Buku ini merupakan kumpulan cerita dari para traveler, baik
fiksi maupun non-fiksi yang diceritakan dengan santai, tentang perjalanan untuk
melepaskan, menemukan, dan mencari cinta yang baru. Jika membaca nama penulisnya,
mungkin sebagian pembaca sudah tidak asing lagi, mengingat buku-buku mereka
bertebaran di rak-rak toko buku bagian pariwisata yang biasanya tertulis ‘x-jutaan
keliling (sebut negaranya)’ yang ada dari negara A sampai Z, juga tak lupa
Trinity yang menulis tujuh series Naked Traveler dan buku lainnya juga ikut
berkontribusi di buku ini. Sedikitnya ada 9 cerita yang unik yang dituliskan
oleh 9 penulis berbeda dengan latar belakang cerita dan tempat yang pastinya
berbeda.
Buku ini dibuka dengan cerita berjudul ‘Bertemu itu Kesempatan,
Bersama itu Pilihan’ yang ditulis oleh Andrei Budiman. Mengambil latar belakang
area 5th station alias stasiun pemberhentian terakhir di Gunung
Fuji, Rei dengan nekatnya bermaksud untuk bisa sampai ke puncak gunung Fuji
yang hanya ditempuh beberapa jam saja dari lokasi yang ia datangi saat itu.
Padahal belum datang musim panas yang merupakan waktu yang tepat untuk kesana,
lebih parah lagi, bulir-bulir salju terus saja membasahi penutup kepala
berbahan wol yang ia kenakan meskipun saat itu sudah musim semi. Ia pikir, jika
tidak sekarang kapan lagi. Namun benar saja, di lokasi yang ia datangi tersebut
tidak ada sama sekali turis lain yang bermalam disana, toko-toko dan penginapan
tutup, yang ada hanyalah penduduk lokal yang menutup pintu rumahnya rapat-rapat
karena tidak ingin kemasukan salju.
Namun keramahan dan kebaikan orang Jepang yang suka menolong,
bukan cuma di film-film, akhirnya membawa Rei untuk menumpang di salah satu
rumah penduduk, meskipun ia dikatakan bodoh berkali-kali karena kenekatannya
dan akhirnya menyadari kalau sangat tidak memungkinkan untuk naik ke puncak, lha dia jalan kaki ditengah salju beli
mie ramen untuk mengisi perut aja udah setengah mati effort nya apalagi mau ke puncak yang berjam-jam. Alasan Rei hingga
bisa sampai disana berawal dari niatnya untuk escape dari kisah cintanya yang kandas, dan menurutnya melakukan
perjalanan yang lebih berat dari biasanya akan menjadikan ia bisa melepaskan
kisah cintanya.
Lain lagi cerita lainnya, tentang wanita-wanita yang melakukan
perjalanan dan akhirnya menemukan cintanya, diceritakan dalam kisah ‘Terima
Kasih, Giving Alms’ dan ‘Mencari Cupid di Kota Cinta’. Diceritakan dalam kedua
cerita tersebut seorang traveler perempuan yang secara tidak sengaja bertemu
dengan laki-laki baik disela perjalanannya. Jika judul pertama mengambil
setting tempat di Luang Prabang, Laos dengan diawali prosesi giving alms, atau dikenal sebagai ritual
pemberian derma makanan kepada para biksu di kuil-kuil yang konon katanya bisa
mengabulkan permohonan bagi yang mengikutinya. Sedangkan judul kedua mengambil
setting tempat di kota cinta, ya manalagi kalau bukan Paris. Paris yang dikenal
dengan arsitektur bangunannya yang cantik ditambah dengan penduduknya yang
tampan dan cantik tentu menjadikan romansa di kota ini bak di film-film, dan
penulis berhasil membawakan kisah cinta yang manis dan romantis. Meskipun saya
bukan penggemar kisah romantis, dua kisah ini bisa dibilang yang paling sweet dan bisa saja terjadi dimana saja.
So, sudahkan perjalananmu membawamu pada cinta? (ngomong sama kaca hahaha)
Judul :
Travelove
Tahun Terbit :
2012
Jumlah Halaman :
151
Nama Penulis :
Andrei Budiman, dkk
Penerbit :
B First
Balam, 4 Agustus 2018
Mustika Kiky Amalia
0 komentar:
Posting Komentar