James
Watt yang selama ini kita percayai sebagai penemu mesin uap lebih tepatnya
adalah perubah besar mesin uap. Thomas Newcomen adalah pencipta mesin uap
sebenenarnya, 50 tahun sebelum perbaikan besar oleh James Watt menjadikan mesin
uap lebih praktis. Paul Valery menyatakan bahwa “perlu 2 orang atau lebih untuk
membuat apapun” orang pertama menyusun ide dasar dan yang kedua menyempurnakan.
Sama halnya dengan yang dilakukan James Hutton, seorang ahli geologi (pada saat
itu geologi belum dikenal) yang mengungkap teori umur bumi dalm bukunya Theory
of the Earth. James memiliki kemampuan yang buruk dalam menyampaikan ide, entah
secara verbal maupun tulisan. John Playflair lah yang memperbaiki tulisan James
dan membuatnya lebih menarik. kasus semacam ini terjadi pada banyak Jenius
lainnya. Charles Darwin tidak akan menrumusan teori evolusi sebelum dia membaca
karya James Hutton, Aristoteles menanggapi Plato, Geothe menanggapi Kant.
James
Hutton disebut sebagai jiwa yang tersesat. Dia adalah petani yang belajar ilmu
kedokteran, lalu menjadi pengacara dan kegiatan yang disukainya dalah
mengumpulkan batu-batu dan akhrinya menjadi ahli geologi. Spesialisasi yang
dipelajari pada ilmu kedokteran adalah sistem peredaran darah, dan dia mengaplikasikannya
pada ilmu geologi dan gunungapi Athur sebagai laboratoriumnya. James
membuktikan bahwa kejeniusan juga berarti mengbubungkan tiap-tiap ilmu
pengetahuan yang belainan.
Berbeda
dengan sekolah lain di dunia yang pada umumnya mengakang kreatifitas dan
imajinasi dengan kurikulum yang kaku, sekolah di Edinburgh sebaliknya. Sekolah
di Edinburgh memberikan kesempatan pada siswanya untuk belajar dengan dalam
suatu ilmu pengetahuan, bukan secara luas. Pembelajaran berlangsung 2 arah dan
siswa (bahkan mahasiswa) dituntuk berfikir kreatif dan kritis. Dalam memahami
ini kita harus sepakat bahwa ilmu pengetahuan tidak sama dengan kejeniusan.
Dalam buku dicontohkan bahwa Einstein bukan orang yang serba tahu tentang
fisika, dia juga bukan orang yang paling berpengaruh dibidang fisika, tapi dia
dengan dalam mempelajari teori relativitas. Begitupun Adam Smith (tangan gaib
kapitalisme) memperkenalkan karyanya “Weatlh of Nation” pada mahasiswa yang
rata-rata berusia 14 tahun. Spesialisasi tidak mengurung, malah semakin dalam
sesuati dipelajari maka semakin baik, namun tetap harus kritis dan tetap
terbuka dengan disiplin ilmu lain karena sebenarnya semua ilmu pengetahuan itu
berhubungan.
Khairisa
0 komentar:
Posting Komentar