Minggu, 06 September 2015

Garis Besar Sejarah Amerika (4)

BAB IX: Perang, Kemakmuran, dan Depresi

Amerika mempertahankan hak sebagai negara yang netral, yang dapat mengadakan perdagangan di laut lepas, tetapi Jerman yang sedang terlibat dalam Perang Eropa tidak mengakui hal itu, sehingga ketika lima kapal Amerika tenggelam, pemerintah didesak untuk menyatakan perang. Inilah awal mulanya Amerika memasuki Perang Dunia I.Presiden Wilson yang menjabat saat itu membuat Empat Belas Pokok Pikiran Wilson, yang kemudian menjadi dasar gencatan senjata dengan Jerman.

Perang menyebabkan banyak ledakan di Amerika. Selain perubahan dalam hak politik dan ekonomi, perubahan lain yang menonjol adalah munculnya ledakan yang seringkali disebut dengan Jazz Age atau The Roaring 20’s, di mana gaya hidup rakyat Amerika berubah drastis. Penulis F. Scott Fitzgerald adalah penulis yang mampu merekam kehidupan glamor Amrika di tahun 1920-an dalam bukunya, The Great Gatsby.

Sayangnya, kehidupan hura-hura Amerika ini tidak bertahan lama. Pada tahun 1929, pasar saham Amerika hancur. Hanya satu dekade setelah The Roaring 20’s, Amerika menghadapi Depresi Besar.

***

BAB X: New Deal dan Perang Dunia

Depresi besar mendorong pemerintah Amerika untuk membuat usaha-usaha yang dapat menyelesaikan masalah-masalah di kalangan rakyat. Usaha-usaha ini, yang dilakukan pada masa pemerintahan Presiden Franklin Roosevelt, disebut New Deal. Usaha-usaha yang termasuk dalam New Deal antara lain usaha pemberian lapangan kerja bagi pengangguran, bantuan ekonomi kepada petani, serta perbaikan dalam aturan industri dan perburuhan. New Deal pertama ini belum secara penuh menyelesaikan masalah pada masa Depresi Besar, namun usaha-usaha ini dapat menyokong kehidupan rakyat Amerika.

New Deal kedua dilakukan setelah banyak protes yang dilancarkan, terutama dari pengusaha dan lawan politik pemerintahan Roosevelt. Beberapa usaha yang menonjol adalah yang mengenai ekonomi dan sosial, seperti penciptaan lapangan pekerjaan untuk membangun jalan, bandara, sekolah, dan beberapa gedung; proyek-proyek bagi para seniman, penulis, dan aktor; pemberian pekerjaan paruh waktu bagi para pelajar dan pelatihan kerja bagi para pemuda yang menganggur; serta jaminan sosial bagi orang tua, pengangguran, dan orang cacat.

Ketika Jepang menyerang Pearl Harbor, Amerika tidak dapat mengelak dari Perang Dunia II. Bersekutu dengan Inggris dan Rusia, Amerika mencoba melawan Jepang, Jerman, dan Italia. Dalam perang inilah, selain melancarkan serangan untuk menghalau musuh, Amerika juga melakukan perundingan-perundingan, seperti Atlantic Charter yang merupakan perjanjian antara Amerika Serikat dan Inggris, dan perundingan untuk membentuk PBB.

Setelah diserang oleh sekutu dengan bom atom pada tanggal 6 dan 8 Agustus 1945, Jepang pun memutuskan untuk menyerah secara resmi pada tanggal 2 September 1945, setelah menyetujui syarat-syarat yang ditetapkan di Postdam pada tanggal 14 Agustus 1945.

***

BAB XI: Amerika Pasca Perang

Walaupun sempat bersekutu pada Perang Dunia II, Amerika dan Uni Soviet menjadi musuh di kemudian hari. Permusuhan ini tidak ditujukkan melalui perang terbuka, melainkan melalui penyebaran pengaruh, yang sering disebut dengan Perang Dingin.

Pencegahan terhadap meluasnya pengaruh Soviet menjadi kebijakan Amerika pasca perang. Doktrin Truman menjadi dasar pemberian bantuan ekonomi dan militer kepada Yunani dan Turki yang hendak dikuasai oleh Soviet. Marshall Plan digunakan untuk membantu perbaikan ekonomi Eropa. NATO dibentuk atas dasar keamaan bersama. Kebijakan NSC-68 menjadi dasar pemberian bantuan Amerika kepada negara Sekutu mana pun yang membutuhkan bantuan.

