Kakek
Jeramiah banyak menceritakan tentang mercusuar, gua-gua dan para pencoleng. Disekitar
mercusuar terdapat gua Pencoleng, konon gua itu tempat menyimpan harta karun
para pencoleng. Pada saat masih anak-anak, Kakek Jeramiah tidak sengaja mengintip
peta harta karun pencoleng, namun Kakek Jeramiah ketahuan dan dikejar lalu akan
dijeburkan ke laut, untungnya Kakek Jeramiah masih bisa melarikan diri.
Saat
di mercusuar, Utik mengatakan kalau ada peta kuno. Ketika mereka melihat peta
itu, terlihat lubang fondasi. Julian dengan segera menuruninya. Setelah itu dia
menceritakan ada air berputar di bawah fondasi. Tiba-tiba terdengar suara
memanggil, ternyata pak polisi, dia mencurigai Jacob, penjaga gua Pencoleng
yang masih keturunan One Ear Bill melakukan sebuah kejahatan. Mereka mendatangi
rumah Jacob, ternyata benar, ada barang-barang mereka. Keesokan harinya mereka
menemui Kakek Jeramiah untuk mengantarkan mereka ke gua Pencoleng. Mereka
berangkat, kecuali Timmy, anjing yang baik menjaga mercusuar. Setelah sampai di
gua terdapat banyak lentera yang redup. Tiba-tiba Kakek Jeramiah berteriak dan
membuat kaget. Merekapun mencari ide, Julian ingat lubang fondasi. Dia dan Dick
menuruninya sampai kebawah. Saat mereka melihat ke atas tampak harta karun yang
sangat banyak. Saat di tikungan mereka menabrak Jacob dan Ebby, uang emas itupun
berjatuhan, mereka saling berebut untuk mendapatkan uang emas tersebut. Maka terjadilah
saling kejar mengejar.
Kemudian
Mereka mencari ide agar bisa keluar dari gua pencoleng ini, Utik mengatakan
kalau ada minyak lampu dan lonceng yang besarnya sama dengannya. Lampupun dinyalakan,
lonceng juga dibunyikan, lalu mereka menaiki perahu menuju mercusuar, sampailah
mereka dipintu, kemudian mereka mendobraknya agar bisa keluar. Keesokan harinya
banyak orang berkumpul di Karang Setan, lalu merekapun menceritankan tentang
harta karun itu kemudian menyerahkannya pada negara.
Judul
Novel : Lima Sekawan:
Karang Setan
Penulis :
Enid Blyton
Penerjemah : Agus Setiadi
Bandung,
30 Oktober 2017
Muhammad
Insan Aulia
0 komentar:
Posting Komentar