Buku ini dikarang oleh seorang
bule Estonia bernama Berit Renser. Dia adalah seorang fotografer dan penulis.
Pada tahun 2010, Berit mendapatkan beasiswa dari pemerintah Indonesia untuk
belajar kebudayaan Indonesia di Solo. Apa yang diungkap dalam buku ini
sebenarnya sama dengan apa yang ada pada video youtube yang disampaikan oleh
Sacha Stevensson. Sama-sama membahas Indonesia melalui kacamata orang asing. Ada
yang lucu menggelikan, menyebalkan, dan menyenangkan. Ada perilaku masyarakat
Indonesia yang menurutnya aneh dan tak patut, namun Berit juga mengakui banyak
perilaku, sifat, dan cara pandang kebanyakan masyarakat Indonesia yang
membuatnya kagum. Banyak hal yang perlu dimengerti dan dipahami oleh Berit
ketika hidup dalam sebuah tatanan masyarakat yang sama sekali berbeda dengan
tempat tinggalnya di Eropa. Namun di buku ini Berit menyatakan bahwa hal yang
terjadi tersebut menjadi sebuah pengalaman berharga dalam menjalani hobinya
berkeliling dunia. Tidak sedikit pengalamannya yang menarik diungkap di buku
ini. Pembaca mungkin akan sesekali mengernyitkan dahi, menganggukkan kepala
tanda bersetuju dengannya, kadang tersenyum simpul karena memang hal yang diungkap
adalah fakta yang tak terbantahkan. Mari kita bahas buku tersebut secara umum
saja.
Ngapain sih tinggal di Indonesia?
Buku ini diawali dengan cerita
bahwa Berit telah mendapatkan beasiswa untuk mempelajari kebudayaan Indonesia.
Kabar baik (menurutnya) ini dia sampaikan ke neneknya. Neneknya sama sekali tak
mengenal Indonesia. Kemudian Berit menceritakan bahwa Indonesia adalah negara
dengan penduduk muslim terbesar di dunia. Neneknya cukup lega dengan info ini.
Setidaknya dia tak perlu khawatir bahwa Berit bakal jadi pemabuk. Akan tetapi
neneknya cukup khawatir dengan bentang alam Indonesia yang banyak dikelilingi
gunung api. Kecemasan mengendap di sanubari nenek Berit ketika mengetahui info
itu. Namun Berit tetap berkeras berangkat, apalagi beasiswa dan tiket berangkat
sudah berada di tangan. Maka berangkatlah ia ke Indonesia.
Banyak pengalaman seru dan tentu
saja aneh menurut Berit ketika ia tinggal di Indonesia. Bahwa jalan dengan
lawan jenis seperti belanja atau semisal lawan jenis yang mentag fot di facebook,
dan boncengan motor, maka kebanyakan masyarakat Indonesia menganggap lawan
jenisnya itu adalah pacarnya. Akan jadi anggapan yang mengerikan apabila lawan
jenis dalam ketiga kondisi tersebut adalah orang yang berbeda. Maka Berit
menganggap bahwa kita akan langsung dianggap cewek murahan. Lucunya Berit
memiliki pacar orang Indonesia, berpikiran terbuka seperti orang barat, namun
untuk masuk ke kamarnya saja masih bertanya sopan gak ya?
Selain Berit juga tidak habis
piker dengan aktivitas membuang sampah ke jalanan yang dilakukan oleh
pengendara motor atau mobil. Seakan hal tersebut adalah sesuatu yang biasa.
Apalagi? Orang Indonesia juga suka meng-claim dekat dengan orang terkenal.
Padahal sebenarnya, yang dekat adalah tempat tinggal kakak dari ibu tetangga
temannya yang rumahnya “hanya” beda kecamatan dengan orang terkenal tersebut
(bingung,kan?). Berit juga mengeluhkan pandangan kebanyakan orang Indonesia
terhadap privasi seseorang. Seakan membahas privasi orang lain dengan teman
atau tetangganya adalah hal yang lumrah di negeri yang bernama Indonesia ini.
Padahal di eropa orang-orangnya sangat menghargai privasi orang lain. Kebiasaan
lain adalah menganai jam karet yang banyak diungkap di buku ini. Selain itu ada
juga anggapan bahwa kebanyakan orang Indonesia menganggap bahwa orang bule
selalu makan roti dan jarang makan nasi. Berit menganggap hal ini adalah hal
yang konyol. Ada banyak kisah dan pengalaman menarik yang diungkap Berit di
buku ini. Tentunya banyak hal positif juga yang diungkap olehnya. Akan tetapi
coba simak ungkapan—ungkapan di bawah ini.
Kamu Indonesia banget kalau kamu
merasa kasihan melihat orang lain makan, belanja atau melakukan apapun
sendirian. Kamu juga benci privasi.
Kamu Indonesia banget kalau kamu
menilai wajar laki-laki yang merokok di dalam bus, mal, atau ruangan yang penuh
anak-anak. Pada saat yang bersamaann, menurutmu perempuan yang merokok itu
hina.
Kamu Indonesia banget kalau kamu
bias menyapa orang yang kamu temui di jalan dengna pertanyaan dari mana dan mau
ke mana. Kamu akan puas ketika pertanyaan itu sudah dijawab
Kamu Indonesia banget kalau kamu
ingin berlibur dan menyepi di sebuah pulau terpencil, tetapi kamu tetap
mengajak 50 orang teman.
Kamu Indonesia banget kalau kamu
malas jalan kaki, dan selalu mengatakan 100 meter untuk tempat yang menurutmu
dekat.
Kamu Indonesia banget kalau kamu
takut keluar rumah karena matahari. Padahal kamu tinggal di daerah khatulistiwa
Kamu Indonesia banget kalau kamu
selalu tersenyum, bahkan ketika kamu menabrak mobil orang.
Kamu Indonesia banget kalau kamu
langsung bias berteman dengan orang yang baru kamu ajak ngobrol 2 menit, butuh
15 menit untuk jadi sahabat dan butuh setengah jam untuk melupakan orang yang
baru kamu kenal.
Kamu Indonesia banget kalau kamu
menganggap bahwa merokok 2 bungkus sehari itu adalah wajar, dan seteguk minuman
beralkohol itu berbahaya.
Kamu Indonesia banget kalau kamu
menganggap bahwa berjanji akan melakukan besok tapi dilaksanakannya seminggu
kemudian adalah hal yang wajar.
Penutup
Ada banyak momen yang berhasil
diungkap oleh Berit mengenai Indonesia. Sangat menarik dan cukup terhibur. Dan
tentu ini sebuah tamparan buat kita sebagai orang Indonesia yang katanya
orang-orangnya selalu ramah. :D
Judul Buku: Kamu Indonesia Banget Kalau….
Penulis: Berit Renser
Penerbit: Transmedia
Diresume oleh:
Deri Meidian R – IM1
0 komentar:
Posting Komentar