Selain Eropa, Perang Dingin juga mempengaruhi Asia. Cina menjadi pendukung Uni Soviet, yang membuat konflik senjata pada Perang Korea. Selain itu, di Timur Tengah, Soviet mencoba menyebarkan pengaruh ke Iran, negeri yang merupakan pemasok minyak. Amerika mendesak PBB untuk “mengutuk” keberadaan pasukan Moskow di sana. Pada masa pemerintahan Truman, Amerika mengakui kedaulatan negara Israel setelah 15 menit diproklamasikan, di atas penolakan Marshall dan Departemen Luar Negeri. Di samping menjaga hubungan dengan Israel, Amerika tetap mencoba membangun hubungan baik dengan negara Arab yang memusuhi Israel.

Di dalam negeri, Perang Dingin mempengaruhi kehidupan rakyat Amerika. Ketakutan akan komunisme (Red Scare) yang sudah lama muncul, harus kembali menjadi perhatian pemerintah. Penasihat Roosevelt, Alger Hiss, dicopot dari jabatannya karena dituduh sebagai mata-mata Soviet. Joseph McCarthy menarik perhatian public karena mengaku memiliki daftar orang komunis yang duduk di Departemen Luar Negeri.

Setelah Perang Dunia II, ekonomi Amerika berangsur-angsur membaik. Industri mobil, perumahan, dan peningkatan anggaran pertahanan memainkan peran dalam hal ini. Banyak waralaba bermunculan. Orang-orang lebih banyak memilih bekerja di bidang jasa. Pertanian tetap menjadi bisnis besar, tetapi petani kecil tersingkirkan. Kepulangan tentara pasca perang memunculkan baby boom (kelahiran besar-besaran) yang menjadi lahan bisnis yang baik bagi pengusaha perumahan di pinggir kota. Pola belanja berubah dengan munculnya pusat perbelanjaan. Televisi berdampak makin besar dengan munculnya berbagai tayangan yang menarik di masa itu.

Kehidupan rakyat Amerika kembali berubah. Rakyat Amerika yang digerakkan oleh norma-norma tradisional, mencoba mencari jalan keluar. Kelompok beat generation, yang merupakan pemberontak dari norma-norma ini, menenggelamkan diri dalam spiritualisme mistis Timur di atas agama-agama Barat. Di masa inilah muncul Jack Kerouac dengan novelnya yang ditulis di atas gulungan kertas 75 meter. Di masa ini pula muncul Elvis Preasley dengan rock and roll khasnya. Ketika rasisme masih marak, inilah saatnya untuk kembali mempertahankan hak-hak sipil.

***
BAB XII: Dekade-dekade Perubahan

Dekade-dekade Perubahan adalah masa di mana Amerika mengalami perubahan yang signifikan dalam kehidupannya di berbagai sektor.
Ketika televisi mampu menyiarkan siaran langsung, John F. Kennedy memanfaatkannya untuk kampanye, ketika rakyat Amerika mampu melihatnya bicara dengan fasih dalam debat capres pertama Amerika. Sepeninggal Kennedy, yang terbunuh saat berkunjung ke Dallas, Texas, Lyndon Johnson memunculkan namaGreat Society, yang merupakan usaha untuk menjadikan Amerika sebagai bangsa terbesar di dunia. Nixon meredakan ketegangan dengan Cina dan Uni Soviet, walau kemudian ia tersangkut kasus penyadapan informasi yang disebut Skandal Watergate. Gerald Ford, pengganti Nixon, mencoba melanjutkan usaha pendahulunya dalam bidang ekonomi, tapi malah membuat angka pengangguran meningkat. Jimmy Carter, presiden dengan latar belakang angkatan laut, tetap tidak bisa memperbaiki keadaan walau mencoba dengan pendekatan baru.

Di masa pemerintahan Kennedy, Amerika berurusan serius dengan negara komunis, seperti Kuba dan Vietnam. Gerakan revolusioner Fidel Castro membuat hubungan Amerika dan Kuba menjadi genting. Perang di Vietnam, yang saat itu dapat disiarkan ke seluruh penjuru Amerika, membuat anak-anak muda bertanya-tanya tentang sikap pemerintah mereka.

