Sebagaimana
setiap pribadi muslim harus berilmu, beriman, bertaqwa, dan berakhlak mulia
begitu juga dalam berumah tangga lebih dituntut lagi untuk menegakkan apa yang
sudah dibangun dan dipelajari berupa ilmu, iman, taqwa, dan akhlak Islamiyyah.
Karena
dalam rumah tangga tidak hanya berisi bunga bunga yang harum sebagai karunia
dari Allah SWT agar manusia bersyukur namun juga terdiri dari duri-duri dan
empedu sebagai ujian bagi manusia agar terlihat jiwa-jiwa yang sabar dan yang
paling siap untuk tetap dalam amal shalih betapapun dalam kondisi yang tidak
kondusif.
Hanya
dengan semangat inilah akan terbangun rumah tangga yang tangguh dan kontributif
terhadap Islam dan umatnya sehingga menghasilkan kehidupan generasi dan
masyarakat yang berkualitas sebagaimana yang diajarkan oleh Al Qur’an dan
sunnah Rasulullah SAW. Buku setebal 190 halaman ini terbagi menjadi 3 pokok
bahasan utama:
Pertama
yaitu membangun pondasi rumah tangga dengan Al Qur’an
Kedua
mengatasi permasalahan rumah tangga dengan Al Qur’an dan
Ketiga
meningkatkan kualitas rumah tangga dengan Al Qur’an
Dalam
pokok bahasan yang pertama lebih menitikberatkan bagaimana persiapan sebuah
rumah tangga yang dibangun dalam naungan Al Qur’an diawali dengan penyampaian
tentang apa itu pilar pilar rumah tangga dan interaksi Al Qur’an bagi pasangan
suami istri.
Bagaimana rumah tangga merupakan karunia Allah
yang dianugerahkan kepada manusia agar menjadi nikmat sekaligus ujian sehingga
terlihat orang yang paling baik amalnya dalam menjalani rumah tangga seperti
tercantum dalam Quran Surat al Mulk ayat 2 yang artinya:
"
Yang menjadikan mati dan hidup supaya dia menguji kamu,siapa diantara kamu yang
lebih baik amalnya dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun"
Disebutkan
juga bahwa rumah tangga adalah amanah yang besar dari Allah yang merupakan
perjanjian hidup bersama antara dua manusia atas nama Allah, dia juga merupakan
upaya menghadirkan wadah saling kerjasama antara dua manusia satu dengan yang
lain saling menutupi dan menyempurnakan kekurangan masing-masing sehingga lahir
pribadi yang lebih baik dan bertakwa, selain itu Rumah tangga juga merupakan
tempat orang beriman merealisasikan akhlak mulia yang telah dilatih sejak masa
kecil hingga dewasa sehingga terlihat siapa yang paling baik akhlaknya terhadap
pasangannya.
Rumah
tangga juga sebagai tempat orang beriman mengasah kesabarannya khususnya
kesabaran dalam menghadapi perbedaan karakter di antara pasangan dan yang
terakhir rumah tangga merupakan Madrasah bagi generasi baru yang akan hadir. Di akhir pembahasan yang pertama itu
disampaikan bahwa jodoh adalah Keinginan kita tetapi Allah yang menentukan
serta bagaimana tingkat keridhaan kita terhadap pasangan yang sudah ditetapkan
oleh Allah.
Pada
pokok bahasan yang kedua berisi tentang solusi yang aplikatif terhadap
permasalahan permasalahan rumah tangga seperti perbedaan karakter antar
pasangan, manajemen konflik, pengelolaan harta, kejenuhan di usia senja hingga
masalah selingkuh dan poligami. Dan pada pembahasan ketiga disampaikan bahwa
rumah tangga yang Qurani adalah rumah tangga yang berkualitas yang menjadikan
potret keluarga Rasulullah SAW sebagai suri tauladan, sebagai contoh dan
sebagai panutan serta bagaimana kita harus belajar banyak dari kehidupan rumah tangga
Nabi Ibrahim as.
Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa buku ini sangat layak untuk dimiliki setiap
keluarga muslim sebagai tuntunan dalam membina rumah tangga Islami.
Judul :
Menembus Badai Rumah Tangga dengan Al-Qur’an
Penulis :
Abdul Aziz Abdur Rauf,Lc
Penerbit :
Markaz Al-Qur’an
Hal :
190 hal
Tahun :
2015
Tangerang, 13
Juli 2018
- Nusifera -
0 komentar:
Posting Komentar