Setelah berbagai perang yang diikuti Amerika, anak-anak muda mulai membuat budaya tandingan, yang dimaksudkan sama dengan beat generation, namun dengan bentuk yang berbeda. Jika beat generation tampak suram, maka budaya tandingan menunjukkan diri yang lebih terbuka dan ceria, membuat standar baru dalam berpakaian dan perilaku seksual. Budaya tandingan ini pula yang kemudian mencoba memunculkan kesadaran akan lingkungan hidup, yang kemudian mendorong munculnya kampanye-kampanye untuk menjaga air dan lingkungan bersih.

Perjuangan persamaan hak juga muncul dari berbagai kalangan di decade-dekade ini. Penduduk kulit hitam mulai berkampanye secara terbuka untuk menyuarakan aksi mereka. Gerakan kaum perempuan (feminisme) kembali dilanjutkan. Masyarakat Latin (Hispanik) mulai aktif dalam politik. Gerakan Pribumi Amerika kembali dilancarkan, hingga akhirnya mampu mendorong pemerintah untuk memperhatikan hak-hak pribumi.

Hal yang sangat menarik dalam dekade-dekade ini, walau menimbulkan kontroversi, adalah program-program ruang angkasa, yang sebenarnya merupakan usaha penyebaran pengaruh saat Perang Dingin. Disebut dengan The Space Race, Uni Soviet dan Amerika Serikat saling mencoba melampaui kemampuan masing-masing untuk menunjukkan kehebatan mereka. Puncak dari Space Race ini adalah ketika Apollo 11 dikatakan berhasil mendarat di bulan. Hal ini membuat kepercayaan diri rakyat Amerika meningkat, walau kemudian rakyat mulai bertanya-tanya mengenai tujuan dari usaha yang berbahaya ini, hingga akhirnya program-program ini tidak dilakukan semasif sebelumnya.

***

BAB XIII: Menuju Abad ke-21

Pada tahun 1980-an, kehidupan di Amerika Serikat mulai semakin modern, dengan gejolak tersendiri yang dihadapinya. Pekerjaan dalam bidang jasa semakin mendapat tempat di mata rakyat. Industri mobil Amerika sedikit tertinggal dari Jepang, tapi kemudian mulai mendapatkan jalannya untuk kembali. Baby boom telah surut, dan pertumbuhan penduduk menurun. Banyak penghuni rumah tanpa status keluarga yang muncul di masyarakat. Kaum homoseks meminta hak yang sama seperti hak-hak sipil lainnya. Di masa ini pula AIDS pertama kali muncul, yang penanganannya masih berlangsung hingga sekarang.

Hubungan Amerika dengan negara lain juga berangsur “membaik.” Amerika tetap menggunakan bantuan sebagai strategi politiknya, yang menyebabkan banyak negara berpihak padanya, termasuk saat Perang Teluk terjadi. Perang Dingin pun dinyatakan berakhir pada masa ini, dengan direlakannya Jerman untuk menjadi anggota NATO, dan runtuhnya Uni Soviet.

Pada pemilihan presiden tahun 1992, Amerika telah berubah. Lambing Perang Dingin telah runtuh, Eropa Timur merdeka, Jerman bersatu, Uni Soviet runtuh, dan negara Arab serta Israel aktif bernegosiasi. Walaupun tampaknya babak baru di dunia akan dimulai, di dalam negeri Amerika tidak merasakan hal yang sama. Banyak lapangan kerja yang hilang, menyebabkan meningkatnya jumlah pengangguran. Seluruh tantangan ini akan menjadi tugas presiden yang terpilih berikutnya, Bill Clinton, yang melawan George Bush, sebagai babak terakhir sebuah drama politik antara veteran Perang Dunia II dan pemuda yang mengajak pada wajah baru dan perubahan.

Amerika Serikat, sebuah negara yang penduduknya terdiri dari hampir seluruh etnis di seluruh dunia, yang menjadi wajah dunia modern dengan perkembangan pesat di berbagai sektor kehidupannya, yang mencoba menjawab tantangan abad berikutnya dengan memastikan nilai-nilai kemerdekaan, demokrasi, dan kesempatan, yang merupakan warisan dari sejarah yang penuh gejolak.

***

Judul Buku    : Garis Besar Sejarah Amerika
Penyusun       : Departemen Luar Negeri Amerika Serikat
Tebal Buku    : 459 halaman
Penerbit          : Departemen Luar Negeri Amerika Serikat
Tahun Terbit :  2004

Resume oleh: Nabila

0 komentar: